Part 14; Because Of You

11.9K 753 31
                                    

Bukkkk...

Cherisia melempar tas punggungnya kearah sofa yang ada di ruang tengah. Moodnya benar-benar jelek hari ini. Naik turun gak jelas. Naik setelah nonton Luke dan Calum nyanyi tapi langsung down waktu liat Sean. Ia menjatuhkan dirinya sendiri pada sofa ruang tengah. Ia butuh pelampiasan dengan apa yang sebelumnya ia lihat. Dia tidak suka Sean bersama Serena. Tidak suka. Cherisia bukan gadis bodoh, Cherisia tahu Serena mulai curiga dengan hubungannya dengan Sean.

Lagi, untuk apa Ayahnya ada disini? Jika ucapan Sean benar tentang Darwin yang sedang mencarinya, kenapa baru sekarang? Kenapa setelah Cherisia kehilangan kehormatannya sebagai seorang perempuan Darwin baru mencarinya?

Cherisia mencengkram kepalanya kuat-kuat. Ia menyesal, sungguh ia menyesal dengan tanpa perlawanan memberikan dirinya sendiri pada Sean.

Cherisia harus pergi dari sini, dia tidak ingin ada disini lagi. Itu membuat dirinya semakin terlihat buruk dimatanya sendiri.

"Argghh..."

Prangggggg...

Cherisia melempar sebuah vas bunga didepannya kearah meja kaca dibawahnya. Keduanya sama-sama pecah berkeping-keping, ia menangis menyesali apa yang dilakukannya. Semuanya. Sekarang apa bedanya dia dengan Hyesung seperti yang pernah Melisa ceritakan padanya.  Semuanya berjalan seperti yang Melisa pernah makikan padanya. Cherisia mengulang kesalahan yang pernah ibunya lakukan. 'Bodoh..' Ucapnya pada dirinya sendiri.

"Apa yang kamu lakukan?" Desis Sean yang baru saja datang. Ia terlihat begitu khawatir dengan yang Cherisia lakukan.

Cherisia menatap Sean sendu. Sean duduk berjongkok dilantai, ia memandang Cherisia dengan pandangan khawatir. "Kau terluka?" Tanyanya lagi.

"Aku tidak ingin lagi disini, aku tidak mau.. kumohon" Ucap Cherisia lirih.

Raut wajah Sean terlihat mengeras. Ia ingin marah, tapi pada siapa? Dan apa alasannya untuk marah? Apa mungkin karena melihat Cherisia terluka seperti ini?

Dipelukanya Cherisia dengan erat. Ia mengusap kepala Cherisia lembut.

"Ya, kau ingin kemana?" Tanya Sean yang akhirnya menyutujui permintaan Cherisia.

"Tinggal di dorm?"

"Tidak, apa kamu fikir di dorm penghuninya hanya perempuan?" Sela Sean tidak setuju.

"Lalu dimana?"

Sean tidak menjawab pertanyaan Cherisia. Pria itu hanya merogoh saku celana dan menelfon seseorang. Tidak lama setelah itu ia menarik Cherisia menuju kamar mereka. Sean meminta kunci kamarnya pada Cherisia. Pria itu membukanya dengan sedikit tergesa.

"Kemasi barangmu.." Kata Sean.

"Kita beneran pergi Om?"

"Hn.. tapi jangan salahkan aku jika tempatnya tidak sebagus ini karena kamu minta mendadak.." Ucap Sean membantu mengeluarkan barang-barang Cherisia dari dalam lemari.

Cherisia hanya bisa memandang Sean untuk beberapa saat, tapi akhirnya ia ikut segera membereskan barang-barangnya. Ia hanya minggu disini, jadi masih tidak terlalu banyak barang-barang yang harus ia bawa.

XOXO
-
XOXO

Darwin dan Jisung memutar otaknya keras untuk menemukan Cherisia. Ditambah lagi Cherisia tidak sama sekali tidak mengangkat telfon dari Jisung, dan seperti ponsel Cherisia malah mati.  Mereka berdua sedang berada didalam mobil saat ini.

"Sebaiknya kita balik ke hotel.. kita kekampusnya saja besok.." Saran Jisung.

Tak ada tanggapan dari Darwin. Pria hanya diam dan terus memperhatikan jalanan. Entah apa yang ia pikirkan, tapi sepertinya itu tentang Cherisia. Apa pria itu merasa bersalah dengan apa yang selama ini ia lakukan pada Cherisia? Fikir Jisung. Tapi mana mungkin?

Cinta Rahasia (PART 1-21) [GOOGLE PLAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang