Dream Sugar : 12

9.1K 619 27
                                    

A/N : Aish seneng banget setelah jungkir balik otak gue bisa ngelanjutin part12. Sumpah gue ngestuck parah. Tapi makasih ya yang masih setia baca cerita gue. Hohoho maaf kalau mengecewakan soalnya gue ngetik pas perasaan lagi kesel. *curcol*

Vomments setia di tunggu yaXD 

*

Aku memandang bunga daisy warna merah yang kupetik tempo hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memandang bunga daisy warna merah yang kupetik tempo hari. Sebuah kalimat yang dikatakan Tama terngiang di kepalaku.

"Setau gue bunga daisy warna merah artinya cinta,tulus dan sederhana. Bisa juga di katakan cinta diam-diam," 

Cinta diam-diam?

Sumpah tiga kalimat itu sulit di cerna olehku. Mungkinkah maksudnya adalah memendam rasa pada seseorang secara diam-diam?

Maybe.

*

Aku menyempatkan diri ke kantin untuk sarapan. Karena faktor bangun terlalu pagi dan makanan di dapur masih kosong aku tak sempat sarapan di rumah. Sehingga aku memutuskan untuk sarapan di kantin sekolah.

Kantin di jam 6 masih kosong. Krik banget suasananya. Aku pun memutuskan untuk sarapan di kelas sambil mendengarkan musik di iPhone. Kakiku mulai membawaku menuju kelas. Namun karena sebuah tangan menarikku otomatis tubuhku terputar menghadap sosok tersebut.

"Temenin gue ke kantin yuk!"ajaknya dengan rusuhnya dia menarik lengan bajuku.

Aku mengerjapkan mata lalu melirik pergerakan tangannya yang menarik lengan bajuku. Aku heran biasanya dia menarik tanganku bukan lengan bajuku.

Loh? Peduli apa aku dengan perubahan itu? Ck.

"Ih apaan sih? Tadi gue udah ke kantin!"protesku pada Tama yang masih menarikku hingga memasuki kantin. 

Tama melirikku sekilas lalu menghela nafas pendek. Dia memutar tubuhnya sembilan puluh derajat hingga berhadapan denganku.

"Sug,untuk kali ini gue minta tolong sama lo untuk nemenin gue. Okey?"pintanya dengan nada penekanan di setiap kata. 

Aku bergidik ngeri apalagi saat melihat senyumnya yang absurd pake banget.

"Yadeh,"sahutku pasrah.

Aku menyisir pandangan di kantin. Loh,kantin mulai rame? Yasudahlah,aku maklumi sekarang sudah jam 6 lewat.

Tak sengaja aku melihat sosok yang tak asing lagi bagiku. Langkah kakiku membawaku ke hadapannya. Dia menoleh lalu tersenyum miring. Aku menelan ludah gugup. Apa yang harus ku lakukan? Semua seakan berlangsung dengan sendirinya.

 "Hai!"sapanya dengan riang. 

Aku membalas sapaannya dengan senyuman tipis. Sumpah suasana saat ini canggung banget. Apa hanya aku saja yang merasa canggung?

{1} Sugar : Dream SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang