Bagian 3

1.7K 252 11
                                    

Disclaimer
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Media © Artist
Story © Panilla Ais Krim

Warning : OOC, Bad EBI, Absurd, Typos, dll

-Enjoy-

°°°
"

"K-kau yakin?" tanya (name) dengan intonasi suara yang tinggi.

"Jangan anggap serius, (name)," jawab Akashi santai sembari terkekeh.

"Daripada itu, kita harus menyelidiki Aida Kagetora," sambungnya.

"A-akashi," panggil (name), "kau yakin kita harus menyelidikinya?"

Akashi mengangguk mantap, "Kenapa?"

(Name) menggigit bibir bawahnya. "Bukan aku tak percaya pada Murasakibara, tetapi aku mengenal bahwa Aida-san orang yang baik."

"Aku tak menuduhnya, (name). Tapi penyelidikan harus tetap berjalan," jawab Akashi sembari memainkan ponselnya.

(Name) menghela napas, apa yang bisa dilakukan warga sipil sepertinya?

"Siapa tahu Aida Kagetora berkaitan dengan kakakmu, (name)-chin~," timpal Murasakibara.

Mendengar perkataan Murasakibara, tangan (name) terkepal erat. Amarahnya sedikit mereda saat Midorima mendekati mereka.

"Akashi," panggil Midorima yang baru saja kembali dari penyelidikan tentang penembakan di kafe itu.

"Bagaimana?" tanya Akashi.

"Seperti dugaanmu, jenis peluru bius, nanodayo, bukan seperti saat di TKP pembunuhan anggota dewan itu," jawab Midorima.

Iris hijaunya menatap (name), "Apa kau menyembunyikan sesuatu, nanodayo? Musuh seperti mengetahuinya dan ingin menculikmu untuk mendapatkannya, nanodayo."

Mata (name) membola.

"Apa maksudmu? Aku tidak—"

"Bukan seperti itu, Shintaro. Pelakunya berbeda," sahut Akashi.

"B-berbeda?" tanya (name).

"Ya," jawab Akashi mantap, "Kejadian kemarin sudah beberapa kali menimpa Tokyo. Namun, hal ini berbeda motif, mereka ingin membiusmu dan mungkin akan menculikmu, tapi bukan dengan tujuan membunuhmu. Ini hanya perkiraanku tentu saja, bisa saja salah."

Midorima menaikkan kacamatanya yang sedikit bergeser dari hidungnya. "Bagaimana pendapatmu, Murasakibara?" tanya Midorima, "Kau sependapat dengan Akashi?"

Murasakibara menghentikan aktivitasnya memakan cemilan sejenak, "Bisa jadi~ mungkin saja orang itu berbeda dengan sebelumnya~."

"Eh?" respon (name).

"Atsushi, apa yang kau lihat, tadi?" tanya Akashi.

Murasakibara mengendikkan bahunya, "Entahlah. Tapi karena peluru itu sedikit terkena cahaya, aku jadi bisa menarik (name)-chin~."

RED FATEWhere stories live. Discover now