6. Singer

5.6K 415 9
                                    

Hamparan bunga berbagai warna dan jenis menghiasi tanah lapang yang sangat luas. Pemandangan yang teramat indah, membuat siapapun melihatnya pastilah terkagum - kagum.

Tidak terkecuali gadis yang duduk di hamparan bunga yang memikat mata. Mata gadis itu menyiratkan kekaguman melihat pemandangan indah nan cantik tersebut, dan mengernyitkan dahi menyiratakan kebingungan atas apa yang menimpa gadis ini.

PoV Alenta

'Wau amazing' pikir pertama ku melihat keindahan yang memanjakan mata ku. Tapi aku mengernyit kan dahi, ngomong - ngomong, DIMANA AKU??.

Bagamaimana bisa aku di tempat ini. Aku mencoba mengingat - ingat apa yang terjadi, mengapa aku bisa di sini, apakah ini hanya bunga mimpi belaka, kok terasa nyata. Tapi hasil nya nihil aku tetap tidak dapat mengingat dengan jelas apa yang terjadi.

Aku berdiri dan mengedarkan pandangan ku, melihat - melihat apakah ada seseorang. Dan ketika aku menengok kesamping, aku melihat seseorang berjalan kearah ku.

Aku menajamkan mata ku untuk melihat dengan jelas sesosok yang kuperkirakan wanita itu, saat jarak sosok wanita itu mulai dekat dengan ku, aku tertegun melihat penampilan yang dapat membuat siapa saja jatuh hati (untung aku perempuan ya).

bagaimana tidak coba, wajah yang bak boneka porselen hidup, mata yang menenangkan siapa saja yang memandang nya, rambut dengan warna seputih salju dan menjuntai sampai tanah.

Bukan hanya itu saja, pakaian yang dikenakanya sungguh indah, seperti pakaian kerajaan - kerajaan abad pertengahan gitu. Berwarna putih dengan terdapat sentuhan batu - batu mulia yang menambah kesan anggun dan elegan. Sangat pas dipadukan dengan wajah wanita tersebut.

Aku baru tersadar dari lamunan ku, ketika wanita itu sudah tepat berada di depan ku, aku seolah - olah terhipnotis akan pesona wanita itu.

"An-anda si-apa?" ucap ku tergugup melihat wanita yang berada di depan ku.

"Alenta Altarra Arion, senang bertemu dengan mu" ucap wanita di depan ku.

Suaranya ya tuhan, membuat siapa saja seketika jatuh hati (bukan lesbian loh aku). Bagaikan lantunan melodi yang indah. Satu kata yang menggambarkan wanita itu 'sempurna'. Membuat iri aja 😒😒.

Tapi, kok dia tau nama ku ya, aneh.

"Anda siapa? Dan bagaiman anda tau nama saya?" ku beranikan bertanya sekali lagi.

"Kamu akan tau siapa saya, tapi bukan sekarang. Untuk sekarang kamu boleh panggil saya sesuka mu"

Aku benar - benar dibuat penasaran dengan identitas wanita misterius yang ada di hadapan ku ini.

"Bagaimana kalau ku panggil 'white' yang berarti putih, karena cocok dengan penampilan mu " kata ku dengan pose berfikir.

"Boleh juga Alenta, bagus" kata white mengembangkan seyumnya.

Astaga senyumnya, bisa - bisa aku jatuh cinta nih cerintanya. Aku bedehem, mencoba menutupi rasa kagum ku.

"Ngomong - ngomong white ini dimana?"

"Di Santuary tepat nya Taman Amora"

Santuary, kayak pernah dengar deh nama itu. Oh ya, aku ingat sekarang, Jill pernah mengatakan kepada ku, mengenai Santuary yang katanya tempat tinggal para dewa dewi.

Tunggu - tunggu, berarti aku di tempat para dewa dewi, aku menatap white horor. Yang ku tatap senyam - senyum sendiri.

"Apa aku sudah mati? Apa ini hanya ilusi? Kenapa aku disini? " tanya ku tanpa jeda.

Seperti deja vu saja. Kok white tertawa malahan tertawa ya, gila kali.

"Hahahahahahah, kamu lucu Alenta"

'Apanya yang lucu coba, ini nih orang ngajak ribut ya' pikir ku jengkel.

"Tertawa aja terus sampai berbusa tu mulut" sindir ku.

"Oke oke, aku berhenti tertawa"

Aku hanya mendengus.

"Yang mana dulu nih yang ku jawab" ucap white sambil duduk.

Aku pun ikut duduk.

"Yang mana saja juga boleh" kata ku masih sebal.

"Yang pertama dulu, Alenta kamu belum meninggal dan ini kamu hanya dalam bentuk roh, kamu tuh ada - ada saja"

Aku hanya melongo mendengar pernyataan bahwa aku dalam bentu roh. Berarti jasad ku masih di dunia.

"Yang kedua, ini nyata bukan ilusi, kamu merasakan nya bukan?"

"Iya sih, tapi kenapa aku disini?" tanya ku bingung.

"Itu lah pertanyaan ketiga yang terpenting"

"Pertanyaan terpenting" beo ku.

"Itu yang menjadi sebab kamu di angkat di Santuary. Kamu adalah Singer Alenta"

"Singer, maksudnya penyanyi bintang?"

"Iya, kamu akan menjadi penyanyi bintang yang akan menentukan nasib dunia Pharaoh seperti apa nanti" ucap White.

"Mengapa aku?"

Jujur aku terkejut dengan fakta bahwa aku Singer si penyanyi bintang. Orang yang memiliki anugrah istimewa. Penentu nasib dunia. Titisan dewa dewi yang diagung - agung kan. Jangan terkejut ya, kalau aku tau tentang Singer, Jill yang memberitahuku.

"Karena sudah menjadi tugas kamu sebagai penerus, pengganti ibu mu"

APA!!! Ibu ku ternyata seorang Singer, aku sangat terkejut. Pantas saja suara nya cetar membahana.

"Apa kamu arti kalung yang ada di leher mu itu?"

Aku menggeleng tidak tau.

"Sebagai pelindung, orang yang melindungi, selalu disisi mu."

"Maksud nya?" tanya ku penasaran.

"Kamu akan tau sendiri nanti, ketika kalung itu bersinar dan menandakan pelindung mu berada didekat mu"

Aku hanya diam, bergelut dengan kebingungan ku.

"Sudah saat nya kembali Alenta" ucap White sambil berdiri.

Aku pun ikut berdiri.

"Bagaimana aku kembali?" tanya ku.

"Tenang saja Alenta"

"Tapi sebelum kembali, White kamu bisa memberi tahu ku peristiwa apa yang aku lewat kan"

"Oke"

Aku mendengar White menyenandungkan lagu yang tak ku mengerti. Tiba - tiba ada cahaya yang melingkupi ku.

"Ohh iya Alenta aku lupa, kalung itu juga mempunyai kekuatan ya-"

Aku tidak mendengar suara White lagi, karena seluruh tubuh ku tertutup cahaya dan semuanya gelap.

Siapa ya wanita yang bernama White itu?
Peristiwa apa ya yang dimaksud?
Penasaran!!!! Tenang ya semua nya akan di kupas setajam silet, ikuti terus kelanjuntanya oke👍👍

Kritik dan saran sangat diterima!!!!
Wajib follow dan pencet tanda bintang!!!

The Singer And 4 Prince ImmortalWhere stories live. Discover now