Artemis

6.8K 494 33
                                    

Part eight of Kookv Drabble Collection

Artemis

Kookv ; Bts Fanfiction

Warning : Artemis!Tae, Apollo!Kook, BL, GreekMyth!AU
.
.
.
Enjoy
.
.
.

Kim Taehyung begitu mencintai kebebasan. Mencintai bagaimana hembusan angin menerpa kulitnya, mencintai bagaimana bulan dan bintang berdampingan menemani tidurnya.

Kim Taehyung tidak pernah menyukai suatu kekangan. Ia lebih suka berlarian di dalam hutan. Berburu untuk mencari bahan makanan, ataupun bermain bersama hewan-hewan yang sudah menjadi temannya.

Panah merupakan ciri khas tersendiri bagi Taehyung yang notabene nya merupakan dewa pemburu. Ia menyukai bagaimana angin berhembus begitu kencang bersamaan dengan ia melepaskan anak panahnya.

Satu kata yang cocok untuk mendeskripsikan Taehyung.

Dia bebas.

.

.

.

Jungkook merupakan dewa yang hangat. Saudara kembar dari Artemis ini, selalu membawa kebahagiaan bagi siapapun disekitarnya. Sepanjang yang ia tahu, Taehyung mempunyai sifat yang sama dengannya. Ceria, bahagia, bebas.

Maka, ketika ia menemukan saudaranya duduk termenung sambil menatap bintang, ia tahu ada sesuatu yang salah.

"Apa yang terjadi padamu, kakakku tersayang?" Taehyung menoleh kemudian tersenyum geli.

"Bodoh, kau membuatku geli dengan panggilan itu, Apollo. Tak ada yang salah denganku. Hanya sedang ingin menatap salah satu karya ditempat yang dikuasai ayah kita."

Jungkook mendengus. "Kau pikir berapa lama aku mengenalmu, Artemis? Seumur hidupku. Aku sudah mengenalmu semenjak aku baru saja lahir dari rahim ibuku. Aku tahu jika ada sesuatu yang salah."

Taehyung menghela nafas. "Benar, tak ada yang bisa kusembunyikan darimu." Taehyung menatap Jungkook kemudian tersenyum. "Aku sedang tak ingin membicarakannya sekarang, bagaimana dengan bertarung untuk mengembalikan mood ku, Apollo?"

"Dengan senang hati."

.

.

.

"Seperti biasa, kau masih tetap saja cepat, Artemis."

Jungkook terengah-engah sembari menyandarkan tubuhnya pada batu berukuran cukup besar dibelakangnya. Tak jauh darinya, Taehyung berbaring terlentang dengan nafas memburu.

Di sekitar mereka, kekacauan jelas terlihat. Pohon-pohon tumbang dan tanah yang berlubang membuktikan betapa kuatnya dewa-dewa ini.

Taehyung terkekeh. "Dan seperti biasa juga, Apollo. Kau masih saja tetap tak bisa kukalahkan."

Jungkook tertawa kencang. "Berhentilah berambisi untuk mengalahkanku. Kau tahu kau tak kan pernah bisa."

"Ya, ya. Aku tahu kau ini dewa terkuat setelah Ares." Taehyung mendengus kesal.

"Jadi, berencana mengatakan masalahmu padaku sekarang?" nada suara Jungkook berubah serius. Taehyung, masih dengan posisinya memandang langit, mulai berbicara.

"Kau tahu aku begitu mencintai kebebasan kan?"

Jungkook mengangguk. "Ya."

Taehyung mengalihkan pandangannya kepada Jungkook kemudian tersenyum. Entah mengapa, terlihat pedih.

"Aku sudah bersumpah pada ayah bahwa aku tidak akan menikah sampai kapanpun."

Jungkook tersentak kemudian menatap Taehyung tidak percaya. "Kau gila? Secinta apapun kau kepada kebebasan, tidak seharusnya kau sampai melakukan ini!"

"Faktanya, aku memang mencintai kebebasan sebesar itu, Apollo."

Pernyataan Taehyung seakan menjadi belati tajam yang tepat menusuk jantungnya. "Walaupun begitu, bukankah kau tetap menjadi milikku? Kita saudara kembar, Artemis! Demi Zeus!"

Taehyung tertawa tetapi matanya mengalirkan kristal bening. "Jangan menggunakan nama ayah kita sesukamu, Apollo. Aku bukan milikmu dan kau bukan milikku. Sejak awal, kita hanya saudara yang terikat hubungan darah."

Jungkook tertawa sedih. "Kau benar."

"Aku bukan milikmu, tapi aku juga tidak akan pernah menjadi milik siapapun. Bukankah itu adil?"

Jungkook tersenyum pada fakta bahwa saudaranya tidak akan pernah menjadi milik siapapun. Setidaknya, ia adalah saudara kembar Artemis yang masih memiliki kesempatan untuk berada bersamanya, untuk memeluknya, untuk menemaninya.

"Cukup adil untukku. Karena aku tidak mencintai kebebasan sebesar dirimu, anggap saja aku adalah milikmu. Aku tidak butuh kau menjadi milikku asal kau tahu aku milikmu."

Taehyung tersenyum lebar kemudian menghampiri Jungkook yang masih bersandar pada batu. Memeluknya erat sambil menangis. "Terimakasih, Apollo."

Karena pada akhirnya, Taehyung tetaplah seorang dewa yang tangguh, yang begitu mencintai kebebasan, dan tidak akan pernah dimiliki oleh siapapun.


End

Kookv Drabble CollectionWhere stories live. Discover now