Chap 3 : Dia Yang Berarti Bagi Kami

13.5K 1.1K 12
                                    

Mari bernostagia bersama Namikaze Kurama a.k.a Kyuubi si rubah berisik!

(Time : sekitar 6-7 Tahun lalu)

Kyuubi POV

Saat itu dimana aku dan dia sedang berjalan-jalan menuju kedai ramen kesukaan Naruto, dia merengek meminta aku menemaninya menuju kedai ramen itu, padahal aku sedang sibuk belajar untuk menyelesaikan ujian. Ah apa kalian belum tau kalau aku akan melompat kelas atau yang biasa disebut aklerasi dari kelas 1 Junior High School ke kelas 2 Senior High School? Huh pasti Author itu tak memberi tahu kalian.

"Onii-chan ayoo kita beli ramen!!" Ajak Naruto dengan menarik-narik tanganku. Ah siapa yang mampu menolak ajakannya.

Jadilah seperti ini kami berjalan dengan santainya menuju ke kedai ramen langganan kami.

Saat sampai di sebrang jalan kami berniat menyebrang di zebracross lampu sudah menunjukkan bagi kami untuk menyebrang. Dengan ringannya Naruto berjalan didepanku dengan semangat, huh dia langsung melupakanku jika sudah berhubungan dengan ramen!.

"Ayooooo! Onii-chan cepat." Ucapnya tak sabar. Aku yang melihatnya hanya tersenyum sambil berjalan dan memasukkan tangan disaku celanaku.

Umur kami berjarak 3 tahun saat ini Naruto berumur 10 tahun dan duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar. Dia sekolah dengan normal berbeda denganku yang selalu melompat kelas karena tuntutan Tou-san, dia menuntutku dengan imbalan Naruto tak akan terkekang. Aku yang sangat menyayangi Naruto tentu saja mengikuti keinginan makhluk durian menyebalkan itu, ahh! Mengingat dia yang selalu mengancamku menggunakan Naruto aku menjadi kesal sendiri.

Senyuman Naruto mengembang sambil melambaikan tangannya menyuruhku untuk berjalan lebih cepat. Belum sempat aku berjalan tiga langkah, mobil truk itu melaju dengan kencangnya tanpa menghiraukan lampu jalan. Aku termangu melihat Naruto terpental darah itu mengakir deras dipelipisnya

"Na-" Kakiku seolah membeku.
.
.
.
.
.
.
.

"Narutooooo!!" Teriakku setelah sadar.

Aku berlari menghampirinya yang badannya sudah terkulai lemas.

Da-darah mengalir dengan deras diplipisnya.
Tidak.
Ti-tidak.
Tidak jangan pejamkan matamu. Benakku terus saja berteriak.

"O- Onii-chan." Ucapnya dengan lirih.

Kugenggam tangannya yang lemas.
Dengan panik kucari hpku disakuku, dengan gemetar kuletakkan tangannya yang tak ingin kulepas. Mencari kontak Tou-san serasa setahun lamanya. Kekhawatiran ini benar-benar sangat tidak membantuku.

Saat panggilanku telah tersambung, kegugupanku semakin bertambah. aku tak sanggup memberitahunya.

"Tou-san Naruto-" Ucapku tanpa salam. Dapat kurasakan ayah menyerngit bingung.

"Ada apa Kyuu?"

"Naruto ditabrak truk"

"APA?!!!!"

"Cepat suruh Iruka kemari!" Kubalas teriak kepala durian itu dengan teriakan juga. Surai panjang merahku bertambah merah dengan campuran darah dari Naruto. Kututup sambungan telepon.

Tak lama waktu terlewat sekitar 5 menit namun bagiku bagaikan satu tahun. Selama itu kuisi waktu itu dengan umpatan sambil menggenggam tangan Naruto.
Banyak orang yang mengerubungi kami. Tapi setelah itu Iruka selaku asisten pribadi Tou-san datang dan jangan lupakan 10 bodyguard yang memang disediakan untuk Naruto dan aku. Ahh jangan lupakan tadi sebelum kami kesini kami mengelabui mereka dan kabur, sekarang aku menyesal.

My Little Wife (Ver. SasuNaru)Where stories live. Discover now