13

1.6K 235 17
                                    

"Jadi begitulah ceritanya, Namjoon!" Hyorin menyesap teh manis hangat yang ada diatas meja. "Ya ampun, ayahnya benar-benar kejam!"

Hyorin mengangguk, "Begitulah Kim Siwon! Kejam dan tidak berperikemanusiaan. Astaga, aku benci pria itu"

"Kenapa dia bisa sejahat itu pada Yoongi? Dan bersikap biasa saja kepada noonanya?" Namjoon mengusak rambutnya, setelah mendengar kisah Yoongi entah kenapa emosi Namjoon menjadi bergejolak. Ada sesuatu dalam dirinya yang tidak terima ketika Yoongi diperlakukan secara tidak adil.

"Itu karena Siwon berpikiran jika Yoongi lah penyebab istrinya meninggal!"

"Astaga konyol sekali,"

Hyorin mengendikkan bahunya, "Jadi ceritakan, kenapa kau bisa menemukan Yoongi?"

Namjoon berpikir, "Aku memukannya ditengah jalan dalam keadaan pingsan saat aku pulang dari kampus! Aku kira dia mati, ternyata hanya pingsan. Jadi aku membawanya ke rumah"

Hyorin mengangguk paham, "Syukurlah dia bertemu dengan orang yang tepat!" Hyorin menatap Yoongi yang tengah berbaring dikasur king size milik Namjoon.

Setelah menangis hebat dipelukkan Hyorin tadi, Yoongi jatuh terlelap karena kelelahan menangis. Yoongi juga baru tau jika Namjoon itu keponakan daripada Hyorin. Dunia begitu sempit ya?

"Kenapa bibi tidak membawa Yoongi kabur saja sejak dulu? Toh, ayahnya tidak menganggap Yoongi"

"Kuberi tau kau sebuah fakta, akan kubawa kabur Yoongi jika aku memiliki keberanian"

Namjoon menghela napasnya, "Eum, apa Yoongi dan namja bernama Jungkook itu benar-benar melakukan err sex? Ma-maksudku Yoongi itu namja dan Jungkook itu namja kan?"

"Dari pertengkaran yang aku dengar, iya. Dan mengenai hubungan sesama namja, bukankah hal seperti itu sudah lumrah?"

Namjoon mengangguk, "Lumrah! Dari semua temanku di kampus, sepertiganya pecinta sesama! Heol"

"Seperti kau tidak saja!"

Hyorin dan Namjoon terkekeh lalu kembali bercerita layaknya bibi dan keponakan yang tidak pernah bertemu. Tidak mengetahui jika seseorang sedang menguping pembicaraan mereka.

Park Chanyeol.

"Jungkook? Mungkinkah namja itu?"

Sebenarnya menguping bukan hobi Chanyeol, tadi ia ingin mengantarkan obat demam untuk Yoongi. Tapi niat awalnya terhenti karena obrolan ringan Hyorin dan Namjoon mengenai Yoongi.

Chanyeol sangat terkejut mendengar kisah hidup pahit seorang Min Yoongi. Ia merasa iba dengannya, sungguh ia tidak percaya jika tubuh serapuh Yoongi menyimpan jutaan luka yang Chanyeol percayai sulit disembuhkan.

Seperti kata-kata yang Chanyeol ingat dari sebuah novel romansa yang pernah ia baca.

Sakit namun tidak berdarah, itulah luka hati. Sukar disembuhkan dan gampang tertusuk duri perasaan.

Hell, sejak kapan Chanyeol jadi puitis seperti ini?

Chanyeol mengeluarkan ponselnya, "Beri tahu dia atau tidak?" Chanyeol bimbang akan tindakannya, niat hati ingin menghubungi seseorang, dia malah jadi kalut seperti ini.

"Well, baiklah. Dia berhak mengetahui apa yang terjadi!" Chanyeol menekan nomor telepon yang sudah ia hapal diluar kepala.

PAPER HEART ✔Where stories live. Discover now