[ 十 八 ]──gak masuk

2.9K 474 33
                                    

"mbak bangun udah pagi. Seonho udah selesai mandi," terdengar suara Seonho mengetuk pintu kamar gue.

iya gue denger tapi badan gak sanggup bangun. entah kenapa hari ini badan lemah banget. mau gerak aja susah.

melek pun gak sanggup. mata gue panas. bawaannya ingin lanjut tidur.

"mbak, masih tidur?" Seonho kembali mengetuk pintu kamar memastikan gue dengar pertanyaannya atau gak.

"aku masuk boleh?" tanya Seonho.

"hmm," jawab gue lirih.

Seonho masuk ke kamar gue dengan rambut masih basah. handuk melingkar di lehernya.

gak usah dibayangin entar ambyar lo pada.

pandangan gue sedikit kabur. pusing. entah kenapa ini jadi agak gelap sekitar gue.

"kok mbak pucat gitu?" Seonho duduk di kasur terus pijitin kaki gue. "ini kamarnya kok dingin banget?"

"kok anget gini badannya," kata Seonho kaget saat menyentuh dahi dan menggenggam tangan gue.

banyak kak-kok-kak-kok lo ah dek.

katanya badan gue hangat. Seonho pasang ekspresi panik. berulang kali dia ngecek badan gue. apa benar suhu badan gue naik.

"bundaaaa mbak sakit bundaaaa!" teriak Seonho yang masih menggenggam tangan gue.

dia menempelkan punggung tangan gue di pipinya.

masa gue sakit sih? perasaan cuma capek doang.

tapi gue ngerasa bantal gue rada hangat sih. masa gue sakit? terus sekolah gue gimana?

yaelah sekolah gue gak bakal kemana-mana ngapain gue pikirin.

bukan, bukan itu! kalau gue ketinggalan pelajaran gimana? apalagi hari ini ada kimia.

it's so gawat!

sehari gak masuk dan lewatin materi itu gak enak banget. belum lagi catatan yang ketinggalan jauh. males banget pinjem sana-sini.

udah gitu tiap jam kimia isinya ngerjain soal di depan. ulalalala.

"kamu sakit sayang?" bunda menyentuh dahi gue begitu masuk kamar.

bunda menggelengkan kepala.

"liat tuh pasang kipas aja nomer tiga. gimana kamu gak masuk angin!" tegur bunda lalu mematikan kipas angin di kamar gue.

"pantes masuk sini kok dingin banget," ujar Seonho yang baru sadar kipas angin gue daritadi menyala.

"kamu ngapain pasang nomer tiga? udah tau badan gak kuat dingin malah nyetel yang paling kenceng!" bunda gak ada habisnya ngomelin gue.

ini gimana sih, gue lagi sakit malah diomelin??

"semalem gerah bunda," jawab gue dengan bibir bergetar.

"tuh ngomong aja kayak orang susah," ledek Seonho dengan muka sombong sambil nunjuk gue.

berasa paling iya aja lo. awas pas gue sembuh, gue tabok habis-habisan lo dek!

"semalem juga banyak makan eskrim, Bun. habis 3 sunduk sendiri." Seonho mengadu ke bunda acara makan eskrim sembunyi-sembunyi──gue.

sialan kan, bilang aja lo iri. ish kesel gue tambah diomelin nanti.

"kamu buruan siap siap gak usah banyak cincong! bunda gak mau anterin kamu kalo lelet gini!" bunda memukul pantat Seonho dengan guling.

Seonho ngibrit lari ke kamar.

degan ─ guanlin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang