9

89K 5.2K 179
                                    

***

Di salah satu kamar hotel tempat pernikahannya dengan Dira. Flora sudah tampak terlihat cantik dengan gaun panjang berwarna putihnya serta polesan makeup tebal namun masih terlihat natural.

Flora tengah menunggu Tante nya untuk menjemput dirinya untuk ke ballroom hotel, tempat akad dan resepsi pernikahannya diadakan. Dia begitu terlihat santai, menurutnya ini adalah takdir nya, gak guna juga kalo mau disesalin. Hanya saja, Flo sangat menyayangkan, di pernikahannya yang hanya sekali seumur hidup, dia malah tidak mengundang seluruh teman-temannya karena alasan pernikahan ini harus dirahasiakan.

Jadi, seluruh tamu undangan hanyalah kolega bisnis Dira, Papa Dira dan Om nya dulu. Tidak ada tamu undangan yang Flora kenal.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan dari luar berhasil membuat Flora tersenyum. Bukan bahagia karena akan segera menikah dengan Dira. Bukan. Karena Flo belum jatuh cinta pada Dira tapi Flo tersenyum karena acara nya akan segera dimulai, berarti akan segera berakhir juga karena sebenarnya Flora benar-benar tidak nyaman memakai gaun pernikahan panjang di bagian belakang serta bagian punggung yang terbuka. Itu bukan dirinya sekali.

"Masuk, Tan!" teriak Flora. Seseorang itu pun masuk, Arini. Ia berjalan mendekati Flo yang tengah duduk di tepi ranjang.

"Wah cantiknya keponakan Tante," puji Arini begitu memperhatikan Flora dengan detail.

"Sudah siap?" tanya Arini kemudian.

"Udah kok, ayo Tan, cepetan!" ajak Flora tak sabar. Arini terkekeh sendiri, ia salah paham.

"Gak sabar banget pengen cepet dihalalin Dira yah?" goda Arini. Flo menghela nafasnya sebelum menjawab godaan dari Tante cantiknya ini.

"Bukan begitu, Tan. Flo cuma risih pake baju ini jadi kalo acara udah mulai kan bisa cepet selesai juga," jelas Flora yang ditanggapi dengan senyuman menggoda dari bibir Arini.

"Yaudah terserah Tante, mau percaya atau enggak," lanjut Flora.

"Iya deh percaya. Yaudah yuk!" ajak Arini. Flora bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menuju tempat akad pernikahan dibantu oleh Arini.

Begitu memasuki ballroom, seluruh orang disana memusatkan pandangannya pada Flora. Membuat gadis yang akan resmi menyandang status istri itu merasa tidak nyaman. Tapi di sana, di sebuah meja tempat dilakukannya akad, Flo melihat Dira sudah duduk disana, dihadapan Om nya yang akan menjadi wali untuk menikahkannya.

"Ayo duduk, Flo!" suruh Arini. Ia menyiapkan kursi untuk Flo duduk di samping Dira. Flo menurut patuh, ia pun duduk disamping Dira. Kali ini jantungnya terasa bekerja lebih cepat. Entahlah apa penyebabnya.

"Kamu, cantik," bisik Dira tepat ditelinga Flo. Tentu saja itu berhasil membuat pipi Flo bersemu merah, beruntung pipi nya tengah memakai blashon jadi merah karena malu tidak akan ketahuan siapapun.

"Nak Dira udah siap?" tanya Ari, Om Flo yang berada dihadapan Dira, dibatasi sebuah meja.

"Siap, Om," jawab Dira dengan tegas.

"Baiklah. Bismillahirohmanirohim," ujar Ari menjeda kata-kata selanjutnya. Ari menghela nafasnya, ia ikut tegang menikahkan keponakannya.

FLORA (SUDAH TERBIT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora