[ さん ]──brother

7.2K 1.1K 159
                                    

di depan tv, pakai celana pendek sama kaos panjang terus tidurannya ala di pantai. iya ini kebiasaan gue di rumah nonton tv sambil ngemil kerupuk.

kalo gak nonton foodnetwork ya nonton cartoon network. apapun yang berbau makanan dan kartun pasti gue tonton.

udah mandi dong pastinya karena gue habis liat sesuatu yang membahagiakan buat gue.

Guanlin dihukum waktu pramuka tadi hahaha. jahat gak sih? tapi lucu sih dia masih bisa nyengir. udah gitu nyengirnya ke gue lagi. ibaratkan hukuman tu gak ada apa-apanya buat dia.



drrrrrt



gue otomatis kaget begitu pintu dibuka orang. ini pintu gua ganjel jadi kalo ada orang buka pintu suara gesekannya seret-seret di telinga.

ternyata dia adek gue, Seonho. kebiasaannya pulang bawa plastik penuh berisi jajan.

heran.




"bawa apa tuh dek?" tanya gue sambil mengolesi kerupuk dengan saus.

"kayak gak tau aja mbak," Seonho sambil melepas sepatu dihempasin kesembarang tempat.  kaus kaki juga bukannya ditaruh di keranjang baju kotor, malah dilempar ke gue.

"bau gak mbak?" tanyanya sambil duduk disebelah gue buka Qtela ukuran jumbo.

gue cuma pasang raut datar. "dek?"

"gak boleh minta," jawabnya sambil ngunyah kripik.

asyemlah kamu dek gini-gini aku mbakmu.

"kamu kok makan jajan terus sih? di rumah juga kamu makan nasinya banyak banget," jelas gue ngeliatin Seonho dengan tatapan heran. bukannya dijawab dia malah sibuk masukin kripik-kripik ke mulutnya.

gue gelengin kepala.

"bunda ngasih uang saku ke Seonho berapa sih? ini anaknya makanin makanan pengawet mulu," seru gue berharap suara kedengeran sampai dapur.

oh sudah pasti sampai lah.

"kasih yang kayak biasanya to, sayang," jawab bunda diikuti suara mengiris wortel.

ya bunda seneng kalo punya anak modelnya kayak Seonho. dikasih makanan apa aja pasti dilahap. bahkan gak pernah ngeluh soal rasa. yang penting makan mennn.

itulah kenapa bunda sering banget masak banyak. soalnya Seonho itu gak tau kenapa bawaannya makan mulu.

justru bagus. sekarang tingginya aja udah 178cm. gue? cuma dapet 157. iya tau gue boncel.

jadi kalo jalan sama Seonho itu enak. pasti dikira gue pacarnya ihihihi. gak yaAllah kasian banget adek dimanfaatin buat nutupin status jomblo.

"heh dek. kamu udah makan?" tanya gue colek pantat Seonho pakai jempol kaki.

"emang mbak gak liat Seonho lagi ngapain?"

"ya maksudnya makan nasi yaelah dek," gue dorong pantat Seonho sekuat mungkin. tapi reaksinya biasa aja.

"udah 2 kali tadi di sekolah," jawabnya santai.

ebuset padahal udah dibawain bekal dari rumah, di sekolah masih beli makan lagi.

"hebat!" gue tepuk tangan. gue respect sama Seonho.

"mbak?" panggil Seonho.

gue dempet-dempet ke badan Seonho sambil deketin muka. siapa tau disuapin Qtela.




eh tidak sesuai harapan, dia malah leletin jarinya yang habis dijilat ke paha gue.

"bundaaaaa Seonho jorok!" gue pun mulai aksi mengadu.

degan ─ guanlin ✓Where stories live. Discover now