TIGA: ANTARA GAGA DAN ASHILA

372K 26.2K 1K
                                    

SELAMAT MEMBACA YA AYANG 😍

KOMENTAR SETIAP PARAGRAF YA 😘

ABSEN DULU SEBELUM MEMBACA 👋

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA. BIAR JADI AYANG AKU 🥰

***

Ashila berjalan setengah berlari. Dia takut cowok itu akan mengejarnya. Tetapi, ternyata tidak. Langkah kakinya terus bergerak di koridor menuju kantin yang menurut Ashila tempat ini justru seperti lorong rumah sakit, memanjang dan menyempit di ujungnya.

Kantin ini sangat meneduhkan karena atap lorongnya menghalangi cahaya matahari masuk. Meja-meja dan kursinya pun tersusun rapi. Saat Ashila mulai memasuki kantin, dia langsung menuju kios makanan yang menjual mie ayam lalu memesannya.

"Ashila!" seru seseorang, membuatnya menoleh ke belakang melihat asal suara itu. Ternyata itu teman sekelasnya. Ashila tentu saja langsung memberikan senyum terbaiknya.

"Sini... sini!" Tangan temannya melambai-lambai, Ashila mengangguk setuju.

Tiba-tiba saja ada seorang perempuan menghalangi jalan Ashila dengan muka masam. Ashila tidak sengaja menginjak kakinya. "Maaf..." ucap Ashila sambil nyengir dan mengangguk merasa tak enak. Tetapi, dari pancaran matanya yang kelewat sebal, sepertinya perempuan itu iri dengan tubuh Ashila yang lebih tinggi darinya.

Setelah sampai di meja, Ashila langsung akrab begitu saja dengan teman barunya itu. Rina dan Kinta. Setelah banyak sekali yang dibicarakan, sampailah masuk ke topik tentang Gaga. "Lo gila banget berani sama Gaga." kata Rina ngeri sendiri.

"Memang siapa sih dia sampai perlu ditakutin?" Ashila menanggapi perkataan Rina dengan santai.

"Gaga itu idola di sekolah ini. Pangeran Kelas." Kinta mengeluarkan info maha penting dengan sangat antusias.

Ashila mengerutkan kening, merasa aneh sendiri "Idola apaan? Pangeran Kelas? Apa sih yang sudah dia lakukan untuk sekolah ini? Sampai perlu gitu dijadikan idola dan Pangeran Kelas?"

"Gaga itu ganteng. Semua cewek suka sama dia. Itu sebabnya dia jadi idola dan Pangeran Kelas." jelas Rina, sedangkan itu Kinta mengangguk setuju.

Ashila menggelengkan kepala pertanda dia tidak menyetujui penjelasan Rina. "Gue gak suka!"

"Malah benci pake banget." Ashila menambahkan penjelasan yang tak kalah penting.

"Benci bisa jadi cinta loh!" Kinta menakut-nakuti Ashila. Suaranya yang terdengar seram itu membuat Ashila tertawa meremehkan.

"Pokoknya lo beruntung banget deh bisa duduk berdua sama Gaga." Rina berpendapat menurut keyakinannya.

"Kalau lo mau, kita bisa tukaran tempat duduk." kata Ashila berapi-api menawarkan.

"Itu masalahnya... tapi gue takut." ujar Rina membuat Ashila menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Takut apaan?" tanya Ashila jadi penasaran.

"Takutnya... gue gak bisa nahan diri untuk gak meluk Gaga."

"Yaelah... segitunya ya?" Ashila tertawa, disusul oleh Rina dan Kinta. Mereka bertiga tertawa tetapi masih di batas normal.

Kejadian di kelas tadi tiba-tiba melintas di pikiran Ashila, sewaktu dia dengan gilanya memegang hidung cowok itu. "Memang sih dia ganteng. Dikit..."

"Dikit apaan? Gaga mah gantengnya sudah overdosis kali!" Kinta memprotes asumsi Ashila.

"Terserah deh. Oh iya... dia anaknya memang nyebelin gitu ya?" tanya Ashila sunguh-sungguh.

"Gaga itu ngangenin, kali. Bukan nyebelin." jelas Rina dan Kinta secara bersama-sama. Membuat Ashila memandang mereka heran.

Pangeran KelasWhere stories live. Discover now