18

1.5K 217 8
                                    

Yoongi masuk kedalam mantan rumahnya yang telah didekor sedemikian rupa. Well, kata apa yang pantas setelah kau diusir ayahmu selain mantan rumah?

Hal itu membuatnya sakit ketika mengingatnya, Yoongi menghela napasnya, ia tidak mau berlarut-larut. Matanya menelusuri setiap inci dekorasi yang lebih mirip dengan dekorasi pesta pernikahan.

Deg!

Dekorasi pesta pernikahan? Mungkinkah...

Yoongi menggelengkan kepalanya, ia menampik pikiran aneh yang hinggap dipikirannya. Namun, semakin menampik lintasan-lintasan memori bersama Jungkook semakin tercetak jelas.

Membuat hatinya berdenyut nyeri, "Apa ini akhir dari kisahku?"

Yoongi berjalan pelan menuju tempat minuman, mungkin segelas sirup bisa menetralkan emosinya.

Yoongi sedikit menyesap minuman berwarna merah itu, rasa dahaganya sedikit terobati.

Ia kembali menatap ruangan berdominasi putih itu, kemudian terdengar riuhan tepuk tangan dari para tamu yang berada ditengah dan sedang mengerubungi sesuatu entahlah Yoongi tidak tau apa yang terjadi.

Jadi ia menuju kerubungan tersebut, dan tepat dugaan Yoongi. Disana ia melihat noonanya yang sedang meniup lilin dengan ayahnya berada disampingnya.

Hatinya sakit melihat hal tersebut, ia ingin buta saja sekarang. Oh, melihat ayahnya memberi kado kepada noonanya semakin  membuat hatinya sakit saja.

Ia sakit.

Yoongi melihat seseorang yang sangat ia kenal diseret oleh orang yang tidak Yoongi kenal.

Mata Yoongi membola, "Ju-Jungkook?"

"Kenapa dia diseret begitu?"

Untung saja semuanya sedang fokus-fokusnya kepada Taeyeon yang sedang memotong  kue ulang tahunnya sehingga tidak ada yang menengok ketika Jungkook diseret.

Terlihat jelas dimata Yoongi jika Jungkook memberontak. Cengkeraman dikedua lengan Jungkook cukup kuat rupanya, ia ingin membantu tapi ia bingung.

Ia tidak tau apa masalahnya disini, kenapa Jungkook  bisa diseret begitu? Dan kenapa Jungkook bisa ada dipesta ini?

Semuanya bagi Yoongi sangat berkaitan disini.

Tentang gaun dan tuxedo, pesta terbaik hingga ruangan berdekorasi ornamen pernikahan yang sangat kental disini dan sekarang Jungkook yang sangat tampan dengan tuxedonya sedang diseret? Dan lagi ia melihat alkitab didekat kue ulang tahun noonanya itu.

"Oh, jangan - jangan Jungkook...? Ti-tidak! Itu tidak benar"

Dengan langkah yang diperbesar ia melangkah cepat menuju Jungkook yang sedang diseret paksa.

Yoongi mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Dimata cokelatnya terdapat setitik emosi ketika Jungkook diperlakukan dengan kasar.

"Hei Tuan!" Yoongi menepuk bahu orang yang menyeret Jungkook sehingga orang itu menoleh padanya, "Oh, ada apa manis? Kau ingin berdansa denganku"

Bughh!

"Ahk! Ya Tuhan, sakit sekali"

"YOONGI?!"

Bukan. Bukan penyeret itu yang merengek kesakitan melainkan Yoongi kesakitan. Mungkin wajah penyeret itu terbuat dari beton hingga Yoongi sampai kesakitan.

"Yoongi? Kau tak apa?"

"Jungkook, a-aku baik. Hanya saja, tanganku..."

"Mari ku lihat"

PAPER HEART ✔Where stories live. Discover now