Chapter #45

9.5K 616 0
                                    

Enjoy reading guys...

Hai spesial buat kalian selama beberapa hari kedepan hingga akhir bulan oktober aku bakalan update cepet dan dengan 2 chapt. Yeeahh tetep pantengin updatenya MMIG guys...

Rabu, 19 Oktober 2016

Clarissa dan yang lain telah sampai di resort yang akan dijadikan tempat tinggal sementara mereka. Resort mereka berdekatan dengan pantai yang terkenal di Bali. Yup, pantai Kuta pantai yang sering didatangi oleh para turis lokal maupun mancanegara.

"Rissa apakah kau tak mau berjalan-jalan dulu?". Tanya Alexa.

"Tidak Lexa sepertinya aku sekarang mengalami jet lag". Ujar Clarissa.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu". Ujar Alexa.

Clarissa tahu bahwa Alexa kini sedang tak baik-baik saja. Meskipun ia tersenyum tapi dihatinya terdapat kesedihan. Ditambah lagi Jac yang sedang marah pada Alexa dikarenakan Luke.

"Jac tak harus bersikap seperti ini Lion". Ujar Clarissa ketika Lion masuk kedalam kamar Clarissa.

"Memangnya kenapa?". Tanya Lion bingung.

"Aku kasihan melihat Alexa yang seperti ini. Kuakui Alexa memang bersalah karna menyembunyikan semua ini dari kita, tapi Jac sebagai Matenya tak harus seperti itu pada Alexa". Ujar Clarissa.

"Mungkin Jac memiliki rencana lain Rissa. Aku yakin ia tak akan mendiami Alexa kalau bukan karna sesuatu". Ujar Lion.

"Tapi sampai kapan Lion?". Ujar Clarissa frustrasi.

"Ada waktunya Rissa. Dan sebaiknya kau istirahat sekarang karna kita akan menjalankan misi ini besok pagi".

"Um baiklah. Sekarang keluarlah". Ujar Clarissa.

"Apa keluar? Rissa untuk menjaga keamanan kami akan tidur dengan Mate kita masing-masing".

"Apa? Jadi aku... Kau". Ujar Clarissa seraya menujuk dirinya dan kemudian menunjuk Lion.

"Iya".

Clarissa terdiam, ia tak tahu jika peraturan yang dibuat Axel seperti ini. Atau jangan-jangan.....

"Tidak Rissa, bukan aku yang meminta itu. Axel sendirilah yang membuatnya dikarenakan keselamatan kita disini juga terancam oleh para pembunuh Golden Grace". Jelas Lion. Ia tahu bahwa Clarissa akan berpikiran seperti ini.

"Um baiklah karna itu peraturan yang Axel buat, aku bisa apa". Ujar Clarissa. Iapun menggeser tubuhnya da memberikan tempat untuk Lion.

"Tapi kau jangan macam-macam Lion". Lanjut Clarissa.

"Aku takkan macam-macam Rissa, aku berjanji".

"Baiklah kalau begitu selamat malam". Ujar Clarissa, iapun segera berbaring membelakagi Lion.

Saat Clarissa ingin menutup mata, tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya. Tak perlu banyak memikirkannya, Clarissa tahu itu tangan siapa. Siapa lagi yang tidur dengannya malam ini jika bukan Lion.

My Mate Is GumihoWhere stories live. Discover now