EMPAT BELAS: RAHASIA

18.6K 626 4
                                    

Beberapa menit kemudian Neva pun keluar dari rumah nya. Ternyata Mamah Neva sedang ber-selfie dengan Andran."Mamah," Ucap Neva yang langsung memesang mimik wajah bingung dan keget.

"Eh udah ganti baju nya." Jawab Mamah Neva sambil memberhentikan aktivitas berfoto dengan Andran.

"Mamah ngapain?" Tanya Neva.

"Mamah teh habis foto sama si Oppa Andran, buat di upload ke facebook." Jawab Mamah Neva sumringah.

"Oppa? Andran belum tua mah," Ucap Neva bingung.

"Ah kamu mah da ga update. Oppa bahasa korea, artinya kaka." Sahut Mamah Neva.

"Tante suka artis korea?" Tanya Andran.

"Iya atuh makannya tante teh nge-fans banget sama Stefan William, muka nya teh meni baby face gitu Andran. Tapi kamu juga ga kalah genteng" Jawab Mamah Neva.

"Ah tante mah bisa aja," Ucap Andran.

"Yaudah, sok atuh Nev berangkat," Ucap Mamah Neva.

  Neva menyalami tangan Mamah nya dan diikuti oleh Andran.

"Sok hati-hati di jalan nya! Awas Neva nya jangan lecet, dulu tante teh cuman nyetak satu sama Papah nya," Sahut Mamah Neva.

  Andran pun mengangguk paham sambil tertawa kecil.

"Mamah apaan sih," Ucap Neva.

"Yaudah tante saya sama Neva pamit ya," Ucap Andran.

  Andran pun menyalakan mesin motor nya dan langsung mengendarai nya untuk menuju ke salah satu apotek yang ada di Bandung untuk membeli salep.

  Mendarat lah motor Andran dan Neva di salah satu Apotek yang ada di Bandung. Neva dan Andran pun langsung menuruni motor tersebut. Dan langsung memasuki Apotek tersebut.

"Mba ada salep yang warna salep nya ada kuning-kuning nya ga yang buat luka jatoh itu?" Tanya Neva.

"Yang mana ya? Nama nya apa?" Tanya Apoteker wanita tersebut.

"Duh nama nya tuh ke Inggris-inggrissan gitu jadi saya lupa mba kalau gak salah beta-beta gitu," Ucap Neva.

"Bentar ya saya liat dulu," Sahut Apoteker tersebut.

"Awas loh mba salep nya buat luka di kaki ya bukan buat orang yang abis beres disunat!" Celetuk Andran.

"Iya mas saya juga tau," Ucap Apoteker tersebut sambil mencari salep tersebut.

"Andran lo ga boleh ngomong gitu," Ucap Neva sambil melirik Andran.

"Gue kan cuman ngingetin Nev, takut nya mbak nya lupa," Jawab Andran.

Neva hanya mengalihkan pandangngan nya. Tiba-tiba Apoteker wanita yang tadi membawa beberapa buah salep. "Nih yang mana de salep nya?"

Neva pun mencari-cari salep tersebut. Akhirnya Neva pun menemukan salep tersebut. "Nah yang ini mba, berapa harga nya?" Tanya Neva.

"Empat puluh tiga ribu lima ratus dek," Ucap Apoteker tersebut.

"Tanggung kali mbak, udah empat puluh tiga ribu aja yang lima ratus nya amal," Tawar Andran. "Nih duit nya," Ucap Andran sambil menyodorkan uang tersebut.

"Emh.. Nih mba lima ratus lagi maaffin temen saya ya. Mungkin dia khilaf," Sahut Neva sambil memberikan uang tersebut.

"Calon pacar kok mba, bukan temen." Celetuk Andran sembari tersenyum.

"Andran lo apa-apaan sih," Ucap Neva. "Makasih ya mba," Sambung Neva sambil menarik tangan Andran keluar.

"Kenapa sih Nev?" Tanya Andran dengan wajah tanpa dosa.

Andran [COMPLETED]Where stories live. Discover now