Spesial 4 (Satsuki POV)

4.5K 363 25
                                    


Aku masih sembilan tahun ketika Sasuke yang dulunya hanya tetangga menjadi anak laki-laki di keluargaku.

Aku merasa sangat senang ketika ibuku memberitaku hal ini. Aku terus mengoceh dengan riang tapi tak paham kenapa raut wajah ibu terlihat sangat sedih.

Memiliki Sasuke sebagai kakak merupakan hal yang sangat membanggakan. Teman-teman sekelasku akan merasa iri dan kadang guru-guru akan memperlakukanku lebih baik. Ketika aku masuk sekolah menengah, wali kelasku menatapku sembari bertanya.

"Apa kau mengenal Uchiha Sasuke?"

Aku menjawab. "Ya dia kakakku."

"Oh, kebetulan aku menjadi wali kelasnya pada tahun pertamanya di sini. Tampaknya aku punya takdir untuk mengajari kalian berdua di kelas yang sama."

Akhirnya di antara para murid, mereka mulai mengenalku sebagai 'adik Sasuke'. Lambat laun, beberapa siswi mulai memintaku menyampaikan surat pada Sasuke atau hanya titip salam. Dan jumlahnya makin hari makin bertambah. Pernah satu kali aku bertanya pada Sasuke.

"Sasuke, apa kau punya gadis yang kau sukai? Kau tahu banyak sekali siswi di kelasku yang menyukaimu"

"Tidak." Jawabnya acuh lalu dia mulai mengerjakan tugasnya lagi. Tidak penasaran sedikitpun tentang gadis yang menyukainya.

Siang itu, untuk pertama kalinya aku merasakan kebahagiaan aneh yang menyelimuti hatiku.

Ketika aku memasuki tahun terakhir sekolah, Sasuke sudah lolos ujian masuk Universitas Konoha dan memutuskan untuk keluar dari rumah.

Aku tak terbiasa menjadi anak satu-satunya dan merasa untuk pertama kalinya rumah kami begitu kosong. Saat makan malam, ibuku tanpa sadar menyajikan empat mangkok nasi, untuk kemudian teringat Sasuke tak lagi ada di rumah.

Beberapa hari kemudian aku berjanji dalam hati bahwa aku akan lulus ujian masuk Universitas Konoha.

Tapi kemudian kenyataan tak seperti yang kuharapkan. Nilaiku tak cukup tinggi untuk masuk ke sana, dan akhirnya aku hanya bisa masuk ke kampus setempat. Dan akhirnya seperti sebelumnya karena kesibukan masing masing aku hanya bisa bertemu Sasuke saat liburan musim panas dan musim dingin.

Liburan musim dingin tahun pertamaku di kampus, saat itulah aku bertemu Naruto. Aku masih ingat hari itu, aku dan Sasuke pergi bersama untuk belanja keperluan natal. Natal sudah semakin dekat dan jalanan pasti penuh dengan orang yang juga menyempatkan diri belanja di detik-detik terakhir natal. Aku dengan jelas mendengar suara yang menyerukan nama Sasuke jadi aku berbalik dan memandang sekeliling dan melihat seorang gadis yang berlari cepat dari seberang jalan. 

Gadis itu adalah Naruto. Saat itu, kesan pertamaku adalah gadis itu seperti buntalan bulu.

A fluffy girl.

Topi wol putih, juga scarf wol tebal yang melingkari hampir seluruh wajah hingga lehernya, menyisakan sepasang mata jernih bulat yang memandang Sasuke dengan penuh kebahagiaan. Oh, dan juga sepasang sarung tangan bulu yang melingkari lengan Sasuke dengan erat selama beberapa waktu sebelum menyadari kehadiranku. Dia nampak sedikit curiga, menatapku dan Sasuke bergantian.

Lalu tanpa kuduga Sasuke dengan cepat berkata. "Ini adikku, Satsuki."

Mendengar penjelasan Sasuke aku teringat dulu aku juga pernah berpapasan dengan teman sekelas Sasuke saat berbelanja bersama. Para gadis dengan bersemangat langsung menghampiri kami dan dengan ragu bertanya.

"Sasuke, apa gadis kecil ini pacarmu?"

Sasuke hanya menatap mereka jengkel, tak menolak atau mengiyakan. Tak pernah sekalipun memberikan penjelasan seperti saat ini.

Oh, Baby! Where stories live. Discover now