9. Pertemuan 1

5K 383 11
                                    

Sekelompok orang penunggang kuda terlihat tengah memacukan kuda nya dengan tergesa - gesa. Dengan mengenakan baju zirah berlogo tameng dengan sayap di kanan kiri nya, menyusuri lebat nya hutan yang terkenal dengan banyak nya mahluk menyeram kan dan sering kali memakan banyak korban jiwa.

Dari arah belakang, sekelompok mahluk mengerikan mengejar mereka. Mahluk yang menyerupai anjing, berkepala tiga, berwarna merah darah, bola mata merah yang terlihat mengerikan menatap mereka lapar. Yang biasa nya di panggil di dunia mereka dengan sebutan Hellhound, mahluk kegelapan dari dataran terkutuk.

"Berhenti semua!!" teriak salah satu penunggang kuda yang berada di barisan paling depan.

Seketika itu juga, mereka menarik tali kekang kuda mereka, untuk menghenti kan laju kuda. Membuat kuda mereka meringkik.

Tidak terduga. Dari arah depan, mereka dihadang oleh tiga ekor mahluk yang sama dengan mahluk yang mengejar mereka dari arah belakang. Tiga Hellhound tersebut menggonggong.

Guk guk guk

Membuat kuda mereka kembali meringkik ketakutan.

"Cepat!! bentuk formasi lingkaran, lindungi pangeran" ucap seseorang yang berada di barisan tengah.

"Siap komandan!!" teriak mereka serempak.

Yang di panggil pangeran menatap mereka dengan tatapan berbinar - binar, seolah - olah ini hanya hiburan semata saja tidak lebih dan tidak kurang.

'Lumayan, buat hiburan ku selama perjalanan, daripada bosan' pikir pangeran menyeringai licik.

Detik itu juga, mereka membuat formasi lingkaran, dengan sang pangeran sebagai pusat lingkaran. Formasi ini akan menghalau agar Hellhound tersebut tidak akan menerobos masuk ke segala arah, untuk menyakiti sang pangeran.

Kini mereka terjebak oleh segerombolan Hellhound yang mulai menyerang pertahanan mereka. Mengigit kaki atau kepala kuda, agar sang penunggang jatuh sesekali Hellhound menerkam sang penunggang secara langsung.

Sang pangeran yang menonton pemandangan mengerikan ini, hanya menatap mereka, tidak berniat membantu bawahan nya yang terancam bahaya.

'Dasar pangeran phscyo' batin Author.

"Bagaimana ini komandan, pasukan kita hanya tinggal 5 orang saja dan musuh terlihat semakin bertambah" ucap panik salah satu prajurit sambil menebas kepala anjing berkepala tiga tersebut.

"Apa kalian menganggap diri kalian prajurit kerajaan Deimos? Jika hanya begini saja kalian kalah" ucap komandan tegas.

Sang pangeran menatap bosan, karena tidak ada yang memenangkan pertarungan tersebut, meskipun pihak nya kalah jumlah.

'Hah bosan juga lama - lama, saat nya mengakhiri ini' pikir sang pangeran.

Levius desprix

Ucap pangeran, tiba - tiba di sekitar sang pangeran terdapat bola - bola api berwarna biru muncul entah dari mana, melesat dan mengenai Hellhound, membakar dan membumi menghangus kan seluruh gerombolan Hellhound sampai tak bersisa.

Sang pangeran tersenyum puas melihat kekuatan nya. Sedang kan seluruh prajurit tampak biasa saja melihat kekuatan sang pangeran, mampu menghabisi Hellhound hanya hitungan detik. Mereka sudah tau tabiat sang pangeran mau membantu mereka, yaitu BOSAN.

Brakk!!

Semua terlonjak kaget ketika mendengar suara benturan tersebut. Tidak terkecuali sang pangeran, tetapi langsung ditutupi nya dengan wajah datar nya. Gengsi dong sama prajurit nya.

'Suara benturan apa itu' pikir sang pangeran.

Sang pangeran yang penasaran akan suara benturan pohon tersebut, tanpa pikir panjang sang pangeran melajukan kuda nya dengan kecepatan penuh, menuju sumber suara.

"Tunggu pangeran!!"

Sang pangeran menghirau kan suara - suara yang memanggil nya. Fokus mencari letak sumber suara tadi.

Sang pangeran terkejut, setelah ia sampai di lokasi suara tersebut, mendapati seekor monster dan perempuan? yang terkulai di batang pohon.

Sang pangeran tidak dapat melihat wajah sang perempuan karena terhalang oleh mahluk besar yang ada di depan nya. Mahluk yang bernama Minator itu mendekati sang perempuan yang terkulai.

Melihat pemandangan itu, sang pangeran hanya berdiam diri tanpa mau membantu sang perempuan. Menikmati saat saat Minator memakan perempuan itu secara bulat - bulat. Mencari hiburan lain, menghilang kan kebosana nya.

Sang pangeran tidak dapat menyembu nyi kan keterjutan nya melihat wajah perempuan tersebut. Tampak familiar.

PoV Pangeran

Seumur hidup ku, baru kali ini, aku sangat terkejut dan marah? aku tidak tau apa yang membuat ku terkejut sekaligus marah saat melihat wajah perempuan itu. Perempuan itu terlihat familiar di mata ku. Jantung ku berdetak cepat. Kenapa aku??

Entah iblis apa yang merasuki ku sehingga membuat ku marah melihat perempuan itu dicekik oleh mahluk itu. Membuat darah ku mendidih.

Davoz bound

Setelah aku mengucap kan mantra itu. Seketika itu tangan kanan Minator terputus dari tubuh nya membuat perempuan itu jatuh di tanah.

Minator meraung - raung kesakitan, mengingat aku memotong anggota tubuh nya dan menatap ku marah, aku menatap Minator lebih marah lagi, melihat perempuan itu mengeluar kan darah dari mulut nya. Minator berlari mendekati ku. Aku mengangkat tangan kanan ku dan berucap.

Levius desspire

Bola api biru keluar begitu saja dari atas ku, tapi kali ini bola api ku sangat besar dan terus bertambah besar. Saat sudah merasa sangat besar, aku menunjuk si Minator. Bola api ku melesat cepat dan.

Duarrr!!

Bola api ku menghantam Minator dan hancur tak bersisa. Rasakan sihir tingkat tinggi ku, mahluk jelek. Aku beranjak dari kuda ku dan menghampiri perempuan itu. Melihat wajah cantik nya. Tunggu tunggu, cantik?

Aku menggeleng, menghilang kan bayangan perempuan ini, yang membuat jantung ku berdetak tak karuan. Aku mengecek nadi perempuan ini, ternyata masih hidup, meski lemah. Aku langsung menggendong perempuan ini. Prajurit ku baru sampai setelah aku menaiki kuda.

"Pangeran mengapa an-"

"Aku akan mencari desa yang terdekat" potong ku dan melesat cepat menembus hutan lebat ini.

'Kamu harus selamat, harus selamat' batin ku. Menatap sendu perempuan yang ada dipelukan ku.

PoV Author

Sang pangeran melupakan sesuatu, yaitu tas pinggang yang melekat pada perempuan tersebut. Di tinggal kan begitu saja tanpa tau isi dari tas pinggang milik gadis tersebut.

***

Setelah menempuh perjalan kurang lebih sepuluh menit. Pangeran berhasil menemukan desa, sebelum itu ia menutupi wajah nya dengan hoody terlebih dahulu. Meminta penduduk lokal menolong perempuan ini, untung nya ada yang mau menawar kan pertolongan. Jika tidak, mungkin pangeran akan meratakan desa ini beserta penduduk nya. Pangeran tidak perduli, yang ia perdulikan sekarang adalah perempuan ini.

Mengapa pangeran gelisah melihat wajah perempuan itu, mengapa pangeran mau membantu perempuan itu, biasa nya pangeran akan cuek saja ketika orang membutuh kan bantuan, malahan pangeran akan bersenang - senang di atas penderitaan orang lain dan satu lagi mengapa pangeran familiar dengan wajah perempuan itu seolah - olah wanita itu hidup di hati sang pangeran.

Halo Semua!!!
Ketemu lagi sama Author, kangen gak?

Author minta maaf ya soal nya up cerita nya agak lama, gara - gara adik Author yang ngehapus chapter ini, seharus nya up jumat kemarin. Jadi gak mood deh buat ulang lagi, tapi karena Author punya tanggung jawab, ya sudah Author buat lagi, meskipuk agak beda. Gk papa kan Authot curcol dikit


Kritik dan saran sangat diterima!!
Wajib follow dan pencet bintang!!

The Singer And 4 Prince ImmortalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora