Salahku (Vignette)

117 6 0
                                    

" Salahku "

Namaku Han Ara. Setiap orang menilaiku gadis pemarah, cuek, dan sadis. Yah, begitulah penilaian orang-orang yang telah lama mengenalku. Namun, setiap orang yang baru mengenalku akan menilai diriku gadis lembut serta baik hati. Mereka semua tertipu oleh wajah manis yang kumiliki.

Aku memiliki seorang sahabat yang bernama Choi Naya. Ia gadis dengan sifat bertolak belakang denganku. Dia gadis polos yang baik hati. Tentu, aku menyukai dirinya. Dia lebih baik daripada sahabatku yang dulu.

Kini aku sedang duduk di bangkuku dengan earphone yang terpasang di telinga, sambil membaca buku. Aku benar-benar kesal dengan suasana kelas yang sangat berisik. Rasanya aku ingin memukul satu persatu kepala mereka. Namun aku tidak bisa karena Mrs. Kim sedang berada di depan kelas. Tunggu saja jika Mrs. Kim pergi, mereka semua akan mati.

"Han? Apa kau mau ke kantin, aku sangat lapar!" kata Choi Naya melangkah mendekatiku dengan malu - malu.

"Naya, sudah berapa kali kukatakan. Tidak usah takut denganku. Kita sudah bersahabat tiga tahun dan kau masih seperti itu," kataku sedikit kesal.

Sahabatku ini benar - benar tidak bisa mengubah sifat pemalunya. Yah, setidaknya denganku ia bisa menunjukkan dirinya. Hanya saja, ia tetap tidak bisa merubah dirinya di depan orang-orang.

"Maafkan aku, Han!" katanya sedikit lebih baik dari tadi.

"Ah. Sudah lupakan hal itu, ayo kita pergi!" kataku sambil menarik tangan Naya.

Tiba - tiba saat kami hendak keluar,  dari balik pintu ada seseorang yang menghalangi kami. Ia menutup jalan yang akan kami lalui.

"Hei! Apa yang kau lakukan? Cepat menjauh dari sana!" kataku dengan amarah yang mulai tinggi.
"Aku ingin kencan!" Katanya tiba -tiba.
Yah, lelaki di hadapanku ini adalah kekasihku. Namanya Yook Sungjae, namja terpopuler kedua setelah Kim Jongin di sekolah.

Aku selalu membenci permintaannya yang sangat aneh dan menurutku tidak penting. Walaupun seperti itu, tetap saja aku sangat menyukainya. Dia pria pertama yang dapat membantuku tersenyum kembali saat moodku sedang buruk.

"Sudah berapa kali kukatakan, jangan mengajakku dengan hal yang tidak penting!" kataku sedikit menurunkan nadaku.

"Tidak penting? Aku ingin bermain bersamamu, aku ingin melihatmu tersenyum bahagia dan aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, Ara-ah," katanya dengan nada serius.

"Kau lucu sekali, Sungjae-ah. Bukankah sudah ku katakan jika aku benci hal seperti itu."

"Baiklah." Dia memutuskan pergi begitu saja dengan wajah yang kesal.

"Kau harus mengejarnya, Han!"

"Tidak, dia akan baik-baik saja nanti." 

Memang aku selalu mendapati Sungjae kesal terhadapku. Dia sendiri yang akan mengakui kesalahannya nanti. Aku tahu itu.

"Tapi ... Ara-ah, jangan seperti itu. Cepatlah kejar dia," bujuk Naya.

"Wah, kau menyebut namaku, baiklah aku pergi."

Ini sangatlah jarang. Seorang Choi Naya memanggilku dengan Ara bukan Han. Ini berarti aku harus aku melakukan apa yang ia katakan.

Aku segera berlari menghampiri Sungjae. Kemudian menariknya untuk berbalik kepadaku.

"Apa?" katanya sedikit kasar.

"Aku hanya ingin minta maaf. Maafkan aku changi-ah," jawabku.

"Apa? Aku tidak mendengarnya, ulangi perkataanmu."

ROOM 2Where stories live. Discover now