Part 12; Cemburu

13.5K 837 19
                                    

Cherisia mengerjabkan matanya lelah. Sinar matahari mencoba menyapanya. Masih setengah sadar, ia dapat merasakan sebuah tangan memeluknya dari belakang. Itu tangan Sean. Untuk pertama kalinya setelah dua minggu mereka bersama Sean menginap disini.

Tidak, tidak.. Mereka tidak melakukan apapun kemarin. Mereka hanya nonton film action kesukaan Sean dikamar ini, lalu Cherisia ketiduran dan Sean tidur disampingnya.

Cherisia mengangkat lengan Sean dari pinggangnya. Kemudian gadis itu mendudukan diri disamping Sean. Cherisia memijat keningnya pelan. Wanita muda itu menatap wajah Sean lamat-lamat, lalu Cherisia tersenyum lembut melihatnya. Wajah tertidur Sean sangat damai. Haruskan ia bangunkan Sean? Ah sudahlah biar saja Sean tidur, toh ini hari libur. Jadi mungkin tidak apa.

Ting..Tong...

Cherisia menyerngit. Siapa yang datang? Mungkinkah Xavier? Tentu saja, siapa lagi jika bukan dia mengingat hanya Xavier yang pernah datang kemari sebelumnya. Cherisia menatap Sean bingung, dia bahkan tidur seperti seorang malaikat. Cherisia tak tega membangunkan.

Cherisia bergerak menuruni ranjang. Kaki jenjangnya berjalan menuju pintu depan.

Titt..

Tanganya memencet interkom. Mengejutkan. Itu Serena Leonee dengan perut buncitnya. Cherisia memundurkan tubuhnya dari interkom. Ia meneguk ludahnya dengan susah payah. Oh God, sekarang yang harus Cherisia lakukan?

Deg...

Dia takut sungguh. Dengan gerakan cepat Cherisia kembali kedalam kamar dan segera membangunkan Sean dengan sangat kasar.

Ting Tong...

"Om, bangun Om.." Cherisia menggoyangkan tubuh Sean dengan sangat kasar, tapi sayangnya Sean hanya sedikit bereaksi.

"OM SEAN!!" Teriak Cherisia tepat ditelinga Sean.

"Berisik Cherry.." Balas Sean mengusap telinganya pelan.

"Tante Serena dateng kesini.." Jawab Cherisia dengan panik.

Sean langsung membuka matanya, ia menatap Cherisia yang berjalan bolak-balik didepan Sean. Sean menarik tubuhnya untuk bangun. Ditangakapnya lengan Cherisia yang masih panik.

"Tetap disini, kunci pintunya dari dalam.." Kata Sean lalu diangguki patuh dari Cherisia.

Sean menarik tubuhnya keluar.

Klekkk...

Cherisia sudah menguncinya dari dalam. Sean menatap seluruh penjuru ruangan, ia menghela nafas pelan saat bel pintunya terus berbunyi karena ditekan dari luar sana. Kakinya mulai berjalan memunguti beberapa boneka panda milik Cherisia, tidak hanya boneka tapi juga dua pasang sendal bulu bermotif panda hingga aksesoris milik selingkuhannya dan memasukannya dalam sebuah lemari kecil dibawah meja televisi.

Sean menghela nafas, dan mulai berjalan kearah pintu.

Tingggg...

"Serena?" Sapa Sean berpura-pura.

Sreeett... Serena memeluk Sean.

"Kenapa kamu tidak pulang? Aku merindukanmu, aku minta maaf atas kesalahanku sebelumnya.. tolong jangan seperti ini.." Kata Serena seraya memeluk tubuh Sean.

Sean sedikit ragu saat ia mencoba membalas pelukan Serena, tapi akhirnya ia merengkuh pinggang Serena. Sean juga mengelus pelan rambut Serena. Sean mengecup pucuk kepala Serena dengan sayang. Sean menarik Serena masuk kedalam apartemen. Serena belum melepaskan pelukannya dari Sean. Entah bagaimana sampai akhirnya mereka berciuman melepas rindu.

Tanpa keduanya sadari Cherisia melihat kemesraan keduanya dari celah kunci pintu kamarnya.

Tangan Cherisia bergetar. Bukan lagi rasa takut yang menghinggapi hatinya. Tapi, lebih pada rasa sesak dengan adegan didepannya. Cherisia memundurkan dirinya untuk menjauhi pintu didepannya. Airmatanya meleleh tanpa tahu alasannya. Mungkinkah karena rasa sesak didalam dadanya saat ini. Tapi kenapa?

Cinta Rahasia (PART 1-21) [GOOGLE PLAY]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant