[ はち ]──nugas

5.2K 905 149
                                    

gue, Guanlin, Seonho, dan Ara sampai di rumah dalam keadaan sehat walafiat. gue membukakan pagar untuk mereka.

"bunda, Sua──"

"Seonho pulang bundaaa," Seonho memotong omongan gue.

gak apalah lagian adek gue. Guanlin duduk disebelah gue yang lagi melepas ikat tali sepatu.

tapi, ELADALAH DIA MALAH NGELAPASIN IKAT TALI SEPATU SATUNYA!

"jantung berdebar debar, rasanya tak menentu~" Ara menyanyikan potongan lagu dengan maksud ngeledek.

tay banget tau aja ini jantung berdebar-debar.

ternyata setelah gue liat-liat Guanlin gak ngelepas tali sepatu gue. habis dilepas dia ikat ke tali sepatu Seonho.

"Guanlin," gue pasang muka datar.

Guanlin pasang muka,

gue melempar kaus kaki yang ada di sepatu Seonho tepat mengenai belakang kepala Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gue melempar kaus kaki yang ada di sepatu Seonho tepat mengenai belakang kepala Guanlin.

"sori sengaja," ujar gue berlalu masuk ke dalam menaruh tas dan mengambil kertas seni budaya Guanlin.

pas gue masuk ke kamar dan mencari kertas seni budaya, gue kaget si Seonho ada disana duduk sambil bukain laci meja gue.

"ya Allah, kamu ngapain disitu?" seru gue.

"nyari pensil warna, penggaris, sama pensil mbak," jawab Seonho masih mencari barang yang dimaksud di laci meja gue.

"kan kamu punya sendiri."

"maunya punya mbak Sua." Seonho keluar kamar dengan peralatan menggambar gue.

gue menghembuskan nafas.

ya kali dia udah punya barang sendiri masih aja pinjem barang gue. bukannya pelit, tapi setiap barang yang dipinjem Seonho itu selalu habis atau berujung hilang.

pasti gue selalu minta yang baru ke ayah dan bunda. tapi apa? gue yang dimarahin gara-gara barang baru beli udah minta dibeliin lagi yang baru.

poor me.












gue berjalan menuju teras lalu duduk di lantai──disebelah Seonho.

Guanlin menendang-nendang paha Seonho supaya memberi ruang baginya untuk duduk disebelah gue.

ya gue sih gak apa adek gue yang minggir wkwkwkwk. yaelah kok gue jahat banget sih???

tanpa babibu Seonho menggeser pantatnya dan membiarkan Guanlin duduk disebelah gue. Seonho mendongakkan kepala sambil membenarkan kacamatanya yang turun.

dia sadar kalau Guanlin udah ada disebelahnya.

"minggir hyung!!!" Seonho merengek nyuruh Guanlin minggir.

Guanlin menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum evil. gue yang disini ngeliatin mereka dengan tatapan heran. sedangkan Ara sibuk mencampurkan warna biru dengan hitam.

degan ─ guanlin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang