Chapter #47

8.6K 574 0
                                    

Happy reading guys...

Jum'at, 21 Oktober 2016

*******
Clarissa membuka kedua matanya, ia kaget karna mendapati tangan dan kakinya terikat disisi ranjang. Ia mencoba melepaskan ikatan itu, namun nihil karna ikatan itu jauh lebih kuat daripada tubuhnya yang tiba-tiba mati rasa.

Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang pria berwajah tampan dan berkulit pucat. Mata beriris semerah darah itu menatap Clarissa lekat. senyum manispun mengembang di bibirnya.

Clarissa menatap tajam pria dihadapannya, pria itu adalah Luke. Luke berjalan mendekati Clarissa, sementara Clarissa ia mencoba bergerak namun tubuhnya seperti tertimpa batu yang beratnya berton-ton.

"Akhirnya kau bangun juga My Princess". Ujar Luke, ia duduk ditepi ranjang lalu membelai pipi Clarissa.

"Pipimu masih sama seperti dulu, sangat enak untuk disentuh". Lanjutnya.

"Jau—hkan ta—nganmu da—ri waj—ahku". Ujar Clarissa kaku, sungguh menggerakan bibirnya saja Clarissa harus menggunakan tenaga ekstra.

"Kenapa? Bukankah kau sangat suka jika aku menyentuh pipimu?". Tanya Luke, ia masih setia mengusap pipi Clarissa.

"Aku suka kau menyentuh pipiku saat kau menjadi kakakku, sekarang kau bukan lagi kakakku!". Ujar Clarissa setelah berhasil membuka segel pengunci kekuatannya.

"Sepertinya kau kini telah menjadi gadis yang kuat, aku suka itu". Ujar Luke.

Luke mengayunkan tangannya, mata Clarissa perlahan-lahan terpejam kembali.

"Sayangnya kau masih belum bisa mengalahkanku My princess. Dan akupun tak akan membuatmu celaka". Ujar Luke. Ia mengecup kening Clarissa lalu melangkahkan kakinya menuju penjara dimana Lion dan yang lain berada.

"Chloe bagaimana mereka?". Tanya Luke saat baru tiba di penjara bawah tanah.

"Mereka masih dalam pengaruh bius Luke". Jawab Chloe.

Chloe lah yang membuat Clarissa dan yang lain pingsan waktu itu, ia juga yang meletakan bom yang berisi asap pengunci kekuatan.

"Arden ambilkan aku air". Ujar Luke.

Pelayan yang bernama Arden pun segera mengambil ember yang berisi air dan memberikannya pada Luke. Luke menerima air itu dan langsung menyiramkannya pada Lion dan yang lain.

Lion mengerjap-erjap matanya yang basah, ia mendongkakkan kepalanya. Mata Lion bertemu dengan mata Luke, Luke menyeringai ia tahu bahwa Lion adalah Mate dari gadis yang ia cintai.

"Akhirnya kau bangun juga tuan Alpha Bluemoon". Ujar Luke.

Lion berdecak kesal, sepertinya Luke telah menyelidiki dirinya dan teman-temannya terlebih dahulu sebelum menjalankan rencananya.

"Apa sebenarnya tujuanmu?". Tanya Lion.

"Tujuanku hanya satu, aku menginginkan Clarissa". Ujar Luke.

Chloe menahan rasa sakit teramat sakit dihatinya ketika mndengar ucapan Luke, sampai saat ini juga Luke belum mengakui dirinya sebagai pasangan yang telah ditentukan oleh Moon Goddes Luke hanya menganggapnya sama seperti para pelayannya.

"Aku heran padamu Luke, apakah ambisimu untuk mendapatkan Clarissa begitu besar sampai-sampai kau tak melihat orang yang bahkan rela mengorbankan nyawanya demi dirimu?". Ujar Lion.

"Ck, tahu apa kau tentang diriku!". Ujar Luke.

"Aku mungkin tak tahu dirimu Luke, tapi asal kau tahu saja bahwa semua yang telah diatur oleh Moon Goddes pasti akan terjadi. Matemu adalah Chloe bukanlah Clarissa, tapi kau menentangnya. Apa kau tak memikirkan perasaan Chloe hm? Chloe berhak bahagia Luke, Chloe jug—"

Belum menyelesaikan ucapannya Lion terjatuh dengan darah disudut bibirnya yang terluka akibat pukulan Luke.

"Diam!! Kau terlalu banyak bicara! Kau tak tahu betapa besar aku mencintai Clarissa, bahkan aku rela menunggunya sampai sekarang! Bagiku hanya Clarissalah yang berhak menjadi pasanganku!". Setelah menguapkan kata-kata itu Luke pun pergi meninggalkan penjara bawah tanah.

Chloe menatap punggung Luke yang menjauh, sekuat apapun dan sebesar apapun kekuatan yang ia miliki tapi ia juga wanita yang dapat merasakan apa itu rasa sakit.

Chloe merasakan ada yang mengalir di pipinya. Ia pun segera menghapus air mata itu sebelum orang lain melihat.

Chloe melangkahkan kakinya untuk keluar dari penjara. Tapi....

"Aku tahu kau sangat mencintai Luke". Ujar Lion.

Chloe menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Lion, ia melihat Lion yang mencoba berdiri dengan luka disudut bibirnya.

"Tapi betapa bodohnya Luke sampai tak melihat wanita sebaik dirimu". Lanjut Lion.

Chloe mengerutkan kening bingung. Lion yang tahu bahwa Chloe tidak paham akan arah pembicaraannya pun akhirnya menghela nafas.

"Baiklah langsung saja, aku akan membantumu mendapatkan Luke asal kau mau membebaskan aku dan teman-temanku. Kau tahu sebenarnya dilubuk hati Luke yang paling dalam ia juga mencintaimu, namun itu semua terhalang oleh ambisinya yang besar".

"Apa maksudmu? Luke tak penah mencintaiku". Ujar Chloe.

"Luke mencintaimu Chloe bahkan cintanya lebih besar darimu. Tapi kau tahu sendiri bukan ambisi Luke untuk mendapatkan Clarissa itu sangat besar. Jika kau mau membantuku, maka aku akan membantumu mendapatkan Luke".

Chloe terdiam, ia memikirkan semua perkataan Lion. Baginya mustahil jika Luke mencintainya, jika memang Luke mencintainya pasti Luke telah melupakan Clarissa. Dihatinya juga ia berharap Luke dapat mencintainya seperti ia mencintai Luke.

Chloe menghela nafas, ia yakin keputusannya kali ini benar. Jika nantinya Luke akan membencinya ia akan menerima itu semua. Mungkin memang ia tidak ditakdirkan untuk bersama Luke.

"Baiklah aku akan membantumu". Ujar Chloe yakin.

🍓🍎🍓

Haiiii...

Pendek yaaa? Maaf ya badanku lagi nggak fit dan aku banyak tugas dan ulangan #biasalah anak sekolahan wkwkwk😆😆😆...

Intinya makasih banyak karna mau baca ceritaku yang absurd gene.... Dan alhamdulillah akhirnya MMIG bisa sampai Chapt 47,, kemungkinan chapternya ini bakalan 50 lebih,,(didoain aja semoga aku sehat dan bisa buat lanjutan chapternya)

Sampai ketemu di Chapt berikutnya yaaa.....

Love
_Ivanaputry

😗

My Mate Is GumihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang