Bagian 5

1.3K 222 6
                                    

Disclaimer
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Media © artist
Story © Panilla IceCream

Warning!
OOC, Typos, Bad EBI, dll

•Enjoy•

Mulut (name) membentuk huruf 'o' saat mendengar perkataan Midorima mengenai kakaknya.

"A-apa?" tanya gadis itu. Ia tak mengerti, kenapa Midorima dan Akashi menyelidiki kakaknya, apakah benar kakaknya seorang kriminal?

"Aku mengerti kenapa Akashi bersikeras ingin menemanimu di Tokyo Tower, nanodayo," sahut Midorima sembari menaikkan kacamatanya.

Kepala (name) tertunduk. Ia merasa lelah dengan semua yang menimpanya. Bunyi jarum jam yang bergerak memenuhi ruangan itu. Kemudian tak satupun dari pria berambut hijau dan perempuan berambut [hair colour] itu bersuara. Tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka, kemudian seorang pria berambut merah pun masuk. Iris heterokromnya memandang ke rekan dan kliennya yang nampak saling diam dengan pandangan bertanya.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Akashi.

"Kau mengenal Kasamatsu Yukio, Akashi?" (Name) balas bertanya pada Akashi dan tak menjawab pertanyaan Akashi sebelumnya.

Akashi hanya tersenyum. Tangannya melepaskan mantel yang dia kenakan dan menggantungkannya di stand hanger yang tersedia.

"Kau mendengarnya dari Shintaro, ya?" jawab Akashi.

Derap langkah milik Akashi perlahan menghampiri (name). "Seperti yang dia katakan, Kasamatsu Yukio adalah kakakmu, bukan?" Akashi menjawab dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga (name).

(Name) beranjak dari duduknya dan menunjuk pria berambut merah itu.

"Kau pikir kakakku kriminal?!" tanya (name) dengan geram, "kenapa kau menyelidikinya segala?!"

Midorima cepat-cepat menengahi mereka. Bukan hanya setahun-dua tahun dia mengenal Akashi, sehingga dia sedikit mengerti tabiat pria merah itu yang tak senang direndahkan. Midorima menggenggam jari (name) yang menunjuk Akashi, membuat (name) mengalihkan pandangannya pada Midorima. Pandangan (name) itu penuh dengan rasa kesal dan terluka.

"Kau membelanya?" lirih (name).

"Bukan begitu. Hanya saja Akashi tak menyukai hal seperti ini, nanodayo," jawab Midorima, "lebih baik kalian duduk dengan tenang dan membicarakan masalah Kasamatsu Yukio—"

(Name) menepis tangan Midorima yang menggenggam jemarinya. "Aku belum siap mendengarnya, maaf. A-aku ingin tidur lebih dulu," ujar (name) dengan kepala yang tertunduk dan bergegas meninggalkan kedua pria tersebut.

Bunyi pintu kamar Akashi yang terbuka dan terbanting dengan keras menandakan bahwa gadis tersebut telah meninggalkan ruangan itu. Akashi menghela napas, membuat Midorima menoleh dan sedikit menatapnya takut-takut.

"Tak apa, Shintaro," sahut Akashi, "padahal belum tentu Kasamatsu adalah pelaku pembunuhan bulan lalu, hanya saja memang sulit mencari keberadaan pria itu untuk diinterogasi lebih lanjut."

RED FATEWhere stories live. Discover now