Bagian 8

1.3K 204 76
                                    

Disclaimer
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Mulmed © artist
Story © Panilla Ais Krim

Warning~!
OOC, Typos, Bad EBI, Absurd, dll.

••Enjoy••

Kuroko memasang kuda-kudanya, bersiaga karena posisinya kini sedang terjepit oleh musuh yang tiba-tiba mengetahui keberadaannya.

"Sejak kapan dia mengikutiku, Takao?" gerutu Furihata.

Takao hanya tersenyum dan memandang Kuroko. Netra biru muda milik Kuroko pun terkunci pada netra jelaga milik Takao Kazunari.

"Kau ... bagaimana—" Ucapan Kuroko terhenti karena suara tawa yang menggelegar seketika di ruang kendali.

"Kau melupakanku, Kuroko Tetsuya?" tanya Takao sembari menyeringai.

"Siapa ...?"

Takao memiringkan kepalanya sedikit saat memahami bahwa pemuda berambut biru muda itu nampak tak mengenalinya. Pria dengan helaian rambut berwarna hitam bak jelaga itu terkekeh sebentar sebelum dia menghampiri Kuroko, sementara Kuroko pun memundurkan langkahnya karena tindakan Takao tersebut.

"Masih belum ingat?" kekeh Takao sembari menepuk bahu milik Kuroko.

Seketika iris baby blue milik Kuroko membesar. Dia ingat orang ini ... adalah orang yang sama dengan yang menembaknya saat dia menyelidiki orang yang dicurigai Akashi sebagai dalang di balik pembunuhan beberapa anggota dewan.

==

Kala itu, Kuroko sedang mengendap-endap di luar ruangan yang terkunci sembari mendengar pembicaraan orang-orang di dalamnya. Tak lama, pintu pun terbuka dan membuat Kuroko langsung sigap bersembunyi di tempat yang aman. Dia menghela napas penuh kelegaan saat orang-orang yang ada di ruangan itu sudah keluar semua. Saat Kuroko berbalik hendak mengikuti mereka lagi, tiba-tiba saja seseorang menembak pahanya begitu saja—

Orang itu mengenakan sebuah masker, sehingga Kuroko tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Orang itu berkata, "Kau tak bisa bergerak beberapa saat. Sebaiknya bawa dirimu ke rumah sakit sebelum racun itu membunuhmu. Aku tak main-main, lho."

Beruntung, salah seorang anggota kepolisian yang Kuroko kenal bernama Kagami pun menjumpainya dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Naas, Kuroko belum mendapatkan petunjuk yang jelas mengenai orang yang diselidikinya itu.

==

"Sudah ingat, Kuroko Tetsuya-san­?" tanya Takao lagi.

Kuroko menghela napas sejenak dan menganggukkan kepalanya. "Siapa namamu? Aku belum sempat berkenalan denganmu waktu itu, bukan?"

Takao lagi-lagi tertawa, seakan senang menjumpai orang unik seperti Kuroko. "Namaku Takao Kazunari, ingat itu baik-baik. Ah, sebenarnya aku tak ingin memberitahumu, lho~. Hanya saja—"

Kuroko merasakan alarm bawah sadar tanda bahayanya aktif seketika. Benar saja, dia melihat Takao menarik pistol berjeniskan M60 dari saku bajunya. "—kau akan mati, Kuroko Tetsuya-san. Oh, masalah racun, tenang saja aku tak menggunakannya di pistol yang ini."

RED FATEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora