Chapter 13 : Canta Cafe and Happiness

7.6K 531 99
                                    

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan turut berduka atas meninggalnya nenek Taehyung september yang lalu. Semoga dia dan keluarga diberikan ketabahan.

Baby Tae keep strong yah.

Dan happy read semuanya.

***

Peringatan: ff aneh, gaje, typo, abal, b x b, dan alur kecepetan.

Kookv.

***

Luhan pernah bertanya, “Kenapa kau membuatnya lebih mudah?”. Pandangannya menerawang menatap bos yang berusia beberapa tahun dibawahnya itu. “Kenapa kau membiarkan—Jungkook melewati batas yang kau buat dengan sangat—amat mudah?”

Sebelum menjawab, Chanyeol menghela nafasnya sejenak. “Karena—aku tidak mungkin mempersulit perasaan Taehyung. Mungkin selama ini aku sangat egois dalam menjaganya tapi—bagaimana pun juga, ada suatu sudut didalam hatinya yang tidak bisa aku isi—Sebagai seorang kakak”.

“Kau tidak takut dia akan jatuh dan terluka kembali?”

Chanyeol tersenyum, menggelengkan kepalanya lalu menatap senyuman Taehyung didalam bingkai foto, diatas mejanya. “Ada aku yang akan menyembuhkannya dan—ada kalian yang akan menemaninya. Jadi, aku tidak akan takut lagi”.

Cukup dengan jawaban itu, Luhan tidak kembali bertanya. Cukup dengan ketulusan yang ada dikalimat itu, keraguan didalam hatinya menguap perlahan. Dan cukup dengan itu, Luhan akhirnya tahu—Chanyeol telah berubah banyak.

“Kau sudah besar” ucap Luhan mengacak helai kemerahan Chanyeol yang langsung mendapatkan protesan dari namja itu.

Luhan yakin, setelah ini mereka berdua akan melewatinya dengan baik-baik saja.

***

Hal pertama yang dilakukan Baekhyun ketika sampai dirumah adalah mengerutkan dahi sekaligus memiringkan kepala, heran. Didepan rak penyimpanan sepatu, dia melihat sepasang sepatu berwarna keabu-abuan tergeletak rapi. Kepalanya mengingat-ngingat siapa diantara kedua orangtuanya yang memakai sepatu berjenis sneakers ini.

Orangtua? Ya. Ayah juga Ibu Baekhyun kemarin malam datang untuk mengunjunginya. Mereka merindukan celotehan anak semata wayangnya.

Tawa yang Baekhyun ketahui milik ibunya itu, mengalihkan perhatiannya. Dia secepat mungkin melepas sepatu dan segera melangkah pelan, masuk kedalam menuju ruangtamu. Terletak tidak jauh dari pintu masuk, hanya belok ke kiri dibalik dinding berisi pajangan foto.

Sesampainya disana, dua manik Baekhyun menyipit melihat ada sosok lain yang duduk didepan kedua orangtuanya. Membelakangi Baekhyun, membuatnya penasaran namun, dia sepertinya kenal dengan bahu tegap itu.

Seperti...

"Eh, Baek!? Kapan kau pulang? Ayo duduk disini" ujar ibunya yang melihat Baekhyun ada didepan ruangtamu. Nyonya Byun tidak melihat anaknya tadi, karena terlalu asyik mengobrol dengan namja didepannya ini.

Baekhyun membawa langkahnya maju, mendekati mereka dengan pelan dan tiba-tiba berhenti begitu melihat siapa namja asing yang dia lihat barusan. Dadanya bergemuruh serta berdegup cepat tiba-tiba.

"Chanyeol?"

Yang disebutkan namanya hanya tersenyum tipis dan Baekhyun dengan otak lambatnya sedang mencoba memproses apa yang sedang terjadi. Kenapa bosnya ini bisa berada dirumahnya?? Bersama orangtuanya pula?!. Bukankah Chanyeol tadi siang mengatakan akan pergi keluar kota?.

Protect My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang