10: Keenan Risau

2.6K 139 11
                                    

selesai ditulis
31 okt 2017

"GIMANA kemarin, lancar?" tanya Keenan dengan senyuman manis yang bertengger di bibirnya.

Fashya rehat sejenak dari catatannya, matanya berubah berkilau, semangatnya gencar untuk menceritakan yang dilakoninya lusa kemarin kepada Keenan.

"Klise tapi romantis." kata Fashya dengan senyuman yang semakin lebar, memutar ulang Ratu Boko-Aksa-dirinya kemarin.

"Iya, gue line aja gak dibales. Jangankan line, gue telpon aja nggak diangkat!" ejek Keenan.

"Hahaha. Ala-ala gitu deh. Kita janjian nggak pake ponsel." kata Fashya menjelaskan sambil sibuk mencatat.

Keenan mangut-mangut, padahal hatinya sudah tersulut. "Kita nih?" godanya.

"Hahaha, lo kapan?" tanya Fashya menggoda balik.

Keenan menaikkan satu alisnya, "kapan apanya? Perjuanginnya atau cari kitanya?"

Fashya memutar matanya hiperbolis, pura-pura muak, "kapan wafatnya!" jawabnya kesal, membuat Keenan terkekeh geli.

"Ucul banget ciyyyy!" kata Keenan gemas.

"Eh, Keen. Gue lama nih nggak ke rumah lo. Mama lo gimana? Sehat kan?" tanya Fashya.

"Hmm, Mama lagi sakit tuh. Pengen dijengukin sama calon mantunya." goda Keenan.

"Apa sih Keen! Sakit apa?" tanya Fashya.

"Sakit rindu sama mantunya!" kata Keenan membuat Fashya sempurna tertawa.

"Mana ada coba sakit rindu?" tanya Fashya
"Ada. Mau gue liatin nggak?" tanya Keenan, setengah menggoda.

"Boleh. Kalau bayarannya nonton, sih." kekeh Fashya.

"Oke." jawab Keenan semangat, mengeluarkan dua tiket bioskop yang dikeluarkannya untuk weekend nanti.

Fashya berjingkat hiperbolis. "Oh my God! Keenaaaaan.... sumpah, lo tuh ter-uhhhh dehhh!!" kata Fashya semangat sambil memukul lengan Keenan sok rapuh. Padahal, biasanya kalau nabok sampai memar.

"Duh, Keen. Gue sama Rere nggak diajak, nih?" tanya Luna yang duduk di depan Fashya.

Keenan sok berpikir, "hmm, boleh sih."

Rere melotot semangat, "hah? Seriusan nih, lo?" tanyanya.

"Iya, kalau lo mau di baris paling belakang, pojok. Bareng dedemit plus pasangan mesum!" ejeknya keterlaluan, membuat Fashya ikut terkekeh.

Luna menaikkan sebelah alisnya, "are you fucking kidding me?" tanyanya datar.

Matilah Keenan. Habislah semua tabiatnya nanti. Kalau sampai Luna sudah datar-datar manjah gini, nggak akan lagi acara dia bahu-membahu Keenan mencari kesempatan.

"Oke deh. Khusus Luna tercantik dan Rere termanis, nanti gue beliin. Boleh, kan, Fash?" tanya Keenan meminta persetujuan. Berharap kalau jawaban Fashya adalah tidak, tidak, tidak please!!

Sweet PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang