Nine

6.2K 534 44
                                    

Sembilan


Belakangan ini, firma hukum Sasuke terus menerus memenangkan kasus. Setelah rapat rutin mingguan, semua orang yang masih dalam mood yang baik tidak ingin pulang cepat. Mereka memutuskan kedua bos tempat mereka bekerja harus mentraktir mereka makan. Neji Hyuuga yang keluar masuk tempat itu dengan semangat mengibaskan tangannya dan berkata. "Baiklah baiklah, kalian putuskam di mana kita akan merayakannya. Sasuke yang akan membayar semuanya."

Menjadi murah hati dengan uang orang lain? Selama pertemuan berlangsung, Sasuke tak berkata sepatah katapun, tapi sekarang bertanya dengan heran.

"Alasannya?"

"Kau masih butuh alasan?" Tanya Neji sambil menatap Sasuke aneh. "Jangan bilang kau tak tahu, sejak jaman dulu, orang yang akan mentraktir adalah orang yang paling banyak mendapatkan kejayaan. Semakin besar kontribusinya, semakin banyak dia jadi korban."

Masuk di akal. Sasuke langsung paham dan akhirnya menganggukan kepalanya tanda setuju. Melihat itu, semua orang berseru gembira, mereka dengan ramai berdiskusi kemana akan pergi. Sekalipun setiap orang punya opininya sendiri, satu hal yang pasti mereka semua ingin pergi ke tempat yang mahal.

Shikamaru yang cuma jadi pendengar, menggelengkan kepalanya dan berkata "Kau harus mempersiapkan mentalmu."

Sasuke cuma tersenyum kecil, sejujurnya itu tak penting.

Diskusi itu berjalan lama, taoi tak juga mencapai kata sepakat. Tiba-tiba seseorang mengusulkan.

"Bagaimana jika kita pergi ke rumah Uchiha san?"

Semua orang di ruang rapat langsung berhenti bicara. Mereka memandang bersamaan pada intern baru, Ayame. Tiba-tiba menjadi pusat perhatian, Ayame langsung merasa malu.

"Aku pikir, kita bisa pergi ke rumah Uchiha san untuk makan hot pot. Kita bisa memasaknya sendiri, pasti akan lebih menyenangkan."

Sejujurnya smuanya langsung setuju tapi tak berani mengatakannya secara terbuka. Di tempat itu, kecuali Neji yang sejujurnya bukan bagian firma itu, kedua pengcara yang lain tidak mudah di dekati. Terutama Uchiha Sasuke, seseorang yang selalu memisahkan kehidupan pribadi dari kerja. Kecuali masalah pekerjaan, Sasuke selalu menjaga jarak dari yang lainnya.

"Benar! benar!" tiba-tiba Neji berseru. "Kenapa aku tidak berfikir tentang itu? Sejak rumahmu sangat besar, kita semua akan muat berada di sana. Bagaimana Sasuke?"

Mendengar Neji berkata begitu, semua orang juga ikut menungu jawaban Sasuke. Sebenarmya Sasuje merasa geli melihat pandangan penuh harap rekan kerjanya. Teringat, baru besok Naruto pulang, Sasuke fikir pasti lebih baik jika ada yang di kerjakannya nanti malam, jadi dia mengangguk dan berkata. "Jika kalian tak masalah, semua orang bisa datang."

°°°°°°°°°°°°

Mobil Sasuke menembus jalanan yang tampak senggang, Ayame duduk di kursi penumpang, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Rekannya yang lain sudah berpencar melakukan tugas sendiri-sendiri, yang lain tengah berbelanja sedangkan dirinya dan Sasuke akan menyiapkan peralatan di rumah Sasuke. Hanya berdua! Hari ini pasti hari keberuntungannya.

Ayame sesekali melirik lelaki di sampingnya, dia begitu tampan. Memikirkannya saja membuat Ayame merona dan jantungnya mulai berdebar kencang. Sekalipun ia masih beberapa hari bekerja pada Sasuje, Ayame sudah menyadari betapa luar biasanya lelaki ini dan untuk tidak tertarik padanya adalah hal yang mustahil.

"Uchiha san, wanita seperti apa yang anda suka?" tanya Ayame dengan nada penasaran.

Sasuke terdiam. Membuat Ayame bertanya sekali lagi. "Uchiha san. Anda tidak tahu?. Tapi pasti anda pernah menyukai seseorang sebelumnya."

Oh, Baby! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang