10

2.6K 358 32
                                    

Tak ada yang salah. Kau tak salah apapun.
Hanya saja, aku memang benar-benar harus menjauh darimu.
Tidak, jangan mencariku.
Aku sudah terlalu lelah untuk bersembunyi.
Biarkan aku untuk sedikit saja bebas.
Merenggangkan sayap-sayap rapuhku, menuju kesendirian.
Maafkan aku...

.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali seluruh kru telah dikumpulkan di halaman depan villa untuk menghirup udara pagi segar dan berolahraga. Kru dari BTS digabungkan dengan kru Jimin dan Yoongi atas permintaan pemilik agensi, Bang Sin Hyuk yang berharap agar para anak didiknya --kecuali Yoongi yang berada di agensi YM Entertainment-- bisa mempererat hubungan persaudaraan.

Jungkook merutuki ide dari si tua bangka itu. Ia menyesal pernah mengatakan bahwa ia tidak begitu akrab dengan anggota BTS. Seandainya ia tidak mengatakan hal itu, bisa dipastikan ia tidak terseret-seret kesini dan bisa tidur sepuasnya.

Kini semuanya telah berbaris dengan tidak teratur siap mengikuti instruktur senam yang entah disewa dari mana untuk melakukan gerakan senam pagi. Jungkook mengaitkan tangannya di lengan Jimin yang tidur sambil berdiri di sampingnya dan menyadarkan kepalanya di bahu Jimin, siap melanjutkan tidurnya. Walaupun kemudian Jungkook merasakan badannya sakit karena posisi badannya yang ia miringkan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Jimin yang memiliki tinggi di bawahnya.

Taehyung yang berdiri tak jauh dari barisn Jungkook di belakangnya tidak melepaskan pandangan dari Jungkook. Sedari tadi ia mengeluarkan aura hitam pekat saat melihat Jungkook gelayutan dengan Jimin. Tapi terkadang ia tersenyum melihat senam Jungkook yang sangat aneh.

Senyumannya kemudian berubah menjadi kekehan ketika melihat gerakan Jungkook yang semakin aneh. Astaga, namja ini benar-benar.... imut dan cantik. Lalu pandangan Taehyung bertemu dengan pandangan Jimin, buru-buru ia memalingkan mukanya.

Jimin menyipit curiga. Sejak kapan Taehyung yang terkenal dingin dan angkuh itu jadi suka memperhatikan Jungkook? Jimin menggelengkan kepala, bagaimana bisa Taehyung tertarik dengan wajah abstrak seperti ini?

Jungkook menguap lebar tanpa menutupnya dengan tangan. Ia benar-benar tidak peduli apakah saat ini dia kelihatan aneh, jelek, atau sangat mengerikan.

Jimin merangkul bahu Jungkook lalu menepuk-nepuknya pelan. "Ayo yang semangat, agashi manis" goda Jimin.

Jungkook menepis kasar tangan Jimin di bahunya. "Aku namja bodoh, kau sama gilanya dengan namja aneh itu." ucap Jungkook.

Jimin merengut. "Taehyung? Kau menyamakanku dengan maknae abal-abal itu? Heol! Yang benar saja Kookie, ia beda kelas denganku" ucapnya angkuh.

Jungkook memilih diam, beruntung musik senam itu berhenti. Jadi ia tak perlu repot-repot menanggapi ucapan namja kekurangan kalsium itu.

Seusai senam tadi, Jungkook berjalan-jalan di sekitar pantai yang tak jauh dari villa. Jimin tengah asyik mandi saat ia tadi keluar dari kamar villa dan berjanji akan menyusulnya segera.

Jungkook kemudian duduk di pinggir pantai,memperhatikan orang-orang yang begitu ceria bermain air, atau sekedar menikmati keindahan pantai seperti dirinya.

Jungkook memasang earphone yang tersambung dengan ponselnya dan memutar lagu duet antara Jimin dan Yoongi. Pandangannya memandang jauh hingga batas penglihatannya pada laut yang terhampar luas di hadapannya. Tanpa sadar bibirnya bergerak melantunkan lagu A Thousand Reasons Why dengan suara pelan.

Tiba-tiba nyanyiannya berhenti tatkala pundaknya ditepuk seseorang. Jungkook mendongak dan dilihatnya Yoongi sedang tersenyum kepadanya. Jungkook terdiam saat Yoongi duduk di sampingnya.

Paper Heart [Sebuah Lagu Tentang Kamu] [TaeKook / VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang