[ 二 十 一 ]──salad

2.2K 406 22
                                    

"Sua, sini ke dapur bentar deh," panggil bunda.

yaelah gue masih handukan doang nih baru keluar dari kamar mandi. yaudah bodo amat ntar diliat orang. lagian juga yang ngeliat cuma bunda, ayah, dan Seonho.

sampai di dapur gue mendapati mangkuk berisi salad. ngapain pagi-pagi begini bunda bikin salad? nasi aja belum masak, malah bikin salad. awas aja ntar diomelin ayah kenapa nasi belum matang.

gue perhatiin bunda memasukkan salad-salad tersebut ke dalam wadah sterofoam. ya gak terlalu banyak, tapi kayaknya mau dibagi-bagi ke orang. seperti biasa bunda suka iseng masak terus bagi-bagi makanan.




"bunda mau kasih ke siapa aja? kok ada banyak?" tanya gue begitu sampai di dapur.

"nanti kamu kasih ke Jinyoung ya?" balas bunda sembari menyendoki salad ke dalam wadah sterofoam lainnya.

bunda memasukkan salad milik Jinyoung yang sudah dikemas──ke dalam tas tenteng kecil.

aduh makai tas favorit bunda lagi wkwkwk. biasanya tasnya gak boleh ada yg makai. buat bunda apa sih yang gak buat Jinyoung???

"bunda tuh, Jinyoung mulu yang dipikirin. dek Seonho tuh sampai cemburu pas bunda dahuluin Jinyoung daripada Seonho," kata gue nahan ketawa ngebayangin ekspresi Seonho waktu itu.

Seonho turun dari tangga sambil pakai sabuk. lalu nyamperin gue dan bunda di dapur. gilak aja berdiri di sebelahnya bener-bener berasa cebol untuk kesekian kalinya.

"buat siapa tuh, mbak Sua?" tanya Seonho menunjuk tas tenteng yang gue bawa.

"oh ini?" gue mengangkat tas yang dimaksud. "buat Bae Jinyoung."

"ahhhh bunda," rengek Seonho gerakin tangan serta badan gak beraturan.

kayak ubur-ubur, suwer.

"buat kamu ada kok, sayang." bunda mencubit gemas pipi Seonho.

Seonho masih cemberut.

"bunda perhatian banget sama Jinyoung─hyung."

"nih nanti kamu kasih ke Guanlin," bunda menyodorkan tas tenteng kecil lainnya ke Seonho.

aduh, Guanlin?

"bunda,"  kata gue pelan. jari gue memainkan ujung handuk karena malu mau ngomong.

bunda berdehem menanti gue melanjutkan pembicaraan.

"kalo Sua aja yang ngasih ke Guanlin boleh gak?" pinta gue dengan manis.

"Seonho aja yang──"


















"JANGAN BUNDAAAAA MBAK SUA MAU MODUS DIA SUKA SAMA GUANLIN!!!!" pekik Seonho bikin telinga gue pengang.

"IH APAAN SIH KAN CUMA NGASIHIN DOANG!" balas gue gak mau kalah.

"HALAHHH MAU MODUS KAN? MBAK SUA SEKARANG GITU KALAU UDAH KENAL COWOK GANTENG LANGSUNG DIPEPET!!"

"KAMU TUH NGOMONG APA SIH? KAMU TUH YANG PUBERNYA GAK JALAN!"

"HHHHH KALIAN TUH YAAA PAGI PAGI BIKIN KUPING BUNDA PECAH. MAU BUNDA LELETIN MAYONAIS?!"

gue dan Seonho diam. gue meneguk saliva saking takutnya sama bunda.

"yaudah mau ganti baju dulu deh handukan doang dingin juga ternyata," gue jalan ke kamar sambil jinjit-jinjit.

tersisa Seonho dan bunda di dapur.

"aku mau nonton tv deh ada spongebob hehe," beda dengan gue, Seonho lari ke ruang tv mau ngerebut remot dari tangan ayah.










