LIMA BELAS: JAWABAN

21.7K 645 24
                                    

Makan malam dirumah Neva pun berlangsung dengan sangat nikmat sekali. Akhirnya Andran pun pamit pulang kepada Papah dan Mamah Neva untuk pulang karena hari sudah makin malam.

"Om, Tante saya pamit pulang ya," Ucap Andran.

"Ga akan ngobrol-ngobrol dulu sama om?" Tanya Papah Neva.

"Eh kenapa udah pulang lagi?" Tanya Mamah Neva.

"Udah malem juga. Nanti deh kapan-kapan saya main kesini lagi," Ucap Andran. Andran pun memberikan martabak yang tadi ia beli di jalan. "Oiya ini om, tante ada cemilan buat Om sama Tante,"

"Eh makasih Oppa," Jawab Mamah Neva.

"Eh, Oppa Oppa masih muda." Ucap Papah Neva.

"Oppa tuh Kakak bahasa korea, kudet ah! Sama kayak anak nya." Sahut Mamah Neva.

"Makasih atuh ya, sok kapan-kapan mah main kagi kesini da gratis, kecuali kalau naik angkot itu pasti bayar sama supir angkot nya," Sahut Papah Neva.

"Ih, papah nih jayus," Ucap Neva.

"Yaudah ya Om, Tante saya pamit," Sahut Andran sambil bangkit dari tempat duduk nya dan langsung menyalami tangan Mamah dan Papah Neva.

"Hati-hati di jalan," Ucap Papah Andran.

"Sok atuh Nev, temen nya di anterin ke luar," Sahut Mamah Neva.

  Neva pun langsung bangkit dari tempat duduk nya. Dan langsung keluar dari rumah nya dengan Andran.

"Enak banget ya, keluarga lo masih utuh, bisa bercanda bareng Mamah dan Papah," Ucap Andran. "Coba keluarga gue udah berantakan, gue udah ga punya ibu, gue cuman punya Ayah dan dia juga jadi laki-laki yang ga bener."

Neva menatap Andran dengan wajah yang sangat sedih. "Lo ga boleh ngomong gitu. Setiap keluarga itu pasti punya kekurangan dan kelebihan nya masing-masing." Ucap Neva.

Andran pun hanya mengangguk dan tersenyum miris. "Tentang lo dan gue gimana? Jadi lo mau ga jadi pacar gue?" Tanya Andran secara tiba-tiba.

   Entah apa yang membuat Neva mengangguk-kan kepala nya dengan lancar.

"Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Andran dengan raut wajah yang sumringah.

"Sstt.. Lo jangan terlalu keras ngomong nya takut kedengeran Mamah dan Papah gue," Ucap Neva sambil menempelkan satu jari nya di bibir.

"Kalau pacaran ga boleh ngumpet-ngumpet apa lagi dari orang tua. Orang bilang sih hubungan nya ga akan langgeng," Sahut Andran sambil menaikkan kedua halis nya. "Jadi lo mau?" Neva hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja.

"Ngapain ngangguk-ngangguk? Encok kepala?" Tanya Andran sembari tertawa.

"Hati lo ada di gue. Dan hati gue ada di lo jadi kita udah ga bisa sama-sama jatuh cinta lagi." Ucap Andran.

 Neva mengangguk paham. "Iya iya."

"Lo pasti mikir gue alay ya?" Tanya Andran. "Gapapa alay yang penting sayang. Dari pada jaim tapi ga punya rasa sayang sedikit pun."

"Engga kok," Ucap Neva.

"First love elo Zalfa ya?" Tanya Andran. "Udah jujur aja gapapa kok,"

Neva mengangguk gugup."Kok lo tau?"

"Taulah." Jawab Andran.

"Tapi gue ga sempet jadian sama dia kok, cuman sekedar suka doang," Ucap Neva.

"Untung gue ga jadi cinta pertama lo," Ucap Andran.

"Maksud lo?" Tanya Neva.

"Kalau gue jadi cinta pertama lo paling cuman sesaat, coba kalau jadi cinta terakhir? Bisa buat selama-lama nya." Jawab Andran sambil tersenyum.

Andran [COMPLETED]Where stories live. Discover now