(I)

272K 15.9K 708
                                    

"Ray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ray...."

"Ray...."

"Rayaana."

"Iya pak." Rayaana langsung berdiri, berjalan memasuki ruangan bosnya. Dari tadi udah pura-pura nggak denger biar enggak usah masuk kandang singa tapi hasilnya juga sia-sia.

Mulut Rayaana terus kumat-kamit melafalkan doa agar ia tak dimarahi oleh bosnya kali ini.

"Duduk." Gamar mengangkat dagunya menyuruh Rayaana duduk.

"Wulan Gak masuk?"

What? Jadi gue dipanggil kesini cuman buat ditanyain soal Wulan.

"Sakit Pak, dia dirawat." jawab Rayaana sekenanya.

"Dirawat di mana?"

"Di rumah sakit lah pak, masa di rumah makan. Bapak suka becanda nih."

"Rayaana...!"

"Ampun Pak." dengan cepat Rayaana menutup mulutnya.

Bego, kan gue salah ngomong.

.
.
.
.
.

Orang bilang punya bos ganteng itu bisa bikin semangat kerja hitung-hitung manjain mata, tapi bagi Rayaana itu kebohongan belaka.

Gamar memang memiliki kepribadian yang santai tapi bisa sewaktu-waktu bertransformasi menjadi singa betina ketika ada pekerjaan yang tidak beres. Ternyata Ganteng nggak menjamin kenyamanan.

Boro-boro semangat kerja, yang ada stress seharian kalo udah galaknya kumat. Untung weekdays aja kerja, coba kalau weekend juga. Bisa kriting rambutnya.

"Ray, tadi kenapa lo dipanggil sama Mr. Arrogant?" Artha langsung mencomot kripik kentang yang berada di atas meja Rayaana.

"Nanyain Wulan aja, gue nggak diapa-apain untungnya."

"Eh Kutil Kuda, emang siapa yang berani apa-apain alien macem Lo."

Ini nih yang bikin Rayaana suka males sama Artha, mulutnya pedes kayak cabe kalo becanda gak pake hati.

"Dan Lo yah, harusnya kan lo yang ngerjain Tax Complience punya Primaqueen. Jadi gue kan."

Jemari Rayana masih sibuk beradu dengan keyboard di komputernya, pekerjaannya hari ini jadi lebih banyak karena Wulan tidak masuk. Ini yang bikin Rayaana cemberut dari pagi, pasalnya kerjaan Wulan harusnya diambil-alih Artha.

Tapi apadaya cowok satu ini banyak ngeles kayak bajaj, akhirnya malah Rayana yang kena.

"Ray, kenapa bibir Lo monyong terus sih dari tadi?" Tanya Artha.

Rayaana cuman mendengus kesal, ini cowok kalo bukan sahabatnya dari jaman penjajahan dosen udah abis kali dipepes. Udah tau ini semua ulahnya masih pake nanya kenapa.

Hot Tea with SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang