14

99.1K 5.1K 97
                                    

Ada salah satu quote yang gue baca; cinta datang karena terbiasa.
Tapi, kalo belum terbiasa dan udah cinta, apa itu beneran layak disebut cinta?

***

Sepasang suami istri yang baru menikah 2 hari lalu ini tengah menikmati menu sarapannya.

Flo sudah rapih dengan seragam olahraga nya karena lomba basket akan diadakan lebih dulu dibanding futsal. Sedangkan Dia, pria itu sudah rapih dengan pakaian kantornya. Jas dan celana berwarna abu, serta kemeja biru dan dasi yang senada dengan warna jas nya.

"Sarapannya udah?"Dira bertanya setelah meneguk air minumnya. Flo menatap nasinya kemudian mengangguk.

"Udah."

"Makan yang banyak, kamu kan mau ikut basket harusnya sarapan yang banyak."jelas Dira seraya mengecek berkas-berkasnya yang ada didalam tas kantornya.

"Udah lah, ayo Dir. Berangkat aja, daritadi temen gue udah ngechat terus."Flora menolak. Flo justru bangkit dari duduknya dan menggendong tas sekolahnya yang tadi ia taruh dikursi sebelah kanannya.

"Bentar."Dira berjongkok untuk mengikatkan tali sepatu sport berwarna pink milik Flo.

"Ini harus diiket, Flo. Kalo keinjek kamu bisa jatuh."

"U-u-udah Dir, biar gue aja!"Flo menarik kakinya menjauhi Dira.

"Gak, tanggung."Dira kembali melanjutkan aktifitasnya mengikat tali sepatu Flo sebelah kiri.

"Selesai."Dira bangkit menatap Flo yang tengah mengulum senyum.

"Makasih yah."

"Sama-sama. Udah ayo berangkat!"ucap Dira. Ia mulai berjalan mendahului Flo.



***

Mobil sport merah Dira sudah terparkir mulus didepan gerbang sekolah Flora. Flo harus cepat keluar dan berlari ke lapangan sekolah. Pembukaan acara classmeeting nya akan segera dimulai.

"Flo, nanti saya gak bisa jemput kamu yah, saya ada urusan diluar kota, ada masalah soal eksport dicabang yang di Bandung. Jadi kemungkinan saya juga gak pulang."Dira menghentikan tangan Flo yang akan membuka pintu mobil untuk turun.

"Kok mendadak sih, Dir? Terus gue sama siapa? Gue takut, Dir."lirih Flo. Gadis itu lebih memilih untuk menundukan kepalanya.

Sepertinya masih banyak yang harus Dira tau soal Flo.
Flo gak bisa makan dimeja makan kalo sendirian, semenjak kedua orangtuanya meninggal pun Flo jadi lebih takut sama yang namanya sendirian.

"Hei, kamu kenapa?"Dira meraih dagu Flora, membuat Flo harus menatap wajahnya.

"Gue takut sendirian."lirih Flo nyaris tak terdengar.

"Kamu kan gak sendirian? Ada bi Siti di rumah, Flo."jelas Dira. Tak ada sahutan dari Flo. Dira menghela nafas.

"Kalo ini bukan urusan kantor pasti saya gak akan ninggalin kamu, tapi ini masalah kantor. Genting."Dira masih terus memberi penjelasan. Flo pun menatap Dira.

"Jadi maksud lo, gue sama kerjaan lo lebih penting kerjaan?"Flo menahan emosinya.

"Bukan gitu. Kamu itu lebih penting buat saya, tapi saya juga gak mau liat kamu susah pas hidup sama saya, jadi saya harus kerja, saya harus bahagiain kamu, menuhin semua keperluan kamu. Tolong ngertiin saya yah?"lagi-lagi Dira menjelaskan tanpa mendapat respon dari Flo. Gadis itu justru memilih untuk turun dan berlari memasuki sekolah.

