1

5.5K 394 9
                                    

Hansung hospital, Daegu. 9 Maret 1998

Derap langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari seluruh koridor rumah sakit, semua orang nampak panik. Brankar yang membawa wanita hamil, berderit memekakan telinga.

"A-argh Si-siwon oppa, a-aku sudah tidak ku-at!" rintihnya penuh kesakitan, sembari menggengam erat tangan dingin suaminya.

Siwon nampak panik melihat keadaan istri tercintanya. "Bersabarlah Seohyun."

"Kau pasti kuat!"

Lugasnya dan mencium genggaman tangan Seohyun. "Suster Ahn, bisakah kita lebih cepat? Apa kau tidak lihat istriku kesakitan?" bentaknya kasar.

"Se-sebentar lagi kita sampai Tuan!" cicit suster Ahn, Siwon berdecak kesal. Ia menatap lembut wajah lelah Seohyun, istri cantiknya.

Istri cantiknya sebentar lagi akan melahirkan anaknya, darah dagingnya, itu berarti sebentar lagi ia akan menjadi ayah. Siwon tersenyum gembira membayangkan dirinya menggendong bayi mungil.

Itu pasti akan menjadi kebanggaan tersendiri untuknya, menggendong bayi mungil dan Seohyun berada disampingnya sembari meminum teh.

Hidup yang sempurna, begitu pikirnya.

"Dokter Song!" pekik sang suster.

Wanita cantik berjas putih khas dokter, mengangguk paham. "Bawa dia ke ruang operasi!" perintahnya tegas. "Cepat!"

Suster Ahn mengangguk paham. Ia dan yang lainnya tergesa mendorong brankar berderit Seohyun.

Sampai dipintu operasi, dokter Song mencegah Siwon yang akan masuk.

"Aku harus mendampingi istriku!"

"Maaf Tuan, sesuai prosedur, Anda tidak diizinkan masuk saat jalannya operasi" Siwon mengalah, "Terserah!"

Dokter Song tersenyum dan menutup pintu operasi.

Siwon mengacak rambutnya kasar. Hell, dia hanya ingin mendampingi istri tercintanya, apa itu susah? Astaga, sebenarnya siapa yang menciptakan prosedur konyol macam itu?

Damn, umpatnya.

"Anakku!" teriak wanita paruh baya, mengalihkan atensi Siwon. "Ibu" gumamnya.

"Bagaimana menantuku?"

"Dokter sedang melakukan operasi"

"Operasi?"

"Ya, bayinya akan lahir!"
Jawaban itu mulus keluar dari bibir Siwon, seperti katanya ia memiliki kebanggaan tersendiri saat mengucapkannya.

Nyonya Kim terlihat bahagia. Terlihat dari pancaran matanya yang berbinar.

"Menantuku! Menantu cantikku!" rapalnya bangga melihat kedalam ruangan operasi. Siwon yang melihat Ibunya bahagia, pun memeluk sang Ibu.

"Sebentar lagi, ibu akan jadi nenek."

"Dan kau akan jadi Ayah!"

Siwon tersenyum bangga, kebanggaan itu terasa dua kali lipat berarti ketika sang Ibu mengucapkannya.

Ting.

Lampu ruang operasi seketika berpendar terang, menandakan operasi telah selesai.

Dokter Song keluar dan menampakkan wajah lelahnya, kontras dengan wajah bahagia Siwon dan Ibunya.

"Bagaimana dengan anakku dokter?"

"Dan juga bagaimana keadaan menantuku?"

Dokter Song menghela napas dan mengelap keringat didahinya. Dokter Song menggigit bibirnya, bibirnya seakan kelu ingin mengucapkan sesuatu.

PAPER HEART ✔Where stories live. Discover now