13

2.6K 331 68
                                    

Soalmu tidak membuatku takut.
Rumusmu juga tidak membuatku tersipu.
Tapi, cara penyelesaian mu lah yang membuatku rindu.

Cintaku padamu seperti halnya tan 90°, tak terhingga.

Aku dan kau akan membentuk sin 90°, 1.
Karena kita akan membentuk satu kesatuan yang utuh,
Yang bernama "CINTA"

Tapi,
Aku tanpamu, seperti halnya cos 90°
Hampa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung sedang merasa kesal pada dirinya sendiri karena merasa sangat pengecut. Kemana perginya sebutan alien-nya selama ini? Mengapa ia begitu mati kutu dan terlihat lemah di hadapan Jungkook? Taehyung melampiaskan perasaan gelisahnya dengan menekan-nekan tuts piano dengan sembarangan, membuat bising seisi apartemen.

Namjoon yang massih memakai piyama dan rambutnya berantakan keluar kamar dan mengeluhkan kelakuan Taehyung yang berisik. Tapi ucapan Namjoon sama sekali tak digubris Taehyung. Ia terus saja menekan-nekan tuts piano. Ia begitu sangat gelisah hingga tangannya gemetar karena jantungnya berdebar melebihi batas normal.

Mata Jungkook, mata Jungkooknya kala itu memperlihatkan perasaan takut dan luka yang mendalam. Apa yang telah kau lakukan Taehyung?, batin Taehyung kesal. Ia pasti telah membuka luka lama yang seharusnya dilupakan oleh namja itu. Tapi Taehyung begitu penasaran siapa itu Jeon Sungrok. Ia ingin Jungkook agar lepas dari traumanya. Taehyung hanya ingin Jungkook bahagia tanpa dilandasi bayang-bayang masa lalunya.

Namjoon yang kesal karena sedari tadi Taehyung seperti patung yang bisu, memilih menyerah dan masuk kembali ke kamar. Giliran Hoseok yang dengan sebal melempar bantal ke arah Taehyung. Dan lagi lagi di hiraukan oleh Taehyung.

Terakhir Seokjin yang keluar kamar setelah Hoseok membanting pintu. Ia menghampir Taehyung dan menjewer kuping Taehyung. Membuat Taehyung akhirnya menghentikan kegiatannya.

“Kau ini kenapa?” tegur Seokjin.” Ada masalah dengan namja manis itu?”

“Tidak ada!” ketus Taehyung.

“Cepat katakan! Kau mau kupukul pakai panci hah!” teriak Seokjin.

Taehyung mendengus lalu menekan tuts piano dengan seluruh telapak tangannnya dengan kesal. Kemudian ia melengos meninggalkan Seokjin dengan masuk ke kamar sambil membanting pintu kamar. Seokjin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu kembali masuk kekamarnya dan Namjoon. Meneruskan kegiatan mereka yang tertunda.

Taehyung mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia belum tidur sama sekali sejak semalam. Perasaannya resah memikirkan keadaan Jungkook serta perasaaanya yang juga belum tersampaikan.

Taehyung memutuskan untuk pergi ke rumah Jungkook, ia meraih mantelnya dari dalam lemari. Namun ketika hendak membuka pintu kamar, perasaan ragu-ragu kembali menyergapnya. Berulang kali tangannya maju dan ditariknya kembali gagang pintu kamar. Dengan frustasi Taehyung mengacak-acak rambutnya sendiri sambil berteriak.

Kookie-ah, aku harus bagaimana agar kau bisa percaya dan membalas perasaaanku?

~~~PAPER HEART~~~

Yoongi mengintip dari balik pintu ruang latihan. Dilihatnya Jimin yang sedang latihan menyanyi. Yoongi tersenyum, entah kenapa ia jadi memikirkan namja itu. Tiba-tiba pintu ruang latihan terbuka lebar, dan memperlihatkan Jimin yang hendak keluar ruangan.

“Hai..” sapa Yoongi pelan.

“Kau..” sahut Jimin terkejut. “Ada perlu apa kau kemari? Bukankah kita tidak ada jadwal latihan hari ini? Kau salah tempat. Ini Big Hit, bukan YM Entertainment”

Paper Heart [Sebuah Lagu Tentang Kamu] [TaeKook / VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang