2: Keenan Ardhiatama [introduce]

8.6K 393 8
                                    

22 Oktober 2017

FASHYA mendecih pelan, tangannya menggaruk hidungnya yang gatal. Akibat asap rokok yang menguar dari lelaki di sampingnya ini. Tangan yang satunya milik lelaki itu sedang mengutak-atik ponsel miliknya. Sebenarnya, lebih menarik wanita di hadapannya ini daripada ponselnya. Tapi dia tidak mau gegabah dan khilaf.

Di luar sana hujan deras. Dan mereka terjebak di sekolah. Daripada mati bosan, akhirnya lelaki itu mengajak Fashya ke sini. Dirinya frustasi menatap wanita di depannya dengan bibir yang membiru, dan tangan yang selalu mengusap lengannya lembut.

Astaga, apakah tiga tahun bersahabat tidak membuat perasaannya luntur terhempas gelombang?

Dirinya tidak jelek-jelek amat sehingga masih saja mengharap satu cewek. Rambut yang panjang nyaris gondrong, mata setajam elang, dan bibir sensualnya. Astaga, apalagi bulu mata lentik dan alisnya yang setebal arang. Belum lagi jika disebutkan perilaku manis kepada wanita yang sudah mengambil hatinya. Bisa-bisa wattpad kehabisan penonton, karena semuanya akan meleleh seketiga. Pacarable banget.

"Dingin ya?" tanyanya.

Fashya mengerang, "dasar bodoh!" katanya membuat lawan bicaranya terkekeh.

Dengan lugas dia menyatukan telapak tangannya, lalu menggosoknya lama, sampai-sampai seperti terbakar. Lalu dirinya menggenggam tangan yang dingin, sedingin es. Sungguh aneh, tangan yang dingin justru membuatnya merasa panas!

"Mendingan?" tanyanya.

"Hmm.." jawab Fashya seadanya, meresapi tangan sahabatnya itu dalam diam.

Mereka bertahan pada posisi ini. Sampai petir tiba-tiba datang, mengagetkan dan melepas genggaman mereka. Lelaki itu mengerang pelan saat dirasanya Fashya mulai menggigil. Lalu tanpa aba-aba dia menarik Fashya berdiam di pelukannya.

"Lo bau rokok!" kata Fashya menolak.

"Lo kedinginan, bodoh!" katanya membuat Fashya diam.

Satu hal yang bisa Fashya katakan tentang Keenan:

nyaman.

Sweet PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang