Chapter 5 : Dating and Walls

6.8K 642 64
                                    

Warning : typo menempel, bahasa tidak karuan, gaje, alur kecepetan dan BL
Cast : KookV 

.

.

.

.

cause only you can drive me crazy

***

Maju

Mundur

Maju

Mundur

Ma—

“Bisakah kalian berhenti melakukannya?! Tubuh kalian yang tidak kecil itu menghalangi pintu masuk!!” Suara bentakan Kyungsoo menginterupsi kegiatan dua namja yang sedang berdiri di dekat pintu masuk cafe. Kyungsoo mendengus kesal karenanya dan persetan dengan yang namanya tata krama terhadap pengunjung, dia sudah muak dengan adegan didepannya itu sedari tadi.

Jungkook dan Taehyung menoleh serentak kebelakang, melihat Kyungsoo tengah berkacak pinggang dikasir sambil menatap mereka berdua. Tanpa permisi, Taehyung segera pergi dari sana menuju dapur. Meninggalkan Jungkook yang menghela nafas lelah.

Tadi, ketika Taehyung akan pulang, tiba-tiba saja dia berpapasan dengan namja bernama Jungkook itu dipintu masuk cafe. Keduanya terlihat terkejut melihat eksistensi masing-masing. Sebersit rasa rindu tiba-tiba saja merangkak kedalam hati. Mengacaukan segala pertahanan.

"Tae-hyung, kenapa bisa ada disini?" Jungkook mencoba mendekat kearah Taehyung namun refleks namja itu memundurkan langkah kebelakang. Jungkook maju, Taehyung mundur begitu seterusnya hingga Kyungsoo menghentikan kegiatan mereka tadi.

“Ekhem… Maaf, apa anda akan memesan?” tanya Sehun begitu selesai melayani pelanggan dipojok cafe. Jungkook pun tersentak kaget lalu segera menganggukkan kepalanya. Sadar dia melamun tadi dan menganggu suasana cafe. Tangannya terulur menunjuk menu yang dibawa Sehun sedari tadi lalu duduk didekat jendela yang menghadap kejalanan.

“Hyuung..” gumamnya lirih sambil menelungkupkan kepala didalam lipatan tangannya. Jungkook sudah melakukan hal yang dikatakan oleh kakaknya dua hari yang lalu tapi, Taehyung tetap tidak mau didekati. Jika sudah begini dia harus apa?. Dia benar-benar merindukan namja surak cokelat itu.

Lalu, sebuah suara yang amat dia rindukan mendadak masuk kedalam indera pendengarannnya, “Permisi, ini pesanan anda”

Jungkook menoleh cepat kesamping dan mendapati Taehyung dengan senyuman kikuk terpoles dibibirnya. Perlu beberapa detik untuk Jungkook menganggukkan kepala dan melihat Taehyung duduk didepannya. Mencoba bersikap tenang dihadapannya.

“Jungkook… Aku.. Maaf”

Namja pemilik gigi kelinci itu mengernyit sejenak, “Maaf? Untuk apa?”.

“Aku… Tidak bermaksud menghindarimu. Hanya saja..” Taehyung menghela nafasnya sebentar, “ Aku tidak tahu harus bagaimana begitu melihatmu berubah seperti sekarang”. Tangannya meremas ujung bajunya. Gugup.

Jujur saja, Taehyung entah kenapa sangat gugup bila berdekatan dengan Jungkook dan rasa gugupnya bertambah 2x lipat begitu melihat perubahan barunya itu. Tadi, ketika didapur dia sedikit merenungi sikapnya beberapa hari ini terhadap Jungkook. Dia jadi merasa bersalah pada namja itu, jadilah dengan tekad yang sedikit bulat, dia keluar dari dapur setelah merebut pesanan Jungkook yang akan dibawa oleh Sehun. Sedangkan namja pucat itu hanya mengendikkan bahu, tidak peduli.

Protect My BrotherWhere stories live. Discover now