Dream Sugar : 9

9.7K 603 17
                                    

Makasih udah mau nunggu part9 Dream Sugar. Makasih udah mau baca. Makasih udah mau nge vote cerita gue. Pokoknya hari ini gue tebar makasih dengan kalian! Maaf banget apdetnya lama. Ide lagi mentok-mentoknya. Sorry kalau part ini kurang memuaskan. Vomment ya!

Dengerin lagu di mulmed biar mendukung suasana galau. AHAHAHA.

*

Aku menghempaskan tubuh ke kasur. Menatap langit-langit kamar dengan hampa. Pikiranku bercampur aduk. Aku tidak tau pasti apa yang sedang aku pikirkan. Hingga semua pikiran itu menyatu membentuk sebuah nama Dirga.

iPhone ku bergetar. Aku menyambar iPhone dan mengeceknya. Ada LINE masuk dari Dirga. Dengan ogah-ogahan namun penasaran aku membuka LINE tersebut.

Dirga Girvanaxel : lo gak jadi jenguk Ninzzy?

Sugar Adrenalin : engga dir. baru inget ada urusan lain. hahaha. sorry ya. kapan-kapan aja.

Aku meremas guling dengan kesal. Membaca ulang balasan line yang telah kukirim ke Dirga.

Kenapa gue harus bohong?

*

Memasuki kelas, tubuhku nyaris terjungkal gara-gara tertabrak dengan seseorang. Aku meringis kesakitan. Melempar pandangan ke sosok yang telah menabrakku. Orang tersebut hanya nyengir tanpa membantuku bangkit dari posisi jatuh.

"Bego. Bukannya bantuin malah nyengir aja. Lo kira nyengir gitu bisa buat pantat gue gak sakit?"omelku sembari menarik-narik celana abu-abunya.

"Ngapain lo narik-narik celana gue!" 

Tama mundur dua langkah dariku. Aku menghentakkan kaki kesal. Aku pun bangun dengan berpegangan pada kenop pintu. Tama dari jarak dua langkah masih memandangku.

"Apaan liat-liat?"tanyaku sadis. 

Tama mendelik lalu mengangkat alis.

"Kalau misalnya gue emang ngeliatin lo kenapa?"balas Tama membuatku bungkam. 

Tanpa membalas perkataannya aku berpaling ke kursi. Setelah sukses menjatuhkan pantat ke kursi aku mengeluarkan iPhone lalu memasangkan earphone ke telinga.

Aku memilih lagu only hope - mandy moore. Entah kenapa saat ini aku ingin mendengarkan lagu yang mellow. Apa karena aku ingin mendukung suasana hatiku yang sedang galau? APAAN DEH?! Sok galau banget deh.

Aku memperhatikan keadaan kelas yang masih hening. Maklum masih jam 6 pagi. Biasanya aku datang sepuluh menit sebelum bel berbunyi. Tapi kali ini,satu jam sebelum bel aku sudah berada di kelas. Duduk anteng sambil mendengarkan lagu mellow.

Seseorang memasuki kelas. Dia berhenti di depan pintu. Menyapu pandangan seisi kelas. Aku memicingkan mataku untuk melihat sosok di depan pintu. Sosok itu berjalan ke arahku. Makin dekat makin dekat. Sosok itu semakin jelas.

Jantungku melemah. Adrenalin yang sudah ku siapkan untuk menghadapi sosok itu mendadak menghilang. Aku belum sanggup untuk menemui orang itu. Orang itu berhenti tepat di depan mejaku. Dia tersenyum hingga deretan giginya yang putih terlihat.

"Hai Sug,"

Katakan kalau dia bukan Dirga.

*

Dirga POV

Gue memperlambat langkah gue saat gue memasuki kelas. Kelas masih sepi. Hanya terisi 2 atau 3 orang. Gue pun duduk di kursi. Gue melirik ke arah jam dinding yang masih menunjukkan jam 6 kurang. Gue emang kelewat rajin dateng pagi-pagi banget. Demi mencontek PR gue harus bangun pagi. Gue gak sempet ngerjain PR di rumah. Seharian kemarin gue nemenin Ninzzy di rumah sakit.

{1} Sugar : Dream SugarWhere stories live. Discover now