ENAM BELAS: STATUS BARU GAGA DAN ASHILA

164K 11.8K 180
                                    

HALO, APA KABAR?

SELAMAT MEMBACA YA AYANG 😍

KOMENTAR SETIAP PARAGRAF YA 😘

ABSEN DULU SEBELUM MEMBACA 👋

***

Bangun pagi, yang pertama kali Gaga pikirkan bukan soal PR dari pak Hasan. Itu bisa diurus nanti di kelas bersama temannya yang jago kalau urusan tugas. Hari ini Gaga sepenuhnya memikirkan perempuan yang beberapa menit ke depan akan dia jemput.

Berbeda seperti hari-hari sebelumnya, Gaga pagi ini berangkat ke sekolah menggunakan mobil karena awan kelabu sedang membungkus kota. Pertanda bahwa hujan akan turun kembali pada pagi ini menyambung cuaca dingin tadi malam. Gaga melajukan mobil sambil mendengarkan lagu-lagu koleksinya. Entah kenapa dan untuk pertama kalinya Gaga merasakan semangat yang luar biasa untuk pergi ke sekolah. Dia tak sabar bertemu dengan Ashila dan duduk bersamanya. Ingin menghabiskan waktu bersama perempuan itu hari ini dengan status baru.

Akhirnya Gaga sudah tiba di pinggir pohon jambu rumah Ashila. Mata Gaga membulat dan senyumnya mengembang saat keluar dari mobil. Ashila yang sedari tadi memang sudah menunggu kehadiran cowok itu, menyapa dengan senyuman.

Sewaktu Ashila melangkahkan kaki ke depan untuk menghampiri, Gaga berlari kecil, memutar untuk membukakan pintu depan untuk Ashila. Gaga sedikit merunduk sambil memutar-mutar kecil tangan kanannya ke depan. Layaknya seorang pangeran yang mempersilakan sang puteri untuk memasuki kereta kencana. Gaga masih menatap Ashila lekat-lekat, lalu dengan satu anggukan kecil, dia menyiratkan agar Ashila segera masuk.

Tiba di dalam mobil, Gaga terkekeh sambil memasang safebelt di depan tubuhnya. "Gue konyol yah?"

"Konyol... pake banget." Ashila menggeleng, meski sebenarnya hatinya sempat tebersit ingin mengatakan kalau perlakuan Gaga tadi sangat manis.

Ashila merasakan kegembiraan menyerbu dirinya bertubi-tubi saat Gaga berkata lagi. "Gue rela deh terlihat konyol demi bikin lo senyum."

Gaga mengeluarkan setangkai mawar merah yang tadi sempat dibelinya sebelum menjemput Ashila. "Bunga ini untuk cewek cantik yang ada di depan mata gue."

Lutut Ashila melemah. Rasanya dia kini menjadi perempuan paling beruntung di dunia. Terdengar berlebihan namun beginilah adanya.

Gaga lantas teringat bagaimana hatinya sangat berdebar-debar sepanjang malam. Dengan antusias Gaga bercerita. "Gue gak bisa tidur mikirin lo, Shil. Rasanya tadi malam itu gue mimpi."

Ashila sudah gemas sekali dengan Gaga saat ini, jadi dia mencubit pelan pipi pacarnya. "Sakit?" seloroh Ashila.

Gaga mengangguk sambil mengelus pipinya sendiri.

"Tandanya gak lagi mimpi, kan?" Ashila mengulas senyum, akhirnya perempuan itu sudah menuntaskan keinginannya memegang pipi cowok itu.

Seolah ada yang menyalakan lampu di atas kepala Gaga, cowok itu teringat sesuatu. "Eh, tunggu. Sepertinya kita perlu punya panggilan kesayangan, Shil."

"Lo panggil gue si ganteng, gue panggil lo si cantik. Gimana?" Gaga terkekeh geli sendiri. Tahu sebenarnya kalau masukannya tadi gak keren.

"Hahaha. Apaan? Yang lain aja deh." Ashila pun tidak bisa menahan tawanya.

"Jadi apa dong? Kalau bisa yang lucu ya panggilan sayangnya." kata Gaga sembari mengganti lagu di dalam mobil. Hujan pun kini sudah turun membasahi tanah.

"Panggil aku-kamu aja ya. Biar gak alay gitu." Ashila menjawab sekenanya karena bahkan dirinya tidak kepikiran memiliki panggilan sayang untuk mereka.

"Oke... setuju. Jadi mulai sekarang gue panggil lo... kamu."

Pangeran KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang