Chapter dua : New Friends and Someone

9.2K 740 84
                                    

Happy read!

.

.

.

Senin pagi cerah dengan sinar mentari yang hangat membangunkan seorang namja tampan dari tidur nyenyaknya. Dengan sedikit malas menyibakkan selimut putihnya lalu meregangkan otot-otot sexy miliknya sejenak. Menurunkan kaki untuk menyentuh lantai marmer dingin, melangkah menuju cermin didinding kemudian memandangi dirinya yang berpenampilan khas bangun tidur, wajah sedikit kusut, rambut acak-acakan dan sedikit menguap.

KLONTANG!

Aktifitas bercerminnya terhenti ketika mendengar suara gaduh dari arah dapur, segera saja dia keluar kamar ke menuju ke dapur dan menemukan sang adik, Taehyung sedang berjongkok sambil memegang telapak kaki yang memakai selop putih. Meringis sakit.

"Apa yang terjadi Tae?" tanyanya ikut berjongkok, memeriksa kaki itu.

Taehyung meringis sambil merengut, "Aku tidak sengaja menjatuhkan panci, Chan hyung. Ini sakit" sungutnya. Membuat Chanyeol sang kakak menghela nafas lelah, adiknya ini memang ceroboh.

"Lain kali berhati-hatilah! Apa ada yang luka?" tanyanya.Taehyung menggeleng cepat.

"Tidak hyung, hanya terasa sedikit sakit. Biarkan saja, nanti juga hilang. Sekarang ayo kita sarapan, aku sudah membuatnya tadi" ucapnya antusias begitu ingat tentang sarapan yang dibuatnya barusan. Tangannya segera menarik Chanyeol menuju meja makan dengan sedikit terpincang, membuat Chanyeol khawatir.

"Hei, pelan-pelan! Kau bisa jatuh! Meja makannya tidak akan lari Tae" ujar Chanyeol

Namun Taehyung tidak menggubrisnya, setelah sampai Taehyung meyuruh kakaknya duduk lalu mulai menyodorkan sebuah pancake berwarna cokelat menggoda dengan lelehan madu diatasnya. "Aku dapat resep baru di internet kemarin, Pancake Pisang dengan campuran madu, cobalah hyung".

Chanyeol menaikkan satu alisnya, "Setelah Sehun dan Hoseok, apa sekarang kau akan menjadikanku 'kelinci percobaan' resep barumu itu?"

Pertanyaan kakaknya tadi membuat Taehyung kesal segera saja dia ambil lagi pancake itu tapi tangan besar Chanyeol menahannya, "Kalau tidak mau makan, ya sudah! Aku berikan pada Sehun hyung saja! Lepaskaaann" sungutnya, berusaha mengambil pancake yang sudah ada ditangan Chanyeol, membuat namja tampan itu tertawa renyah. Tawa yang sangat jarang atau tidak pernah dia tunjukan pada orang lain selain adiknya ini.

"Baiklah, baiklah... Maafkan hyung, oke? Tadi hyung hanya bercanda"

"Ishh, bercandamu tidak lucu hyung!"

Akhirnya Taehyung duduk dikursi, berhadapan dengan Chanyeol. Memakan pancake dengan bibir mengerucut karena masih kesal sedangkan Chanyeol sudah memakan pancake itu, matanya sesekali melihat ke arah Taehyung lalu terkekeh geli melihat ekspresi adiknya ini.

Chanyeol akui, Taehyung memang berbakat memasak. Apapun yang dia masak pasti enak kalaupun tidak enak, masakan itu masih ada sedikit rasa. Namun, menjahili adiknya dipagi hari adalah kegiatan yang tidak boleh dia lewatkan.

Taehyung yang selesai duluan, segera beranjak mencuci piring bekasnya tadi diwastafel sesekali melirik jam yang bertengger didinding dapur. "Hyung, aku tinggal ya. Hari ini aku ada piket kelas" ucapnya tanpa melirik Chanyeol karena sedang mengelap tangan dengan kain.

"Kau naik bus?" tanya Chanyeol yang hanya dibalas anggukan singkat. Chanyeol baru menyadari adiknya itu sudah memakai seragam sekolah lengkap. Chanyeol sebenarnya ingin mengantar Taehyung tapi, hari ini dia ada urusan.

Mata hitamnya mengamati kaki Taehyung dengan pandangan sendu. Dia ingat, dulu pernah satu kali dia menawari Taehyung naik sepeda dan membelikannya namun, adiknya itu selalu terjatuh ketika mengendarainya. Kakinya tidak bisa menyeimbangkan gerakan diatas sepeda.

Protect My BrotherWhere stories live. Discover now