2. Menghilang

8.2K 504 15
                                    

PoV Alenta

Akhirnya!!! selesai juga pertunjukan yang terbilang sukses besar, bagaimana tidak, hampir seluruh penduduk bumi (abaikan) melihat penampilan ku yang orang - orang biasa katakan cetar membahana.

Pertujukan ku sekarang ini ada di negara yang terkenal kekuatan tempurnya dan julukannya sebagai negeri paman sam, yap betul!! seratus buat readers Amerika serikat, tepatnya di Los Angeles kota dengan berbagi macam hiburan, budaya, bisnis, dll berbaur menjadi satu, kota dengan penduduk terpadat di Amerika serikat.

***

Aaaaah capeknya sampai - sampai kaki ku mau copot, bagaimana tidak coba, kaki ku dipaksa 3 jam untuk berdiri terus sampai lumutan coba (lebay), hanya dikasih beberapa menit saja untuk istirahat.

Apalagi mulutku yang sedari tadi menyanyi 3 jam tanpa henti(lebay) seperti bibir nenek - nenek gitu, kriput (bukan bermaksud jelek, hanya menyampaikan fakta).

Tapi, aku sangat senang dengan pertunjukanku kali ini, karena apa? Karena banyak sekali penonton yang antusias ingin mendengar nyanyian yang kata orang menenangkan sekaligus merdu (fakta). Bahkan sebelum pertunjukan dimula pun banyak yang memberi sorakan yang tentunya di tujukan pada ku

Banyak media - media yang turut menyiarkan penampilan menyanyi ku dia atas panggung. Di tengah puncak kesuksesan ku sebagai penyanyi, aku tidak lah sombong seperti kebanyakan orang, tetap menjadi pribadi yang baik hati dan ceria dimana dan kapan saja.

***

"Alenta kerja bagus, penampilan mu sangat memukau" kata Mary.

Dia itu manager ku sekaligus teman baik tidak sebaya ku, bagaimana tidak coba, usia ku saja baru 17, empat tahun lebih dari aku(bisa bayangkan sendiri). Orangnya seru dan baik, makanya kita bisa jadi teman baik.

"Serius?" kata ku dengan mata berbinar - binar.

"Duarius malahan" kata Mery, sambil tertawa melihat tingkah ku.

"Syukurlah kalau begitu" kata ku dengan senang.

"Bagaimana kalau aku traktir, untuk merayakannya". Kata Mery

"Tapi aku ti-". Kata terpotong

"Tidak ada penolakan, pak sopir antarkan kami ke restaurant terenak di kota ini". Kata Mery tidak terbantahkan.

Kami berada dalam mobil.


***

Setelah acara makan malam yang bisa dibilang kacau, bagaimana tidak coba, baru saja makan beberapa sendok, sudah ada wartawan yang datang coba. Lupakan saja. Sekarang ini aku sudah berada di kamar, tempat ternyaman, menurutku sih, aku dan Mery berbeda kamar, aku di lantai 5 sedangkan Mery ada di lantai 4.

Kamar yang kutempati lumayan bagus dan nyaman. Tidak terlalu besar, tapi tetap gayanya yang elegan. Terdapat satu tempat tidur yang lumayan besar, satu tv berukuran besar, ada juga balkon untuk melihat indahya kota ini.

Saat melihat kamar mandinya, menuruku sih bagus - bagus aja, aku segera mengambil pakaian ku dan melangkah menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku pun melankahkan kaki ku menuju balkon, melihat pemandangan kota yang sangat indah ini. Meskipun hari ini sangat melelahkan tetapi menyenangkan juga.

Setelah puas melihat pemandangan kota Los Angeles. Aku pun merebahkan tubuh ku di kasur yang nyaman ini. Tidak lupa juga aku mendengarkan lagu jepang (sudah ku setel), kebiasaanku yang terbilang aneh, tidak lama setelah itu aku pun tertidur dengan wajah bahagia.

***

Huaahh... enaknya dapat bangun tidur dengan nyaman, setelah bangun dati tempat tidur, aku melangkah ke balkon, melihat pemandangan kota ini pada pagi hari, udaranya sejuk, menenangkan hati dan juga pikiran ku. Rasanya ingin bernyanyi.

It's our party we can do what we want
It's our party we can say what we want
It's our party we can love who we want
We can kiss who we want
We can live how we want (2x)

Red cups and sweaty bodies everywhere
Hands in the air like we don't care
Cause we came to have so much fun now
Got somebody here might get some now

If you're not ready to go home
Can I get a hell no
Cause we gonna go all night
Till we see the sunlight alright

So la da da di we like to party
Dancing with Miley
Doing whatever we want
This is our house
This is our rules
And we can't stop
And we won't stop
Can't you see it's we who own the night
Can't you see it we who bout' that life
And we can't stop
And we won't stop
We run things, Things don't run we
Don't take nothing fro-
(We Can't Stop - Miley Cyrus)

"Al, cepetan!!! lama banget sih bangunya," triak Mery

Aku mendengus'mengganggu dunia ku aja'pikir ku.

"Iya iya sebentar" dengan nada malas.

Melangkahkah kan kaki ku menuju lemari, mengambil pakaian dan berjalan menuju kamar mandi.

***

"Lama banget bangunnya, telat ni" gerutu Mery.

"Iya iya maaf, habis nyaman sih, udaranya sejuk, apalagi pemandangnya indah banget" kataku dengan ceria.

"Bagus lah kalau begitu" kata Mery, sambil masuk ke mobil.

"Ngomong - ngomong jadwal ku hari ini apa? Kataku, setelah masuk ke mobil.

"Tidak ada" kata Mery dengan tenang.

"APA!!!! " kataku histeris.

"Heh, telingaku masih normal, kaya tarzan aja lo" kata Mery, menutup telinganya.

"Ta- tapi kenapa membangunkan ku? Kataku bingung.

"Mau kondangan, ya mau pergi ke makam orang tua mu lah. Kamu sendiri yang bilang kemarin" kata Mery panjang lebar tinggi pendek (abaikan).

"Hehehe maaf lupa gue" kataku nyengir gaje.

"Dasar pelupa akut" kata Mery malas.

End VOP

Yup, Alenta lahir di Amerika, ayahnya asli amerika sedangkan ibunya orang inggris. Setelah orang tua Alenta meninggal, ia diadopsi oleh paman dari keluarga ibunya.


***

Sesampainya Alenta dan Mery. Alenta langsung berjalan menuju makam orang tuanya. Sedangkan Mery menunggu di depan.

Melihat makam orang tuanya. Rasa sesak muncul tiba - tiba, entah dari mana. Alenta bersimpuh, meneteskan air mata di depan makam orang tuanya.

"Ayah mama bagaimana kabar kalian (sambil mengelus nisan orang tuanya), Alenta baik - baik saja. Maaf ma pa, Alenta baru mengunjungi kalian. Lihat ma, Alenta menjaga kalung ini dengan baik (menggenggam erat kalung tersebut),banyak temen - temen alenta yang menginginkan kalung ini".Kata Alenta terisak.

Setelah mendoakan orang tuanya, Alenta melangkahkan kaki hendak kembali, baru beberapa langkah. Alenta terkejut, mendapatkan kalung yang di lehernya bercahaya terang mengelilingi tubuh Alenta dan pandangnya menjadi buram, Samar - samar Alenta mendengar teriakan Mery.

Kritik dan saran sangat diterima!!!
Wajib Follow dan like!!!

The Singer And 4 Prince ImmortalWhere stories live. Discover now