Elsa POV
Ya sudah seminggu gadis bernama Sarah itu tinggal di pack ini , dia ... dia si Sarah di perlakukan layaknya putri kerajaan oleh Mateku --Jovan--
Ya jika bolehku katakan aku cemburu , tapi ku simpan rapat - rapat rasa cempuruku padanya ,
Seperti biasa suasana pack ini sibuknya bukan main , tapi adik mateku ini masih setia mendorong kursi rodaku , walau dengan raut wajah dongkolpun dia tetap menuruti kemauanku , karena itu tugas nya , tugas dari sanga Alpha , Alpha Jovan ....
" Els ... " kata Kevin dengan pelan , masih dengan mendorong kursi rodaku ,
" Hmm .. apa ?? " kataku datar , sebisa mungkin tampak sangat , sangat , sangat datar ,
" Sampai kapan kau kan duduk di kursi roda ini ohhh ?? , cobalah gerakan kakimu " , Kevin dengan memelas , ya aku tau dia bosan dan jengah harus mendorong kursi rodaku ,
Aku .....
Kevin POV
Bukanya aku melecehkan calon kakak iparku ini , tapi aku bosan harus mengikuti kemauanya yang harus bukan tapi - tapian lagi pokoknya wajib .
" Sampai kapan kau kan duduk di kursi roda ini ohhh ?? , cobalah gerakan kakimu " ungkapku pada Elsa , dan aku gak nyangka Elsa langsung menatapku dengan pandangan membunuhnya , bisa ku lihat mata coklat kehitaman miliknya berubah menjadi biru ,
" Aku tau .... maaf merepotkan mu ... " gumamnya e pelan , lalu menutup matanya , ketika terbuka aku dapat melihat matanya kembali normal , aku tersenyum lega ,
" Maaf aku terlalu berlebihan , apa masih lemas kaki mu ?" Tanyaku perhatian ,
Author POV
Elsa tak menjawab , Kevin tau betul keadaan Elsa dan memilih membawanya ke taman ,
Sampainya di taman ....
" Els... boleh aku bertanya ?? " kata Kevin membuka pembicaraan ,
" Hemm boleh .. " Elsa melempar senyum maisnya pada Kevin ,
" Kenapa kau bisa jadi seperti ini , padahal dulu pas menyembuhkan yang lain kau baik- baik saja ??" Kata - kata Kevin tak di susun rapi , hingga kata - katanya sedikit tak nyambung , Elsa tersenyum kilas tampaknya dia tau yang Kevin maksud , di hembuskan nafas nya dengan pelan ,
" Racun yang di gunakan saat penyerangan pertama itu adalah racun level 1 , nama racun itu Red Death , karena itu cuma racun tingkat rendah aku tak banyak menggunakan tenaga ku , efeknya hanya mata kiriku mengeluarkan darah saja "
" Lalu ?? " tanya Kevin makin penasaran ,
" Peyerangn yang kedua adalah penyerangan sekala besar di karenakan menggunakan
Red Death level 3 , itu adalah racun tingkat tinggi , efeknya hampir seperti Wolfsbane ,
Red Death adalah renovasi racun yang mencoba menyamai Wolfsbane , para Penyihir Hitam pun dapat dengan mudah mendaparkan bahan - bahan untuk membuat Red Death .makanya pas aku menyembuhkan kalian semua yang terluka butuh kekuatan yang banyak , berutung aku masih hidup Vin , mungkin bila tubuhku tak kuat jiwa ku kan terbang ke surga " jelas Elsa sambil tersenyum kelut ,
Kevin diam , mencerna setiap kata yang di lontarkan dari mulut Elsa ,
" Kenapa kau melakukanya ?? , padahal kau tau resikonya ?? " tanya Kevin pelan ,
" Itu tak penting , toh sekarang aku masih hidup " kata Elsa dengan senyum manisnya , Kevin pun tersenyum pada Elsa ,
" Aku berhutang nyawa pada mu Elsa ... " batin Kevin .
YOU ARE READING
Forever Love You
WerewolfSemuanya berubah setelah Elsa tau jati dirinya yang sebenarnya. No revisi, jadi mohon maklum kalo tulisannya acak2an:)