"Saya bakal berusaha buat langsung pulang, Flo."gumam Dira. Kemudian Dira mulai melajukan mobilnya meninggalkan sekolah Flo.



***

Flo sangat tidak bersemangat untuk menikmati jajanannya di jam istirahat.

Ada yang aneh pada hatinya, sejak pagi Flo benar-benar gelisah begitu tahu kalo Dira nanti malam tidak akan pulang. Sepertinya Flo sudah benar-benar mencintai Dira.


LINE!

Suara notifikasi dari ponselnya membuyarkan semua lamunan Flo.

Dengan sigap gadis itu mulai mengeluarkan ponselnya dari saku celana olahraganya.

1 pesan dari Dira. Flo berharap itu kabar baik untuknya.


Adira Caesar: Flo, saya tau kamu marah sama saya, sekali lagi maaf. Tadi saya udah berusaha buat pulang cepet tapi ternyata masalahnya cukup rumit, klien susah diyakinin. Kenapa kamu gak ajak temen-temen kamu nginep dirumah aja? :)

Flo menutup aplikasi chating nya. Dirinya menatap ketiga temannya satu-persatu, menimbang-nimbang untuk mempertanyakan 'pertanyaan yang berada diotaknya atau tidak.

"Hei, gue mau nanya dong."Gadis itu pun akhirnya memutuskan untuk bertanya. Ketiga temannya yang tengah mengobrol pun mengalihkan pandangannya, menatap Flo.

"Tanya apa? Tanya ya tanya aja kali, kayak siapa aja sih lo."sahut gadis berambut kuncir kuda yang duduk dihadapan Flo, Anggi.

"Kalo perusahaan yang berdiri dibidang eksport import gitu masalah nya apa?"Flo mengigit bibir bawahnya. Khawatir kalo teman-temannya bertanya mengapa dirinya menanyakan itu?

"Maksudnya?"Andine yang tengah melahap somay nya bertanya dirinya belum mengerti apa maksud Flo.

"Ih Andine, jadi biasanya perusahaan punya masalah kan? Nah kalo masalah yang sering dihadapin sama perusahaan eksport import, itu apa?"ulang Flo.

"Banyak. Salah satunya ada masalah sama transportasi buat ngirim atau nerima barang, jadi barang nya bakal lebih lama sampe. Itu ribet loh, apalagi kalo masalahnya dibagian pengeksport-an, pasti klien diluar udah nunggu barang jadi orang perusahaan emang harus ngeyakinin si klien banget, sama ikut terjun ngurusin semuanya yang pasti."jelas Fika disela mengunyah batagornya.

Diantara mereka, memang Fika yang lebih mengetahui soal ilmu umum seperti itu. Flo menganggukan kepala paham.

"Emang kenapa? Lo mau kerja diperusahaan eksport import?"tanya Anggi. Flo menggeleng.

"Ehm... Om gue kerja diperusahaan eksport import gitu."

"Oh, Om Ari udah kerja diperusahaan besar lagi?"tebak Andine meleset.

"Bukan. Om gue yang lain, gue sekarang udah gak tinggal dirumah Om Ari lagi, dirumah Om gue itu, namanya Om Dira," gadis itu berbohong, lagian mana mungkin Flo bilang kalo Dira itu suaminya.

"jadi gue juga mau ngajak kalian buat nginep dirumah, soalnya malem ini Om gue pulang, mau kan lo semua nemenin gue?"tanya Flo.

"Ya yaudah sih, gue gak masalah asal nanti lo temenin gue pulang dulu buat ngambil baju. Okay?"seru Fika setuju kemudian Anggi dan Andine pun mengikuti usulan Fika.

"Iya tenang aja."Flo tersenyum sumringah. Setidaknya malam ini dirinya tidak sendirian.





---
Uwooo next part si Dira bakal ketemu sama temen-temennya Flo, ah :'v

Ps. Hei yang mau kenalan sama aku boleh kok, add aja line aku. Idline: ashintys

Love,
Agnes

FLORA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now