TUJUH: KETAKUTAN

28.2K 915 6
                                    

Pagi yang cerah kembali menyambut bangunnya Neva. Neva pun kini sudah ada di meja makan bersama Mamah dan Papah nya yang sedang menyantap sarapan pagi nya.

"Gimana Nev sekolah nya?" Tanya Papah Neva sambil memakan sarapan pagi nya itu.

"Baik ko Pah. Temen-temen nya juga pada asik," Jawab Neva.

"Awas aja kalau kamu salah milih temen dan terjerumus ke jalan yang salah Papah ga akan anggap kamu anak lagi," Ucap Papah Neva. Sungguh ini bukan teguran melebihkan Ancaman yang lebih seram dari pada di marahi oleh guru kiler di sekolah.

Neva yang sedang meleguk air putih nya itu mendadak tersedak.

"Neva, pelan-pelan minum nya," Ucap Mamah Neva. "Iya Nev, Mamah juga gamau kalau kamu sampe salah pergaulan," Sambung Mamah Neva.

"Iya Mah Pah, Neva juga tau kok Neva harus berteman sama orang yang kayak gimana," Jawab Neva. "Yaudah, kalau gitu Neva berangkat ya Mah,Pah," Sambung Neva sambil bangkit dari kursi nya. Dan menyalami tangan Mamah dan Papah nya.

"Yaudah hati-hati," Ucap Mamah Neva.

"Iya, Assalamualaikum!" Ucap Neva sambil keluar dari rumah nya.

Seketika Neva sedang menunggu angkot di Halte dekat rumah nya. Tiba-tiba terdengar suara motor sport yang mendekati diri nya. Dan benar bahwa motor tersebut berhenti tepat di depan diri nya.

"Mau bareng ga?" Ucap Orang tersebut.

"Eh, Andran" Sapa Neva.

"Ayo Naik," Ucap Andran.

"Gausah, gue nunggu angkot aja." Jawab Neva.

"Udah, dari pada nunggu angkot lama. Mending bareng aja," Ucap Andran.

"Emhh.. Di difikir-fikir iya juga sih. Mana panas juga kalau nunggu angkot keburu telat juga sih." Ucap Neva dalam hati nya.

"Yaudah deh," Sahut Neva sambil menaiki motor Andran.

"Pegangan ya," Jawab Andran. Neva pun hanya mengangguk saja.

Dan Andran pun langsung mengendarai motor nya. Saat Andran akan belok dari persimpangan halte SMA Nusantara terlihat ada seseorang yang sedang duduk di halte tersebut. Orang itu kucel sekali, hanya memakai tengtop berwarna hitam kuc dan celana lejing saja. Neva melongo melihat itu semua.

"Andran, itu siapa?" Tanya Neva.

"Hah?" Ucap Andran sambil memberhentikan motor nya tepat di seberang halte tersebut.

"Tadi lo ngomong apa? Ga kedengeran soalnya," Ucap Andran sambil melirik Neva.

"Itu siapa? Yang lagi duduk di halte?" Tanya Neva.

"Oh itu, kenapa lo suka?" Ucap Andran sambil tertawa kecil.

"Engga lah, gue juga kalau suka sama orang mikir-mikir dulu kali," Jawab Neva.

"Kirain gue lo suka," Ucap Andran. "Gue gatau nama asli nya, cuman lebih sering di sebut Krimbil Togog sama anak-anak Nusantara." Sambung Andran.

"Krimbil Togog?" Tanya Neva sambil mengerutkan kening nya.

"Iya. Soalnya rambut dia itu kriting gimbal ga karuan, kucel lagi dan dia sering banget diem di halte makannya disebut Krimbil Togog," Jawab Andran.

"Takut ya," Ucap Neva.

"Kalau sama gue. Yang ada dia yang takut sama gue," Jawab Andran.

"Masa sih?" Tanya Neva.

"Mau dicoba?" Ucap Andran sambil menaikkan satu halisnya.

Andran [COMPLETED]Where stories live. Discover now