Spesial 2 (Menma)

5.3K 516 36
                                    


Evil Menma

Menma adalah sepupu Naruto yang berumur setahun lebih tua. Sekalipun mereka sepupu tak ada sedikitpun kesamaan di antara mereka. Sejak kecil Naruto lebih sering mnghabiskan waktu di rumah Menma jika Minato sedang pergi ke luar kota. Kebiasaan yang di lakukannya sampai smp karena keluarga Menma memilih pindah ke Suna.  

Tak bisa di bantah Menma jauh lebih pintar daripada Naruto. Naruto sering curiga bahwa lelaki itu punya dua otak, satu yang dicurinya dari Naruto. 

Sejak kecil mereka kerap bertengkar dan Menma tak pernah mengalah satu kalipun.

Beberapa waktu yang lalu Menma mengajak Naruto menjenguk teman kecil mereka yang baru melahirkan anak keduanya, hal ini menyebabkan ketidakbahagiaan anak tertua mereka.

Saat akan pulang Menma menyeringai evil sambil berbisik pada si anak tertua.

"Selamat! Sekarang ketika kau berbuat kesalahan kau memiliki kambing hitam untuk disalahkan."

Sudah jelas sekali kenapa saat kecil hidup Naruto sangat mengenaskan. 

**************

Tears

Ketika Naruto masih kelas enam sekolah dasar , dia menderita penyakit yang tergolong langka bernama Scoliosis.

Normalnya spinal cord seseorang berbentuk lurus, tapi miliknya membentuk hurup S. Itu penyakit yang tiba-tiba menyerang dirinya dan sampai saat inipun tak di ketahui penyebabnya. 

Sekalipun penyakitnya sudah sembuh Naruto tak terlalu suka mengingatnya. Bahkan pada Sasuke pun dia tak pernah menyinggung hal ini.

Naruto harus menunggu setahun untuk menjalani operasi dikarenakan kondisinya yang masih sangat lemah. Di sepanjang waktu itu Naruto begitu kesakitan setiap kali ia memdapat serangan. Begitu sakitnya hingga dia pingsan berkali-kali. Ketika serangan itu datang Naruto kerap bersembunyi di kamarnya, dibalik selimut menangis dan berusaha sekuat tenaga menahannya agar tidak sampai terdengar diluar kamar.  Setelah menangis dia akan keluar kamar dan berpura-pura tak terjadi apa-apa. Seolah takut  bahwa keluarganya takut akan merasa sedih. Tanpa sadar dia menyalahkan diri untuk menjadi beban. 

Naruto menderita insomnia akut, dan saat-saat itu pikirannya penuh dengan ide untuk bunuh diri. Naruto teringat satu malam tiba-tiba Menma naik ke tempat tidur Naruto, dan berbisik dengan serius.

"Apakah kau tau bunuh diri dengan melompat dengan dari ketinggian tidak akan mengakibatkan kematian kecuali posisi kepalamu berada di bawah. Banyak pelaku bunuh diri yang hanya menderita patah tulang dan luka organ dalam lalu akan merasakan nyawa berlahan-lahan menghilang dari tubuhnya sebelum dia akhirnya dia benar-benar meninggal."

Lalu dia melanjutkan berbicara semacam itu sepanjang malam. Menjelaskan tentang kekurangan bunuh diri sngan cara menenggelamkan diri, memotong nadi dan gantung diri. 

Hasilnya, Naruto memilih menahan rasa sakitnya dan mengusir jauh-jauh pikiran untuk bunuh dirinya.

Sampai akhirnya tanggal operasi ditentukan. Naruto sejujurnya merasa lega tanoa tahu bahwa persentase keberhasilan operasi itu hanya kecil sekali.  Minato tak bisa menahan tangisnya sepanjang malam sbelum operasi.

Satu hari Menma mengaku delapan jam di ruang operasi hari itu adalah hari paling buruk baginya. Bahkan tanoa sadar ia berfikir jika sampai Naruto meninggal maka dia akan membuang namanya dan mengambil nama Naruto lalu hidup sebagai dirinya sepanjang sisa hidupnya.

Beruntung, operasi hari itu sukses dan tak oernah sekalipun kambuh hingga saat ini.

Ada satu kejadian yang masih begitu membekas di otak Naruto hingga kini. Para dokter memasang sebuah tabung sepanjang 30cm disamping spinal cordnya untuk mengeringkan darah kotor yang tersisa saat operasi dan akan di cabut sepuluh hari tepat setelah operasi.

Setelah menahan rasa sakit selama setahun Naruto sudah cukup bisa menahan rasa sakit di bagian belakangnya. Dia cuma menggigit bibirnya menahan rasa sakit ketika tabung itu pelan-pelan ditarik dari tubuhnya. Sekali-kali ia masih merasa tabung itu menggesek tulangnya, rasanya begitu sakit hingga tubuhnya bergetar menahan teriakan yang siap meluncur dari bibirnya. Menma berdiri di sisi Naruto dan menggenggam tangan Naruto erat selama sepuluh menit yang begitu panjang. Hingga ketika tabung itu telah sepenuhnya dikeluarkan, Menma masih menggenggam erat tanggan Naruto. Dan ketika ia mengangkat kepalanya Naruto melihat sesuatu yang  mustahil. 

Menma tengah menangis.

Dia menundukkan kepalanya, bahunya bergetar menahan isak yang nyaris keluar dan ia juga menolak melepas genggamannya.

Satu kali Naruto menggodanya tentang hal itu. Naruto menunggu jawaban Menma yang sarkatis seperti biasanya. Twpi dengan pelan Menma menjawab.

"Mau bagaimana lagi, siapa yang menyuruhmu untuk sok kuat seperti itu? Aku tak bisa membantumu apa-apa, satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah menangis untukmu."

***********

Sosial Media

Sasuke jarang sekali menggunakan Facebuuk, dan hanya mengupdate profilenya pada waktu yang tak di sangka-sangka. Satu kali ia mengupdate sebuah foto dengan caption.

Lembur. Sibuk sekali.

Neji: Kau lembur? Istrimu pasti kesepian sekali tanpa dirimu.

Sasuke : Dia sudah tidur.

Menma : Perjalanan bisnis?

Sasuke : Yup

Menma : Dimana Naruto?

Sasuke  : Ame

Menma : Kau berani mengizinkan dia pergi dan bermain sendirian? Hati- hati bisa saja dia di culik orang asing.

Sasuke  : Tak mungkin.

Menma : Kau terlalu memanjakannya. Lama kelamaan dia akan mengambil keuntungan darimu.

Sasuke  : Tak masalah.

Menma : Tak bisakah jawabanmu mengandung lebih dari tiga kata.

Sasuke  : Tak bisa.

Menma : -_-' lupakan saja. Ngomong-ngomong aku akan kembali ke Konoha bulan depan. Ayo pergi minum begitu aku kembali.

Sasuke  : Tentu!

Naruto  : @menma asyik... Akan kujemput di bandara! Kita bisa pergi minum bertiga.

Sasuke  : @Naruto kenapa kau belum tidur?

Naruto  : Aku tak bisa tidur. Aku ingin membeli obat tidur tapi tak yakin di mana apotik yang masih buka jam segini @Sasuke. 

Sasuke : @Naruto jangan minum sembarangan obat. Hubungi room service dan minta segelas susu hangat. Minum sampai habis lalu berbaringlah dan jangan lupa pasang selimutmu. Matikan teleponmu aku akan menelepon dua puluh menit lagi untuk mengeceknya. 

Menma : F***!! Diskriminasi macam apa ini!!

End

Alasan chapter sebelumnya sangat pendek. Happy eid mubarok semuanya..... ^_^

Oh, Baby! Where stories live. Discover now