── 🐥 ──




bunda baik banget hehe. gue yang bakal ngasih salad ke Guanlin. jahat banget ya? gatau deh ini akal sehat udah gak jalan.

gue mampir ke kelas Jinyoung dulu. mumpung Jinyoung sama Ara sekelas jadi gue nganter salad punya mereka dulu.

"repot-repot, Su," kata Ara.

"salamin ke bunda ya sama sampein terima kasih." Jinyoung menerima salad pemberian gue.

"yaudah gue mau ke kelas Seonho dulu ya ngasih salad punya Guanlin," gue pamit langsung cabut ke kelas Seonho yang ada di gedung belakang.

"gila ya," ujar Jinyoung memandangi punggung gue.

"lo kali yang gila," balas Ara sembari jalan balik ke bangkunya.












gue gak habis pikir. Seonho kayaknya bakal marah kalau tau gue yang ngasih salad ke Guanlin. soalnya tadi pagi bunda bilang kalau Guanlin gak usah dibawain, biar Guanlin diajak Seonho main ke rumah terus makan bareng.

dan gue juga mikir lagi. apakah bunda ngerjain gue dengan bilang gue aja yang ngasih salad ini ke Guanlin──tapi niat bunda sesungguhnya ngajak Guanlin main ke rumah?

wahhh bahaya untuk rasa malu yang amat dalam.

"permisi," gue mengetuk pintu kelas dan kepala gue nyolong masuk.

gue mencari sosok Lai Guanlin seperangkat adek gue Yoo Seonho.

oke ketemu!

gue langsung masuk aja. bodo amat pada liatin gue. lagian juga udah pada tau kalau gue kakaknya Seonho.

yee sombong pollll.

"ngapain mbak?" tanya Guanlin.

anjay gak sih, sampai di kelasnya gue mendapati Guanlin dan Seonho lagi makan bareng.

ternyata bener bunda lagi ngerjain gue. gue sama Seonho sama-sama disuruh bawa salad untuk Guanlin.

"kalah start ya mbak Sua?" goda Seonho nunjuk gue pakai sendok plastik bekas dia makan salad.

"berisik!" gue membuka wadah sterofoam dengan kasar. lalu gue dengan cepat melahap salad tersebut.

dan,,,

gue lupa, gue gak doyan makan mayonais apalagi masih pagi gini. mules perut gue nanti.

"kenapa mbak? wajahnya kok ketekuk gitu?" Guanlin mengamati muka gue yang asdfghjkl.

gue menggelengkan kepala.

"aishhhh," Seonho mengambil salad yang baru aja gue makan. dia mengeluarkan tupperware dari laci. dibukanya tutup bekal itu. di dalamnya ada macam-macam buah. cuma 3 jenis sih.

ada stroberi, kiwi, sama nanas. iya warnanya kayak pelangi. kan kalau yang tampilannya unyu jadi nafsu.

nafsu makannnnn.

"mbak Sua lupa bawa bekalnya jadi aku yang bawain," terang Seonho menatap gue datar.

gue mau nangis punya adek perhatian begini.

"aduhhhh terima kasih ya adekku sayangg," gue mencubit kedua pipi Seonho. orang yang gue cubit nyengir sambil merem. kesenengan dia mah.

"ekhemm," Guanlin berdehem disaat gue lagi gemes-gemesan sama Seonho. "disini juga ada gue mbak."

"ya terus?" tanya gue gak peduli sama omongan Guanlin.

"oh gitu?"

tanpa babibu Guanlin menyendoki mayonais──dan ia tuangkan di atas buah kiwi favorit gue.

oh no my kiwi!!

"Guanlinnnnnn!" pekik gue.

"iya mbak, Guanlin disini," jawabnya cengengesan dan menjilat sendok miliknya.

degan ─ guanlin ✓Where stories live. Discover now