Sebelas

37 3 0
                                    

Anna masih belum mengerti mengapa Darrel tiba-tiba saja datang padanya dan meminta dipertemukan dengan Karen.  Tentu itu membuatnya bertanya-tanya.

Pasalnya Ethan bahkan tidak punya keinginan untuk melihat Karen meski mereka teman satu sekolah.

Lalu bagaimana dengan Darrel? Apakah Darrel dan Karen pernah dekat?
Sependek ingatan Anna, Karen tidak pernah bercerita apa-apa tentang Darrel.

Dia hanya punya ingatan bahwa Darrel adalah salah satu teman Ethan yang tak terjangkau. Bukan hanya karena Darrel berada di luar negeri, tetapi juga karena pribadinya yang sangat pendiam. Pria itu anti-sosial, setidaknya itu yang sering diucapkan Raja padanya.

Anna tidak memiliki jawaban atas keheranannya saat itu. Karena tidak ingin membuat  merasa  tidak nyaman jika menanyakannya, maka Anna memilih diam.

Maka di sini lah keduanya berada, di sebuah bilik di mana penghuninya tengah terlelap. Anna memerhatikan Darrel yang terpekur di tempatnya. Dari sorot mata Darrel, tampak sebuah kesenduan. Anna tidak paham apakah Darrel bermata sendu atau dia memng mudah tersentuh?

"Apa semua ini mungkin, An?" tanya Darrel yang seketika membuyarkan lamunan Anna.

Anna terkesiap. Dia refleks membuang pandangannya dari Darrel.

"Apa kamu percaya sama semua ini?" lanjut Darrel yang tampak lebih serius dari sebelumnya.

"Semua ini? Tentang apa?"

Darrel menunduk lantas terdiam sejenak sembari memandangi ujung sepatunya. Dia sedang berpikir bagaimana cara menyampaikan apa yang dia pikirkan kepada Anna.

"Aku tidak yakin dia melakukan pembunuhan itu?"

Kening Anna berkerut, “Darr, kamu juga nggak percaya?"

Darrel hanya menggeleng dan berharap Anna dapat mengerti dengan sendirinya.

“Aku sedang berpikir bagaimana caranya kita membuktikan kalau intuisi kita ini benar? Kamu tahu, nggak? "

Dari kejauhan, Anna menatap sahabatnya dengan penuh keyakinan. ”Karen yang kukenal bukan orang yang akan dengan mudah merenggut nyawa orang yang dicintainya, meskipun orang itu sudah mengkhianatinya."

Darrel tidak tahu bagaimana merespon, maka ia hanya diam. Dia tidak memiliki pikiran sejauh itu. Dia hanya berfirasat.

"Selama ini kupikir aku sendian, bahkan Ethan aja nggak pernah memikirkan hal sejauh ini tentang Karen." Anna meraih kedua tangan Darrel dan menatapnya dalam. "Kamu mau kan bantuin Karen?"

Darrel kembali melihat wajah Karen dari kejauhan. “Aku siap mendukungmu, An.”

Anna melihat sebuah harapan yang kembali melambung tinggi. Dia tidak sendirian. Dia harus membuktikan bahwa intuisinya selama ini benar.
***

Author''s note:
Halo, ini Vivie...
Senang rasanya bisa melanjutkan cerita ini secara erlahan. Aku akan mulai dari sini. Selamat membaca...

KareninaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang