[ いち ]──nawar

9.1K 1.3K 110
                                    

pertama-tama gue mau jelasin alasan gue gak mau berangkat sekolah.

yang pertama, karena memang gak ada hasrat untuk sekolah.

yang kedua, karena gak ada nafsu.

yang terakhir, GUA MALU KETEMU SI DEGAN!!!

sumpah demi apa pulang sekolah kemarin gua malu berat. sampai rumah gue guling-guling ngebayangin kejadian kemarin.

asli malu.

gue teriak-teriak manggil dia, terus semua anak kelas 10 pada noleh, dengan jujurnya gue bilang kalau dia ganteng, dan yang terakhir dia ngasih gue nomer boongan. nomer macam apa 081 nampak satu nampak semua?

sakit tau dek!

terus dia manggil gue mbak. dimana mana adek kelas kalau ketemu gue pasti manggilnya 'kak'. gak pernah manggil gue mbak kecuali kalo udah deket.

ya semoga aja habis ini gue sama dia makin deket. ahayyyyy

gue naik tangga sekolah males pakai banget. kadang mikir kenapa selalu dapet kelas yang diatas? sekali-kali gitu gue dapet kelas dibawah biar gak usah ngoyot naik ke atas.

gue mau bagiin buku lks biologi dan bahasa inggris. udah kelas diatas, ditambah bawa buku──jumlah 64.

malem ini siap-siap pakai koyo. gaklah lebay amat.

"temen-temen, ini lksnya tolong bagiin ya. gue mau jajan ke koperasi. tolongin guelah tangan udah bonyok," kata gue sambil naruh lks di meja yang paling depan.

"gitu aja ngeluh lo," sahut cowok yang lagi asyik sama gadgetnya, Jihoon. kalau ngomong suka seenaknya. untung ganteng, hehe.

tanpa menggubris omongan Jihoon, kaki gue melangkah ke kelasnya Ara. sampai disana dia lagi tidur. baru juga istirahat pertama udah teler. mimpi buruk ya Ara.

akhirnya gue jalan ke koperasi sendirian. jomblo sih. sepanjang lorong ada aja orang pacaran jalan sambil gandengan, bahkan ada yang main tarik-tarik hidung.

ya Allah mata hamba kenapa burem seketika ngeliatnya. terus ini kenapa hamba jadi panas gini ya Allah.

halah bilang aja pengen.

tapi sebagai anak baik yang jauh dari kata dosa (ini boong karena gue manusia biasa yang tak pernah luput dari kata salah), gue menghindari kemaksiatan yang berlabel pacaran. tapi disatu sisi gue pengen gimana dong








di koperasi seperti biasa ramainya gak karuan. manusia-manusia yang kelaparan memenuhi seisi koperasi.

begitu ada anak yang keluar, gue langsung masuk aja. alhamdulillah masih agak sela tempatnya.

gue melihat ke dalam lemari pendingin. ada aguaria, teh kotak, ale-ale, okki jelly drink, milo, indomilk, pulpy, fanta, dan frutea. gue bingung mau beli minuman yang mana.

sampai akhirnya ada cowok yang membuka pintu lemari pendingin.



"ini mbaknya yang kemarin kan?"

YA ALLAH COBAAN MACAM APA SAMPAI HAMBA HARUS BERTEMU DENGAN SEORANG DEGAN.

gue curi pandang ngeliat bet namanya.

L. Guanlin

ooh namanya Guanlin toh.

"halo dek," sapa gue tersenyum kaku. seketika asam lambung gue naik.

"mau beli aqua juga?" tanyanya sambil nunjukin botol air mineral yang barusan dia ambil.

"aguaria dek bukan aqua," tegur gue melihat label di botol.

"apapun merknya tetep aqua mbak bilangnya," katanya membela diri.

terserah kamu ah dek.

"ambil minum apa gitu mbak, biar sekalian gue bayarin."

"gak dulu deh, masih punya air," jawab gue menutup pintu lemari pendingin.

"kalo gitu minum aquanya barengan?" ini anak malah nawar.

tapi MINUM BARENG??????

"gak dulu dek, mau balik ke kelas aja."

"kalo gitu bayarnya patungan ya?"

BENER KAN DUGAAN GUE DIA BAKAL NAWAR LAGI!

"gak dekkkkkk ya Allah gue mau balik ke kelas." gue mulai emosi.

"bu aquanya ini 3000 kan? 1500──nya dibayar mbaknya yang disana."

a en je a ye.

gue langsung terobos orang-orang yang lagi pada mau bayar. bodo amat sama budaya antri. habis Guanlin ngawur ngomongnya.

"bu saya harus bayar 1500?" tanya gue.

"iya kata dia gitu," jawab ibu koperasi.

astaghfirullah padahal hari ini gue gak mau ngeluarin duit dulu buat bayar kas.

akhirnya dengan amat terpaksa gue bayar itu aguaria seluruhnya pakai uang gue.

setelah bayar gue duduk didepan koperasi sambil kipasan pakai dasi. Guanlin juga ikutan duduk disebelah gue.

"makasih ya mbak gue jadi gak ngeluarin uang, hehe," katanya sambil cengengesan.

gak peduli gue sama omongannya dia. gerah banget jadi males ngomong.

"kemarin mbaknya kok gak sms?" tanyanya sambil meneguk aguaria.

"nomer lo ngaco gimana gue bisa sms," sanggah gue dengan raut kesal.

air yang ada di mulut Guanlin muncrat. untung gak kena. dia ketawa.

"kalo gue kasih id line mbaknya mau?" nah dia mulai nawar lagi.

"gak," jawab gue singkat dan pasti.

"kalo pin bbm?"

"gak."

"uname facebook?"

"gak."

"apa ya, twitter gue mau mbak?" ini anak hobi banget nawar.

"gak dek gak mau gueeeeeeeeeee," intonasi di kata terakhir sengaja dipanjangin.

"mbaknya marah?" tanya Guanlin. gak capek apa dia nanya mulu.

"menurut lo?" gue balik nanya.

Guanlin diem. dia kembali meneguk minumannya. gue memandang ke arah samping, berusaha memalingkan wajah dari Guanlin.

gue mikir. mumpung Guanlin nawarin macem-macem sosmednya, kenapa gue gak bilang mau ya? tapi gue kan udah nolak tadi.

ah sial penyesalan selalu datang belakangan.

yaudah gue memberanikan diri minta id line.

"dek gue mau minta──"





Guanlin hilang ditelan bumi dengan aguaria yang gue bayar.

hhhh dasar

degan ─ guanlin ✓Where stories live. Discover now