06

2.7K 374 34
                                    

When I was fifteen years old
I had nothing
The world was too big and I was small
Now I can’t even imagine now
I was scentless and completely empty
I pray

Love you my brother, I’ve got brothers
I discovered emotions, I became me
So I’m me
Now I’m me

You make me begin.....

.
.
.
.
.
.
.

Ruangan latihan itu tampak sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang sesekali berlalu lalang membersihkan ruangan iitu. Seorang namja berambut hijau mint menenggak air mineral botol sembari bersandar di dinding. Namja itu bernama Min Yoongi atau yang lebih dikenal dengan nama Suga. Ia adalah artis jebolan dari YM Entertainment, yang meniti karirnya di Eropa.  Ia memandang datar manajernya yang membereskan peralatan berlatihnya.

Yoongi menghela napas panjang. Ia begitu merindukan namja yang memiliki senyum kotak yang merupakan Magnae dari boyband BTS. Bahkan ketika ia berada di London pun, hanya namja itu yang selalu berada di pikirannya. Yoongi ingin sekali menemui namja tersebut, namun ia takut. Ia takut jika namja yang bernama Taehyung itu masih marah kepadanya. Yoongi tak ingin membuat Taehyung semakin membencinya. Ia kemudian memejamkan matanya sebentar lalu menyambar tas dari atas kasur dan memutuskan untuk keluar mencari udara segar.

Yoongi mengendarai mobilnya tak tentu arah. Menikmati keindahan kota Seoul sambil bernostalgia mengenang kenangan lamanya. Sudah tiga tahun ia meninggalkan kota ini. Meninggalkan semuanya, termasuk dia. Setelah puas berkeliling, Yoongi memutuskan untuk makan siang di restoran favoritnya. Yoongi memasuki restoran sambil celingukan mencari tempat kosong.

Jwasonghaeyo sonim, semua tempat penuh. Apakah anda mau menunggu?” tanya pelayan dengan wajah penuh penyesalan karena pelanggan yang merupakan idolanya ini tidak bisa mendapatkan tempat.

Yoongi mengedarkan mata ke seluruh restoran. Matanya memandang terkejut sekaligus rindu ke arah seorang namja yang duduk di pojok ruangan menghadap depan restoran. Tanpa sadar Yoongi tersenyum, membuat pelayan yang berada di depannya ini berlonjak histeris.

“Saya akan duduk di sana.” Ucap Yoongi sambil melangkah menuju meja namja yang terletak di pojok restoran. “Hai, Tae-ah... bo... bolehkah... aku duduk... di sini?”

Namja yang bernama Taehyung itu memandang Yoongi dengan datar. Ia tak menjawab pertanyaan Yoongi dan melanjutkan kembali acara makannya. Yoongi tersenyum maklum melihat sikap Taehyung. Yah.. sepertinya Taehyung masih marah kepadanya. Yoongi menarik kursi di hadapan Taehyung dan duduk dengan manis. Diraihnya menu yang disodorkan pelayan dan memesan makanan.

“Sedang apa kau di sini?” tanya Yoongi.

“Berenang.... kau tak lihat aku sedang apa hah!” sahut Taehyung ketus.

Yoongi tersenyum. “Aku tahu. Aku hanya tak menyangka kita akan bertemu di sini.”

Taehyung hanya terdiam. Ia enggan untuk berbicara dengan Yoongi. Entahlah, Taehyung merasa risih bila berada dekat dengan namja berambut hijau mint di hadapannya ini. Pikirannya masih menerawang kejadian kemarin. Ia tak menyangka jika namja manis bergigi kelinci bernama Jungkook itu tinggal dengan Jimin. Taehyung berdecih pelan. Ia merasa tak suka jika Jungkook tinggal dengan Jimin. Ia merasa... iri? Entahlah. Yang pasti Taehyung merasa kalau Jungkook dan Jimin pasti punya hubungan khusus, dan ia tak suka akan hal itu. Tapi tunggu, bukankah itu berarti Jungkook juga pasti mengenal JK? Secara Jimin mengatakan kalau ia adalah orang terdekat JK. itu berarti, Jungkook juga pasti tahu siapa identitas asli pelantun lagu Nothing Like Us itu. Taehyung tersenyum, sepertinya ia harus menyelesaikan makannya secepat mungkin lalu pergi dari sini.

Paper Heart [Sebuah Lagu Tentang Kamu] [TaeKook / VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang