Dream Sugar : 7

10.9K 588 6
                                    

"Tadi lo ngapain sih pake nyubit-nyubit gue segala? Pake bilang gue di gigit semut lagi,"cecar Tama sesuai dugaanku dia akan bertanya macam-macam. Aku melengos malas.

"Terus kenapa lo ngangguk pas gue bilang lo di gigit semut?"Aku memperbalik pertanyaan,berharap 

Tama mati kutu tak dapat menjawab pertanyaanku. Tama mengerem mendadak membuat tubuhku nyaris terjungkal ke depan.

"NAJIS LO TAM! Untung gue gak mati!"pekikku sembari mengusap dada. 

Tama terkekeh pelan lalu kembali memasang wajah serius. "Jawab pertanyaan gue dulu elah," 

Aku menarik nafas panjang dan bersiap menjawab pertanyaan Tama tadi.

"Pertama,kalau misalnya gue ke cafe bareng lo pasti si Dirga bakal nanya macem-macem dan gue males jawabnya. Kedua, lo udah punya pacar nanti bakal nimbulin pikiran ngaco dari Dirga dan gue males ngelurusin pikirannya,"jelasku dalam satu tarikan nafas. 

Tama memandangku bete.

"Penjelasan pertama dan kedua gak ada bedanya,"komentar Tama sembari mengambil ancang-ancang untuk menjalankan mobil karena lampu mulai berwarna hijau.

"Boam," 

Suasana di mobil pun hening. Tak ada satupun diantara kami yang berminat untuk memulai obrolan. Aku juga malas memulai obrolan dengan Tama yang pada akhirnya selalu di selingi dengan debatan kecil. Lebih baik aku diam dan mendengarkan lagu di iPhone.

Aku men-shuffle semua lagu dan lagu pertama yang terputar adalah...

JENG JENG JENG

FIX INI ALAY.

Lagu kekasih sejati-monita mengalun lembut di telingaku. WHAT?! Sejak kapan aku punya lagu galau gini? Tapi yang saat ini aku malas memilih lagu,aku terpaksa untuk menikmati setiap lirik lagu kekasih sejati.

Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa... Begini...

Oh...
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh...
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejati
semoga tak sekedar harapku

Anjir. Lagunya nge-jleb banget.

"Lo nangis?"

Suara Tama yang keras mampu terdengar oleh telingaku yang tertutup earphone. Spontan aku menyentuh mataku yang ternyata berair. WHAT?! Aku nangis gitu? Duh, gak lucu banget nangis di depan Tama. TANPA SEBAB PULA.

"Anjir lo beneran nangis?"tanya Tama lagi. 

Namun kali ini suaranya beda dari biasanya. Suaranya terdengar serius dan cemas.

"Hah? Nangis. Apaan deh?! Masa sih nangis?"selorohku asal-asalan. 

Aku buru-buru mengelap air mata ku dengan lengan baju.

"Kalau mau nangis,nangis aja sih. Gak usah gengsi,"kata Tama tanpa melihat ke arahku. 

Aku memandang Tama sekilas lalu melempar pandangan ke jalan.

"Gak. Makasih,"kataku datar. 

Sumpah ini absurd pake banget. Masa nangis cuman gara-gara denger lagu kekasih sejati. HELL-O GA BETINA BANGET DEH. Okey, aku memutuskan untuk menghapus lagu kekasih sejati dari playlist. Bisa mewek mulu aku dengar lagunya.

{1} Sugar : Dream SugarWhere stories live. Discover now