One

6.5K 573 7
                                    


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto only. I don't take any material profit from it.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Genre : Romance, Drama

Warning : Gender switch, OOC, maybe OC, typo (s)

Note : Don't like, don't read.

Happy reading!!! 😘😘

Satu


"BANG"

"Astaga, ini sudah ketiga kalinya hari ini. Sudah kubilang untuk memindahkan tumpukan sabun ini ke tempat lain."

Satsuki menoleh ke asal suara keras dibelakangnya. Menatap tumpukan sabun diskon yang tadi dilewatinya sudah berceceran dilantai. Matanya menatap manager toko yang entah muncul dari mana mulai menata ulang sambil sesekali melempar pandang mencela ke gadis di sampingnya. Tampak nya gadis itu menabrak tumpukan sabun itu dengan trolinya melihat bahasa tubuhnya yang tampak tidak nyaman dia menunduk sambil membungkuk berkali-kali.

Ketika akhirnya gadis itu mengangkat kepalanya, Satsuki terhenyak. Dia nyaris tak mempercayai penglihatannya.

'Itu dia bukan?  itu pasti Naruto. Dia sudah kembali.'

"Satsu?" Panggil Sasuke keras menyadari reaksi Satsuki yang seperti melihat hantu dan ikut mengalihkan pandang ke arah yang di tatapnya. Dan seketika tubuh Sasuke menegang kaku.

Namikaze Naruto.

Wanita bertubuh mungil yang terlihat naif seperti anak kecil itu benar-benar Naruto.

Walaupun wajahnya memang pucat dan tampak bersalah tapi garis matanya yang tampak berbinar binar penuh dengan senyum. Kenyataannya Sasuke tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tapi Sasuke sudah mengenal Naruto cukup lama untuk tahu gadis itu memang selalu seperti ini. Kebiasaannya menciptakan masalah dan pergi begitu saja tanpa rasa tanggung jawab benar-benar gadis yang sangat egois dan tanpa perasaan.

Tepat tujuh tahun.... Dan tampaknya gadis itu masih ingat untuk kembali.

Dengan dingin Sasuke mengalihkan pandang. "Satsuki kita pulang."

Satsuki terkejut, ditatapnya ekspresi tenang Sasuke sambil bertanya. "Kamu tidak ingin menemuinya? Mungkin..."

"Dia sudah bukan bagian dari hidupku lagi." nada suara Sasuke begitu dingin,

Satsuki meneliti wajah Sasuke, berharap menemukan sesuatu tapi sorot dingin itu membuat Satsuki mengalah.

"Baiklah."

Dibalikkan tubuhnya untuk terakhir kali, dan sedetik itu pandangan mereka bertemu. Naruto terlihat terkejut untuk sesaat sebelum akhirnya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Satsuki buru buru menoleh dan memanggil Sasuke yang sudah berada beberapa langkah di depannya.

"Sasuke."

"Apa lagi?" tanya Sasuke tidak sabar.

"Dia...." Satsuki menghentikan kalimatnya, ia menoleh sekali lagi dan mendapati Naruto sudah menghilang di antara keramaian.

"Apa?"

"Tidak. Bukan apa-apa." Satsuki menundukkan kepalanya. Naruto melihat mereka bukan, tapi kenapa malah ia pergi begitu saja.

Oh, Baby! Onde histórias criam vida. Descubra agora