Ten

5.7K 481 33
                                    

Sepuluh

Hari ini tanggal 15 November, acara reuni akbar Universitas Konoha. Firma hukum Sasuke telah memberikan donasi yang cukup banyak untuk fakultas hukum, Shikamaru sudah menerima undangan khusus untuk mewakili Firma mereka pada pesta untuk para donatur. Karenanya ia memaksa Sasuke dan Neji untuk pergi. Sasuke tidak terlalu senang berada di tempat ramai, dan ditambah dengan tugasnya yang masih menumpuk membuatnya makin meragu.

Saat Naruto membawa secangkir teh panas ke ruang kerja, Sasuke langsung memeluknya. "Kau sibuk siang ini?"

"Kenapa? Kita akan pergi suatu tempat?" tanya Naruto bersemangat.

Melihat reaksi bahagia di mata Naruto membuat rasa ragu di hati Sasuke menghilang. Dengan cepat Sasuke mematikan laptopnya. "Hari ini reuni Universitas. Kau ingin pergi?"

°°°°°°°°°°°

Ketika Sasuke dan Naruto tiba di sana, sudah banyak orang yang hadir, dan muatahil untuk mengemudi sampai ke dalam kampus. Jadi mereka harus parkir mobil sedikit jauh dari lokasi. 

"Tunggu."  ketika hampir memasuki gerbang kampus, Naruto menunjuk ke sebuah stan yang menjual kaos bertuliskan nama kampus mereka di depan gerbang. "Sasuke kita pakai itu ya?"

Sasuke mengerutkan keningnya karena pasti akan aneh sekali mengenakannya, belum sempat ia memprotes Naruto sudah menarik tangannya dan menolak untuk pergi. Dia tak punya pilihan lain kecuali berkata. "Kau pergi belilah."

Mereka meninggalkan rumah dengan buru-buru hingga Naruto lupa membawa dompet dan handphonenya. Dia mengambil uang dari dompet Sasuke dan tenggelam di kerumunan. Beberapa saat kemudian Naruto kembali dengan dua Kaos dengan wajah penuh kemenangan.

Naruto memakai kaosnya di atas sweaternya, tampak aneh sekali berbanding terbalik dengan Sasuke yang tampan seperti biasa. Dan seperti biasa juga dia menarik perhatian perempuan di sekitarnya, sementara Sasuke seperti dulu sama sekali tak peduli sama sekali. Naruto yang menyadari Sasuke tampak tak acuh dengan lirih mendesis.

"Sasuke kau tak menyadari seseorang memandangmu?"

Sasuke melirik Naruto sekilas. "Lihat ke depan kalau kau berjalan."

"........."

Naruto tak lagi berbicara apapun. Dari siapapun yang termasuk orang tidak sensitif, orang ini pasti akan berada di posisi teratas.

Baru ketika mereka melewati gerbang, smartphone Sasuke bergetar.

"Kau di rumah atau di kantor.  Cepat kemari banyak teman seangkatan kita di sini hari ini. Tenten berkata jika kau kau tak datang, dia akan dengan senang hati pergi dan menyeretmu kemari."

Tenten pernah menjadi   President of the Faculty of Law student council sebelum Sasuke mengambil alih. Dia tinggal di kampus sebagai dosen setelah lulus.

"Aku di gerbang utara, kalian dimana?"

"Oh, kau sudah di sana? Baguslah. Kita ada di gedung baru, cepat kemari."

"Ayo pergi denganku ke fakultas hukum dulu, nanti akan kutemani ke fakultasmu untuk melihat-lihat." kata Sasuke, setelah mengantongi smartphonenya.

Naruto ragu sejenak sebelum berkata. "Fakultasmu?..... Aku tidak pergi."

"Kenapa?" tanya Sasuke

"Banyak sekali orang di fakultasmu." jawab Naruto lirih. Sasuke adalah figur yang sangat populer di fakultas hukum, jadi banyak sekali yang mengenalnya. Jadi, pasti mereka juga pasti sudah memdengar ceritanya dengan Sasuke. Naruto benar-benar tak ingin berhadapan dengan tatapan penuh ingin tahu mereka.

Oh, Baby! Where stories live. Discover now