Part 11; Nyaman

11.8K 771 3
                                    

Serena menatap piring didepannya dengan tatapan kosong. Ia heran, mengapa Sean masih betah tidak bicara dengannya. Serena menghela nafas pelan. Karena bosan Serena mengambil ponsel yang ada disampingnya. Ia mencoba membuka beberapa video di Youtube. Sampai tanpa sengaja ia melihat video seorang gadis yang tanpa sengaja ia kenal ketika saat dipesawat lebih dari dua minggu lalu. Itu Cherisia Alyssa.

Dengan penasaran Serena menekan pada video yang dilihatnya. Disana, video HD itu memperlihatkan bagaimana seorang Cherisia Alyssa bernyanyi dengan gitar yang dipetiknya. Serena menatapnya dengan dingin, gadis itu punya banyak sekali kelebihan dalam dirinya. Suaranya benar-benar mengalun indah dari speaker ponselnya, selain itu ia juga bisa menggunakan gitar dengan sangat baik.

Belum berhenti sampai disitu, Serena menekan tangannya pada akun bernama CAlyssa itu. Ada puluhan atau bahkan ratusan video yang telah ia unggah disana. Beberapa video cover menyanyi, dance, bermain drum ataupun gitar terpampang jelas disana.

Matanya menyerngit saat sang pemilik akun baru saja kembali mengunggah sebuah video cover dance dengan mata tertutup. Serena terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku tidak suka denganmu.." Gumam Serena dingin.

XOXO
-
XOXO

Cherisia menatap jalan didepannya dengan sendu. Ia baru saja pulang dari kampus, benar kata Marc kampus mulai bergerak cepat dengan menggembleng mahasiswanya dengan banyak sekali tugas kuliah. Ouchh, Ćherisia sangat lelah. Cherisia menarik tubuhnya hingga ia duduk dibangku taman. Matanya mengedip pelan menatap orang-orang yang menyeberang jalan raya yang tak jauh didepan sana.

Cukup lama Cherisia terdiam, hingga matanya melihat Xavier Figee sahabat Sean, berlari dengan kencang menuju tengah jalan lalu menyambar seorang anak kecil yang duduk berjongkok dengan seekor kucing ditengah zebra cross. Mereka hampir tertabra sebuah truk box kalau saja Xavier tidak lebih dahulu melompat bersama anak kecil itu kepinggir jalan.

Tidak hanya Cherisia yang kaget dengan kejadian itu. Seluruh orang yang berada disanapun saat terkejut dengan aksi heroik Xavier.

Brakkk...

Lengan Xavier menghantam sebuah pinggiran kursi yang berada dipinggir jalan. Cherisia berjalan mendekati kerumunan orang yang berusaha menolong Xavier yang jatuh tersungkur ditrotoar jalan.

"Thank you, thank you so much.." Ucap wanita lalu mengambil alih bocah kecil itu dari pelukan Xavier. Xavier tersenyum tipis lalu mengangguk pada wanita itu. Sepertinya wanita itu adalah ibu dari anak yang Xavier selamatkan.

Kerumunan itu mulai membubarkan diri. Bocah itu dan ibunya juga sudah pergi dari sana. Cherisia yang berdiri hanya sepuluh meter dari samping Xavier pun enggan beranjak dari sana. Setidaknya setelah melihat setetes darah mengaliri jari kelingking Xavier.

Xavier yang belum menyadari keberadaan Cherisia pun hanya mengerang pelan merasakan rasa perih ditangannya.

Cherisia berjalan semakin mendekat dan berdiri tepat didepan Xavier. Xavier mengalihkan perhatiannya saat ia melihat sepatu berwarna merah muda dengan bentuk kepala panda. Xavier mendongakkan kepalanya, Xavier menatap Cherisia tidak suka. Tapi apa peduli Cherisia tentang hal itu?

Cherisia mengeluarkan kotak P3K dari dalam tas punggung kecil miliknya.

"Boleh saya bantu?"

"Gak usah sok baik, penilaianku padamu tidak akan berubah.." Balas Xavier ketus.

Tapi bukan Cherisia namanya jika ia membiarkan seseorang yang terluka padahal dia melihatnya. Sekalipun itu bukan seseorang yang penting untuknya, tapi ibunya selalu mengatakan untuk membantu siapapun. Dan Cherisia selalu mematuhi ucapan ibunya.

Cinta Rahasia (PART 1-21) [GOOGLE PLAY]Where stories live. Discover now