Chapter #44

10.3K 625 6
                                    

Yuk lanjut lagi...

Senin, 17 Oktober 2016

**********

Clarissa mengejap-ejap matanya, menyesuaikan sinar lampu. Setelah penglihatannya pulih 100% Clarissapun mengamati ruangan yang bercat warna hitam dan didominasikan dengan warna abu-abu . Ia seperti mengenali tempat ini, namun kepalanya tiba-tiba pusing.

"Jangan banyak berpikir dulu Rissa". Ujar Lion. Ia baru saja masuk kedalam kamar yang berada di Packnya.

"Lion". Panggil Clarissa. Entah mengapa kini ia ingin Lion berada didekatnya.

Lionpun mengerti ia segera melangkahkan kakinya mendekati ranjang lalu duduk disamping Clarissa. Clarissa langsung memeluk pinggang Lion, bau maskulin dari Lion membuat Clarissa tenang. Lionpun membalas pelukan Clarissa

"Tenanglah kita pasti bisa melalui ini semua". Ujar Lion ia mengelus lembut punggung Clarissa.

"Aku takut Lion.. Aku takut jika Luke akan memisahkan kita hiks". Ujar Clarissa, ia mulai terisak.

"Shuut Rissa jika kau berpikir seperti ini kau tidak akan bisa melawan mereka. Tenanglah tidak akan kubiarkan Luke memisahkan kita itu janjiku sayang". Ujar Lion.

Ia menghapus air mata Clarissa dan kemudian mencium kelopak matanya.

"Kau kini sudah mendapat tanda dariku Rissa, jika ada apa-apa segera bicara dengan ku lewat Mindlink". Ujar Lion.

"Eumm sebenarnya tanpa aku mendapatkan tanda darimu, aku bisa berbicara denganmu lewat mindlink". Ujar Clarissa.

"Oh ya aku lupa, bukannya waktu itu saat kita melawan Alearna. Kau berbicara denganku lewat mindlink, dan kau belum menjelaskannya sekarang jelaskan". Ujar Lion.

"Itu karna kita sudah memiliki ikatan Lion, gumiho berbeda dengan werewolf yang harus menandai dulu baru bisa berbicara lewat mindlink. Jika kami sudah bertemu dengan mate kita dan kita sudah mendapatkan ciuman pertama, kita sudah terikat antara satu sama lain". Jelas Clarissa.

"Jadi dengan ciuman saja kalian bisa berbicara lewat mindlink?". Tanya Lion.

"Tak hanya sebuah ciuman Lion. Biasanya ciuman pertama jauh lebih besar efeknya untuk membuka segel antara para mate. Tapi jika salah satu pasangan mereject matenya ciuman pertama takkan berhasil". Ujar Clarissa.

"Rissa maukah kau berjanji padaku?". Pinta Lion.

"Tentu Lion, berjanji untuk apa?".

"Jangan pernah berpikir untuk merejectku. Aku tak bisa membayangkan jika kau merejectku". Ujar Lion.

"Aku takkan merejectmu Lion, sampai kapanpun". Ujar Clarissa.

"Aku tahu itu. Tapi maukah kau berjanji lagi untukku?".

"Apa itu?".

"Tetaplah disisiku. Firasatku saat ini Luke tengah merencanakan sesuatu untuk kau dan aku". Ujar Lion.

Clarissa mengangguk ia kembali memeluk Lion. Dada bidang Lion membuat Clarissa nyaman. Semua ingatan masa lalunya kini telah Clarissa ingat, tapi entah mengapa ia tak bisa mengingat Dendara adik Alexa.

My Mate Is GumihoOnde histórias criam vida. Descubra agora