Anin!!

3.9K 377 13
                                    

Gracia, Nadse dan Shani tengah berada di ruang keluarga. Gracia yang sedang menonton televisi menolehkan kepalanya pada Nadse yang sibuk dengan gadgetnya.

"Nads, Anin beneran mau kesini?" Tanyanya.

"Katanya sih gitu." Jawab Nadse tanpa berpaling.

"Kalau dia genit sama Kak Viny gimana?"

Shani yang tengah membaca novelnya sambil mengusap-usap Olio yang tertidur di pahanya menoleh pada Gracia.

"Anin disini kan mau ngerjain tugas kelompok, Gre." Ucap Shani.

"Tetep aja, Ci. Siapa tahu entar dia curi-curi kesempatan."

Nadse nampak memikirkan ucapan Gracia, "gimana kalau kita suruh Kak Viny pergi aja?"

"Ide bagus, tuh."

Shani mendelik, "kalau ditanyain Kak Viny gimana?"

"Udah itu entar aja. Ayo, Gre."

"Ayo."

Shani menghela nafasnya lalu mengikuti kedua adiknya.

Ketiganya pun berjalan menuju ruang kerja Viny. Membuka pintu ruangan tersebut dengan perlahan. Viny pun menoleh dan tersenyum pada ketiga adiknya.

"Kenapa? Kalian udah laper." Ketiganya menggeleng.

"Emm, Kak Viny lagi apa?" Tanya Nadse. Ketiganya pun mendekati Viny.

"Ini lagi baca berkas-berkas kantor. Kenapa?"

"Kok ngerjainnya gak di kantor?" Tanya Gracia.

Viny memutar kursinya untuk menghadap Gracia yang tadi berdiri belakangnya.

"Ini kan hari libur, Gre. Masa kakak ke kantor."

Gracia menatap Nadse menyuruh gadis itu berpikir kembali.

"Emm, kakak gak ada acara hari ini?"

"Gak, sih. Rencananya hari ini mau di rumah aja. Kenapa? Kalian mau jalan sama kakak?" Tanya Viny sambil menatap ketiga adiknya bergantian.

"Eh, gak, gak. Yaudah kalau kakak mau di rumah aja."

Gracia, Nadse dan juga Shani langsung menjauh dari Viny dan berkumpul membentuk lingkaran. Viny yang melihat itu hanya memiringkan kepalanya sambil menatap ketiganya heran.

"Gimana nih, Nads?"

"Ish, gak tahu. Lu mikir juga dong, Gre."

"Ihh, Cici juga dong bantu cari ide."

"Kalian ngapain dipojokan gitu kaya tikus?" Tanya Viny heran. "Kalau emang mau pergi, ayo. Kak Viny siap-siap."

"Eh, gak."

Ketiganya kembali mendekati Viny.

"Yaudah, yaudah. Kalau Kak Viny mau di rumah. Diem aja disini tenang. Jangan kemana-mana." Ucap Nadse.

Viny mengerjapkan matanya, "kalau Kak Viny laper?"

"Biar Gre ambilin." Jawab Gracia cepat.

"Kalau Kak Viny mau pipis?"

Gracia dan Nadse saling pandang, "biar Gre sediain ember." Nadse dan Shani mendelik malas mendengar jawaban Gracia yang gak banget.

"Hah? Emangnya Kak Viny kucing."

"Ish, pokoknya Kak Viny gak boleh kemana-mana!"

Ting-tong!

Suara bel rumah membuat keempat bersaudara itu menoleh.

Twins Love StoryWhere stories live. Discover now